Sekjen PDIP: Tidak Ada Ruang untuk Penundaan Pemilu
Merdeka.com - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei mengenai sikap publik terhadap penundaan pemilu dan masa jabatan presiden. Hasilnya, mayoritas responden menyatakan menolak perpanjangan masa jabatan presiden dengan alasan adanya Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
"Secara keseluruhan 70,7 persen atau mayoritas menolak perpanjangan masa jabatan presiden. Di kalangan yang aware informasi, penolakan lebih tinggi lagi yaitu 74 persen," kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan dalam rilis daring, Kamis (3/3).
Menanggapi hasil survei, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan, sikap PDIP tidak berubah sejak awal, yakni menolak perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu.
"Mekanisme pemilu lima tahunan itu penting dan jadi kultur demokrasi yang harus dihormati. PDIP akan selalu kokoh tidak ada ruang untuk penundaan pemilu," kata Hasto.
Hasto juga menyebut, penolakan PDIP juga sejalan dengan yang diinginkan Presiden Joko Widodo.
"Ketika PDIP nyatakan sikap, apa yang disampaikan PDIP senapas dengan apa yang disampaikan presiden. Karena presiden pernah menyatakan sebagai pemimpin negara, kalau ada mengusulkan perpanjangan itu menampar muka saya, cari muka dan menjerumuskan saya," tegasnya.
Hasto meminta semua pihak tidak melanjutkan polemik penundaan pemilu 2024. "Polemik ini tidak perlu diperpanjang lagi. Karena di sekitar presiden pun kita melihat tidak memahami apa kehendak dari presiden," pungkas dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaKebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kepuasan masyarakat itu turun apabila dibandingkan saat exit poll dilakukan LSI pada 14 Februari 2024 dengan 5 sampai 10 hari setelah Pemilu.
Baca SelengkapnyaTingkat kepercayaan publik terhadap MK di bawah Kejaksaan, Presiden dan TNI.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei elektabilitas Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 46,6 persen
Baca Selengkapnya76,2 persen publik puas dengan kinerja Jokowi. 14,1 persen di antaranya merasa sangat puas.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca Selengkapnya