Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PPP Harap Anggota Dewan Pengawas KPK Bukan Berasal dari Partai Politik

PPP Harap Anggota Dewan Pengawas KPK Bukan Berasal dari Partai Politik arsul sani. ©2019 Merdeka.com/hari ariyanti

Merdeka.com - Anggota Komisi III Asrul Sani berharap anggota dewan pengawas KPK bukan sosok yang masih aktif di partai politik. Masukan tersebut sudah pernah disampaikan kepada Presiden Jokowi.

"Sehingga tidak terkesan nanti konflik of interest atau terkesan ada politisasi di KPK. Kecuali, kalau orang itu menjadi politisi tapi sudah menjadi pejabat publik yang lain seperti disebut-sebut Gayus Rumbut. Tidak masalah seperti itu," kata dia, saat ditemui, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (13/12)

"Karena beliau kemudian sudah terpisah dari dunia politik menjadi Hakim Agung menjadi pengadil. Tapi kalau orang itu katakanlah baru pensiun dari DPR Kemudian ditunjuk jadi dewas, PPP kurang pas," lanjut dia.

Terkait siapa saja yang masuk menjadi dewan pengawas KPK, dia mengaku tidak tahu. Sebab hal itu sepenuhnya menjadi wewenang Presiden.

"Kami belum tahu dan saya kira, kan apa tidak tahu pun tidak masalah. Kenapa? Yang harus tahu kan nanti kalau sudah diangkat bekerja dengan benar. Itu yang harus kita tahu," imbuhnya.

Amanat UU KPK

Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menerangkan, berdasarkan amanat UU KPK dewan pengawas KPK memang dipilih oleh Presiden pada tahap awal. Selanjutnya akan dipilih melalui seleksi oleh Pansel.

"Karena UU-nya yang pertama kali itu memberikan kewenangan kepada presiden menunjuk dan mengangkat dewas itu. Nanti kalau yang kedua ini kan empat tahun pertama saja. Selanjutnya kan proses seleksi, proses seleksi ya apa harus terbuka semua," urai Asrul.

Dia pun meyakini bahwa Presiden sudah meminta masukan dari berbagai pihak dalam penggodokan dan penentuan dewan pengawas KPK. "Saya yakin Presiden telah mempertimbangkan banyak hal ya. Dan barang kali tidak terungkap saja ke media bahwa presiden juga minta masukan dari berbagai pihak utamanya dari berbagai elemen masyarakat sipil," ujarnya.

"Jadi juga jangan dianggap sesuatu yang tidak muncul di ranah publik di media itu seolah-olah hanya katakanlah maunya Pak Presiden, tidak juga. Kalau yang saya dengar beliau minta masukan juga dari berbagai kalangan," tandasnya.

Nama Sudah di Kantong Jokowi

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD merahasiakan nama-nama Dewan Pengawas KPK. Dia menyatakan, nama-nama tersebut sudah berada di kantong Presiden Joko Widodo.

"Nama Dewas KPK sudah sampai di kantong presiden," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (12/12), dikutip dari Antara.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KPK Beberkan Baru 29,55 Persen Legislator yang Lapor LHKPN, 6 Menteri Jokowi Belum Setor
KPK Beberkan Baru 29,55 Persen Legislator yang Lapor LHKPN, 6 Menteri Jokowi Belum Setor

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merilis tingkat kepatuhan pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Tahun 2023

Baca Selengkapnya
KPK Tahan Politikus PKB, Timnas AMIN Ingatkan Hukum Tak Jadi Alat Penguasa untuk Pukul Lawan Politik
KPK Tahan Politikus PKB, Timnas AMIN Ingatkan Hukum Tak Jadi Alat Penguasa untuk Pukul Lawan Politik

Politikus PKB Reyna Usman kini ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya
PPP soal IPW Laporkan Ganjar ke KPK: Momentumnya Dekat Pemilu, Seolah Politisasi
PPP soal IPW Laporkan Ganjar ke KPK: Momentumnya Dekat Pemilu, Seolah Politisasi

PPP menyebut, laporan IPW akan menimbulkan anggapan bermuatan politis.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
PPP Diminta Fokus Terhadap Gugatan MK, Jangan Berharap Kepada Arsul Sani
PPP Diminta Fokus Terhadap Gugatan MK, Jangan Berharap Kepada Arsul Sani

PPP harus percaya dengan diri mereka sendiri melalui data serta bukti-bukti yang akan diajukan ke MK.

Baca Selengkapnya
Akui Kepercayaan Terhadap KPK Kurang, Mahfud Ingin Kembalikan UU KPK Lama Jika Terpilih Jadi Wapres
Akui Kepercayaan Terhadap KPK Kurang, Mahfud Ingin Kembalikan UU KPK Lama Jika Terpilih Jadi Wapres

Mahfud menegaskan keberadaan lembaga antirasuah itu masih sangat dibutuhkan untuk memberantas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

Baca Selengkapnya
Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK
Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK

Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.

Baca Selengkapnya
PSI: Hak Angket Digulirkan Politisi yang Tidak Siap Menerima Kekalahan
PSI: Hak Angket Digulirkan Politisi yang Tidak Siap Menerima Kekalahan

Ganjar mengajak sejumlah parpol untuk memperkuat hak angket.

Baca Selengkapnya
Pj Kepala Daerah Dicopot karena Tak Netral Jelang Pemilu, BKN Beri Penjelasan Begini
Pj Kepala Daerah Dicopot karena Tak Netral Jelang Pemilu, BKN Beri Penjelasan Begini

BKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.

Baca Selengkapnya
Ditanya Maju Pilgub DKI 2024, Anies: Kita Lagi Fokus Tuntaskan Amanah Jutaan Orang
Ditanya Maju Pilgub DKI 2024, Anies: Kita Lagi Fokus Tuntaskan Amanah Jutaan Orang

Aziz menyebut partainya terbuka untuk melakukan komunikasi dan penjajakan koalisi dengan partai politik (parpol) manapun.

Baca Selengkapnya