Profil Bara Hasibuan, Politikus PAN yang Beda Pendapat dengan Amien Rais
Merdeka.com - Nama lengkapnya adalah Bara Krishna Hasibuan atau dikenal dengan Bara Hasibuan. Ia adalah seorang politikus senior. Saat ini Bara Hasibuan menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PAN.
Beberapa kali nama Bara Hasibuan jadi sorotan karena vokal dan berbeda pendapat dengan internal partainya. Terakhir berbeda pendapat dengan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais.
Berikut ini profil singkat sosok Bara Hasibuan:
Pendiri PAN
Bara Hasibuan salah satu orang yang terlibat di awal pendirian Partai Amanat Nasional pada 1998. Bara resmi menjadi kader PAN dan menjadi Ketua Bidang Hubungan Internasional (1998-2000) dan Wakil Sekretaris DPP PAN (2000-2001).
Namun karena isu konflik internal di PAN di 2001, Bara memutuskan untuk bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pada Pileg 2004, Bara mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif mewakili PKB untuk Dapil Sumatera Utara 3. Sayangnya Bara tidak berhasil terpilih menjadi Anggota DPR.
Di 2010, ketika Hatta Rajasa resmi menjadi Ketua Umum PAN, Bara kembali bergabung menjadi kader PAN dan menduduki jabatan sebagai Ketua Bidang Hubungan Internasional DPP PAN.
Anggota DPR
Bara dilantik menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 pada 10 Januari 2017 sebagai Pergantian Antar Waktu (PAW) menggantikan Yasti Soepredjo Mokoagow yang mengundurkan diri karena mencalonkan diri sebagai Bupati Bolaang Mongondow pada Pilkada Serentak 2017.
Pada masa kerja 2014-2019, Bara bertugas di Komisi 7 yang membidangi energi dan sumber daya mineral dan lingkungan hidup.
Bela Kader PAN Dukung Jokowi di Pilpres 2019
Sikap politik Bara Hasibuan dianggap berbeda dengan sikap politik PAN yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019. Bara lebih membela kader PAN lain yang mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.
Akibatnya Bara Hasibuan didesak mundur oleh 106 kader PAN karena dianggap menyimpang dari keputusan partai untuk mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno. Kader yang mendesak mundur kebanyakan berasal dari Barisan Muda (BM) PAN.
Bara mengaku tidak mengetahui alasan desakan mundur itu. Dia juga merasa tidak memiliki kesalahan apapun dan akan berusaha mempertahankan jabatannya. "Oh iya (mempertahankan) karena saya tidak merasa ada yang salah dengan apa yang saya lakukan. Dan saya adalah Waketum DPP, saya juga ikut mendirikan partai ini," ungkap Bara.
Dia menegaskan, selama ini ia tidak pernah menerima peringatan apapun terkait sikapnya terutama mendukung pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf. Baik dari DPP ataupun dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
"Tapi yang jelas apa yang saya lakukan adalah membela para kader yang memberanikan diri untuk mendeklarasikan diri mendukung Jokowi. Itu saja. Itu demi soliditas dari partai," ucapnya.
Beda Pendapat dengan Amien Rais
Pernyataan Sikap Bara Hasibuan terbaru juga menjadi sorotan. Kali ini Bara Hasibuan berbeda pandangan dengan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais. Bara tidak setuju dengan perkataan Amien Rais yang mengatakan tidak percaya Mahkamah Konstitusi (MK) jika ada kecurangan saat pemilu.
"Jika DPT (Daftar Pemilih Tetap) tidak efektif karena penuh dengan ghost voters insya Allah setelah Pemilu dan kita punya bukti ada kecurangan yang sistematik saya akan kerahkan massa untuk kumpul di Monas, menggunakan People Power," kata Amien Rais.
"Kita tidak percaya dengan MK, jadi kaya harus menyelesaikan masalah on our own," imbuh Amien.
Menanggapi pernyataan itu, Bara tidak sependapat. Bara mengatakan people power adalah ancaman yang berbahaya dan tidak bertanggung jawab. Bara menengaskan tetap percaya pada KPU sebagai penyelenggara pemilu. Jika ada kecurangan seperti tercantum dalam UU Pemilu, kasus tersebut harus dibawa ke MK.
"PAN tidak tertarik dan tidak akan ikut people power. Ancaman itu sangat berbahaya dan tidak bertanggung jawab," kata Bara.
Menurut Bara, pernyataan Amien Rais tidak mewakili PAN. "Itu pernyataan pribadi (Amien Rais)" jelas Bara.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istana Jelaskan Alasan Rekrutmen ASN Besar-besaran Dibuka Jelang Pilpres 2024
Istana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaIni Daftar Caleg Dapil Banten Lolos Senayan, Ada Nama Dasco hingga Airin
Pengumuman hasil rekapitulasi nasional perolehan suara Pilpres dan Pileg 2024, berdasarkan berita acara KPU nomor 218/PL.01.08-BA/05/2024.
Baca SelengkapnyaCak Imin Dapat Bocoran Menang Tipis di Banten, Minta Saksi Cewek Cerewet saat Pencoblosan Cegah Kecurangan
Cak Imin mengajak semua relawan dan kader partai pengusung AMIN menggerakkan yang paling bawah untuk menang tebal di Banten.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Sulit Terobos 'Kandang Banteng'?
Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaJelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat
Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca SelengkapnyaProfil dan Agama Anies Baswedan, Mantan Gubernur DKI Jakarta yang Menjadi Calon Presiden RI 2024
Anies Baswedan, seorang figur yang akrab di dunia politik Indonesia, telah mencuri perhatian masyarakat dengan karir gemilang.
Baca SelengkapnyaProfil dan Agama Prabowo Subianto, Capres RI 2024
Prabowo Subianto, seorang tokoh dengan peran signifikan dalam panggung politik Indonesia, mencatat sejarah panjang dalam karir militer dan politiknya.
Baca SelengkapnyaKesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?
Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaHasan Nasbi: Kalau Ada Hubungan Bansos Dengan Keterpilihan, Anies Tak Bisa Lawan Ahok
Hasan Nasbi: Kalau Ada Hubungan Bansos Dengan Keterpilihan, Anies Tak Bisa Lawan Ahok
Baca Selengkapnya