Tanggapi kritik Andi Arief, Sandi jelaskan alasan rajin kampanye dibanding Prabowo
Merdeka.com - Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief menyindir calon presiden (capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto. Andi menilai Prabowo terkesan malas berkampanye dibanding calon wakil presidennya (cawapres) Sandiaga Salahuddin Uno.
Menanggapi itu, Sandiaga Uno menjelaskan alasannya terlihat lebih rajin ke daerah. Salah satunya karena Sandi belum banyak dikenal warga. Ini juga sebagai salah satu strategi meningkatkan elektabilitas. Sisa waktu selama 179 hari akan dimanfaatkan Sandiaga untuk bertemu masyarakat.
"Saya perlu kerja keras karena relatif banyak yang belum kenal saya Sandi, saya sosialisasikan solusi. Ini bagian dari proses kita. Dan kita terima kasih saran dari Andi Arief," terangnya saat ditemui di Bandung, Selasa (16/10).
"Kalau Pak Prabowo sudah mentok dan semua masyarakat kenal tinggal kita kuatkan daerah-daerah," jelasnya.
Sandi menuturkan, isu yang terus digaungkan selama kampanye adalah persoalan yang dekat dengan rakyat. Salah satunya harga kebutuhan pokok masyarakat.
"Kita tentu bekerja keras dan harus menangkap aspirasi masyarakat Jabar dan hasilnya Allah yang tentukan," ucapnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief mengkritik calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang dinilai kurang serius mengikuti perhelatan Pilpres 2019 lantaran malas berkeliling Indonesia untuk berkampanye.
"Ini otokritik: Kalau dilihat cara berkampanyenya sebetulnya yang mau jadi Presiden itu @sandiuno atau Pak Prabowo ya. Saya menangkap kesan Pak Prabowo agak kurang serius ini mau jadi Presiden," tulis Andi dalam dalam akun twitternya, Jumat (12/10/2018).
Dia menyebut, pasti banyak pihak yang tak menyukai Prabowo jika bermalas-malasan untuk berkeliling Indonesia. Menurutnya, Prabowo mesti merenung.
"Pilpres itu memilih presiden, jadi kalau Pak Prabowo tidak mau keliling Indonesia jika tidak aktif, gak ada ajaib untuk menang, kalau Prabowo agak males-malesan, kan gak mungkin partai pendukungnya super aktif," tambah Andi.
Dia menambahkan, enam bulan adalah waktu yang terlalu pendek dalam politik. Prabowo harus keluar dari sarang Kertanegara, kunjungi rakyat, sapa, peluk cium dan sampaikan apa yang akan dilakukan kalau menang di tengah ekonomi yang sulit ini.
"Mumpung partai-partai pendukung Pak Jokowi sibuk untuk lolos PT ketimbang urus Pak Jokowi, harusnya Pak Prabowo aktif keliling, menembus Indonesia mendulang suara. Hanya dengan bertemu rakyat maka pintu istana akan terbuka," imbuh Andi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sandiaga menerangkan PPP tahu diri, melihat perolehan suara di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPertemuan Sandiaga Uno dengan Prabowo tak bisa dilepas dari gestur politik.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno memberikan penjelasan terkait dinamika politik akhir-akhir ini, seperti kondisi target perolehan suara di Jabar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sandiaga mengaku sangat menghormati Prabowo dan Anies.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, hasil setiap lembaga survei yang melakukan jajak pendapat terhadap masyarakat berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaGanjar telah secara konkret memberantas kemiskinan dengan mengedepankan kesejahteraan rakyat.
Baca SelengkapnyaMenurut Sandiaga, Mahfud tinggal menyampaikan pesan berdasarkan pengalaman dimilikinya bisa diterima masyarakat luas.
Baca Selengkapnya45 Hari jelang pemungutan suara, Ganjar yakin 21 Program Andalan jadi senjata.
Baca SelengkapnyaDia berharap semoga persaudaraan dalam membangun negeri bisa lebih diperkuat
Baca Selengkapnya