Sederet Ketum Partai Koalisi Jokowi Bertemu JK, Manuver Jegal Anies?
Merdeka.com - Beberapa ketua umum partai politik berbondong-bondong mengunjungi Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla atau JK. Pertemuan tersebut, dikatakan sebagai silaturahmi atau halal bi halal.
Ketua umum parpol itu diantaranya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, wajar jika para ketum parpol bertemu dengan JK. Sebab, JK merupakan tokoh yang masih berpengaruh di Indonesia, meskipun dia bukanlah ketua umum parpol.
"Apalagi Pak JK, kita tahu mentornya Anies salah satu yang katakanlah yang menggerakan koalisi perubahan walaupun bukan ketum partai tapi punya andil punya peran juga dalam pembentukan koalisi perubahan," kata Ujang, saat dihubungi merdeka.com, Minggu (7/5).
Menurutnya, kunjungan ketiga ketum parpol itu dengan JK untuk melobi bagaimana dinamika koalisi ke depan sebelum masa pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Memang tidak salah kalau Prabowo bermanuver bersilatuhami dengan JK, saya rasa itu hal yang positif bagian dari lobi dan silaturahmi untuk menjaga segala kemungkinan yang akan terjadi di depan," ujarnya.
Selain itu, dia juga tak menampik jika tujuan kedatangan tiga ketum parpol untuk melakukan tarik menarik koalisi. Baik untuk membentuk koalisi baru atau menambah kekuatan di koalisi perubahan.
Dia menilai hingga saat ini, dinamika politik sangat cair. Segala sesuatunya masih sangat banyak terjadi kemungkinan.
"Bisa jadi Golkar mengajak Demokrat, PKB ngajak Demokrat, itu bagian dari menarik koalisi perubahan agar ada koalisi lain sehingga koalisi yang ada saat ini koalisi perubahan itu tidak sampai mencapreskan Anies," ungkap dia.
"Ataukah memang akan ada tambahan untuk koalisi perubahan kita tidak tahu, oleh karena itu selama jalur kuning belum melengkung, selama di KPU belum di daftarkan semua kemungkinan bisa terjadi, tarik-menarik itu," imbuh Ujang.
Cak Imin menjadi ketum partai koalisi Jokowi yang bertemu JK. Cak Imin mengaku meminta nasihat Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla soal koalisi besar. Hal itu disampaikan usai Cak Imin sowan ke kediaman JK di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5).
"Yang pertama kita tanya sekaligus beliau, nasihatnya soal koalisi besar bagaimana?" ujar Cak Imin usai pertemuan yang berlangsung kurang lebih 90 menit itu.
JK memaparkan pandangan terkait rencana koalisi besar. Menurut politikus senior Golkar ini, koalisi besar sulit terwujud secara politik. Karena akan sulit menyatukan kepentingan partai-partai yang berbeda dalam satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
"Bahwa itu suatu ide wacana yang baik, tapi secara pelaksanaan politiknya sulit karena tidak mudah untuk dalam jumlah semuanya akan bersatu dalam satu calon," kata JK.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan akan bertemu ketua umum partai politik (parpol).
Baca SelengkapnyaMeski belum sampai ke mejanya, Jokowi menyebut surat pengunduran diri Firli telah diterima Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Baca SelengkapnyaKritikam itu disampaikan agar debat Pilpres 2024 berikutnya berjalan lebih baik.
Baca SelengkapnyaJK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKaesang mengungkapkan Raja Juli Antoni dipanggil bukan terkait urusan politik.
Baca SelengkapnyaJokowi membimbing sembilan anggota KPPU mengucapkan sumpah jabatan
Baca Selengkapnya