Sandiaga: Warga NU juga alami masalah ekonomi, ingin pemimpin yang tegas
Merdeka.com - Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno menemui bakal capres Prabowo Subianto di kediamannya Jl Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Kamis malam (13/9). Prabowo dan Sandi saling berbagi soal hasil kunjungannya ke kediaman Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Keduanya telah bertemu dengan istri Gus Dur Sinta Nuriyah dan putrinya Yenny Wahid di kediamannya Cigajur, Jakarta Selatan. Sandiaga mengatakan, Sinta menitipkan wejangan yang sama kepada Prabowo.
"Jadi dia (Sinta) menitipkan pesan yang sama. Bahwa fokus kita menjaga keberagaman. Komitmen kita harga mati untuk toleransi dijunjung tinggi dan Bu Sinta menitipkan juga agar kampanye kita sejuk," katanya usai menemui Prabowo.
Usai keduanya bertemu dengan Sinta, Sandiaga tak mau jumawa jika keluarga Gus Dur bakal mendukungnya di Pilpres 2019. Yenny Wahid juga akan salat istikharah untuk menentukan pilihan dukungan politik.
"Saya sampaikan ke Pak Prabowo hasil pembicaraan saya dengan bu Yenny beberapa hari yang lalu bahwa beliau akan istikharah. Beliau menyampaikan, 'keluarga Gus Dur kepentingannya adalah menjaga keberagamn dan toleransi'. Kemungkinn bergabung dengan kita, tetapi ada kemungkinan juga tidak," tutur Sandi.
"Nah ini nanti akan diambil keputusannya setelah salat istikharah dan masukan dari para kiai-kiai yang menjadi penasihat dari keluarga Gus Dur. Apapun keputusannya kami hormati," ucapnya.
Sandiaga juga tak bisa memastikan apakah Nahdlatul Ulama (NU) yang identik dengan Gus Dur bakal terbelah jika Yenny melabuhkan dukungan kepada Prabowo-Sandi. Namun menurutnya, kaum NU juga mengeluh soal ekonomi yang menjadi konsen Prabowo- Sandiaga.
"Kaum Nahdliyin juga mengalami masalah ekonomi yang dirasakan masyarakat pada umumnya. Mereka juga mengeluh, mereka menginginkan ada pemerintahan yang kuat dengan pola kepemimpinan yang tegas dan mengambil satu sisi yang lugas dalam menahkodai turbulensi ekonomi ini. Ini yang menjadi harapan mereka," papar Sandi.
Masih soal dukungan, Sandiaga tak ingin mencampuri pilihan politik keluarga Gus Dur. Terlebih suami Yenny Wahid yakni Dhohir Farisi adalah Ketua DPP Gerindra yang berkiprah cukup lama dan punya rekam jejak baik.
"Tapi kita tidak mau mencampuri internal keluarga pak Gus Dur dan Mba Yenny kita harapkan bisa bergabung," tutup Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertemuan Sandiaga Uno dengan Prabowo tak bisa dilepas dari gestur politik.
Baca SelengkapnyaNurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaMenko Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku cuti untuk mendampingi Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto di Makassar, Jumat (2/2).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Paloh bakal melihat perkembangan kedepan apakah akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan masyarakat harus pandai dan berani memilih pemimpin dan wakil rakyat yang benar.
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai, dukungan terhadap keberlangsungan bisnis sektor swasta akan mendorong aliran modal masuk ke Indonesia lebih tinggi lagi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Gerindra ini juga menyampaikan terima kasih kepada KPU dan stasiun televisi yang telah menyelenggarakan acara debat keempat Pilpres.
Baca SelengkapnyaBawa Data Kinerja Pertahanan Turun, Ganjar Kritik Prabowo: Kalau Staf Bapak Mau Membantu, Silakan Naik ke Atas
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat informasi bahwa ada rencana untuk merusak surat-surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca Selengkapnya