Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak Ada Ancaman Apapun, Bamsoet Heran DPP Golkar Dijaga Ketat

Tak Ada Ancaman Apapun, Bamsoet Heran DPP Golkar Dijaga Ketat ratusan orang jaga kantor DPP Golkar. ©2019 Merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Wakorbid Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai, tidak ada urgensi untuk meningkatkan keamanan di kantor DPP Partai Golkar di Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat. Hal ini ia katakan terkait adanya penjagaan ketat di DPP dan aksi desakan pleno oleh Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) di kantor DPP Golkar.

"Tidak ada kegentingan yang memaksa sehingga kantor DPP Golkar harus mendapatkan pengamanan ekstra ketat, apalagi sampai melibatkan sekumpulan oknum preman. DPP Golkar hendaknya tidak mengambil langkah-langkah yang dapat merusak citra Partai Golkar," kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/8).

Bamsoet juga meminta Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto segera mengirim orang kepercayaannya untuk membuat suasana di kantor DPP lebih kondusif. Sebab, kata dia, saat ini tidak ada ancaman dari pihak manapun yang akan menyerang DPP.

"Tidak ada ancaman dari mana pun, sehingga pengamanan DPP yang ekstra ketat sama sekali tidak diperlukan. DPP tetap harus menjadi ruang terbuka bagi kader yang ingin berkomunikasi dengan pimpinan Golkar," ungkapnya.

Tambahnya, desakan pleno tidak perlu ditanggapi dengan rasa takut yang berlebihan. Kata Bamsoet, penjagaan ketat bisa jadi dinilai masyarakat sebagai rasa takut dari para elite Golkar.

"Padahal, tak ada yang perlu ditakuti karena memang tidak ada ancaman terhadap DPP Golkar dan para elitnya. Sebaliknya, pengamanan ketat itu justru menumbuhkan kesan Golkar dekat atau terbiasa dengan aksi kekerasan atau tindak anarkis," ucapnya.

Terkait pelemparan molotov kemarin (21/8) pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR ini juga merasa ada keanehan. Dia pun meminta aparat Kepolisian segera menyelidiki masalah tersebut.

"Walaupun terkesan aneh, kasus pelemparan bom molotov memang harus dilaporkan ke polisi untuk diselidiki. Kasus ini aneh karena praktis tidak ada target strategis di DPP Golkar yang harus diancam dengan pelemparan bom molotov," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, ratusan massa dari AMPG mendatangi DPP Partai Golkar di Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat. Massa yang memakai pakaian loreng kuning ingin masuk ke dalam DPP.

Pantauan merdeka.com di lokasi, Kamis (22/8), massa membawa sejumlah poster bertuliskan 'Kami semua pengurus DPP Partai Golkar meminta Ketua Umum menyelenggarakan pleno'.

Dalam aksi ini, ratusan personel dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Barat, dan Polsek Palmerah berjaga di depan Kantor DPP Partai Golkar. Terlihat juga Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi dan jajaran Reskrim mengawasi jalannya aksi.

Jangan Lewatkan:

Ikuti Polling Menteri Favoritmu, Mana yang Layak Dipertahankan? Klik disini

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran

Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran

Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya
Dua Kali Pantun Bamsoet di Sidang MPR Singgung Capres Harus Lanjutkan Pembangunan Jokowi

Dua Kali Pantun Bamsoet di Sidang MPR Singgung Capres Harus Lanjutkan Pembangunan Jokowi

Bamsoet menyinggung koalisi, Capres dan pembangunan Jokowi lewat pantun di Sidang Tahunan MPR

Baca Selengkapnya
Golkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?

Golkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?

Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Empat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim

Empat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim

Suhartoyo meminta semua pihak untuk hadir dan mendengrkan kesaksian dari empat menteri terkait.

Baca Selengkapnya
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet

Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet

Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.

Baca Selengkapnya
Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu

Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu

Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu

Baca Selengkapnya
Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo

Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo

Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.

Baca Selengkapnya
Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat

Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat

Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.

Baca Selengkapnya
PAN dan Golkar Berebut Andil Besar Menangkan Prabowo-Gibran

PAN dan Golkar Berebut Andil Besar Menangkan Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto terang-terangan minta jatah 5 kursi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya