Populi Center Bongkar Alasan Survei Ganjar-Mahfud Turun Jadi 21,7 Persen jelang Debat Perdana
Elektabilitas Ganjar-Mahfud dari 23 persen pada November 2023 menjadi 21,7 persen pada Desember 2023
Elektabilitas Ganjar-Mahfud dari 23 persen pada November 2023 menjadi 21,7 persen pada Desember 2023
Elektabilitas pasangan Calon Presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mengalami penurunan dalam survei Populi Center jelang debat.
Diketahui, debat perdana digelar 12 Desember 2023.
Elektabilitas Ganjar-Mahfud dari 23 persen pada November 2023 menjadi 21,7 persen pada Desember 2023.
Ada beberapa faktor yang menjelaskan penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud.
Di antaranya terjadi stagnasi elektabilitas Ganjar dan penurunan dukungan di wilayah Sumatera dan Jawa.
Pertama, elektabilitas Ganjar Pranowo tidak mengalami peningkatan signifikan. Hanya dari 18 persen menjadi 19,3 persen. Tapi, Mahfud MD mengalami kenaikan elektabilitas.
"Elektabilitas Ganjar Pranowo Stagnan. Elektabilitas terbuka dari Ganjar Pranowo mengalami sedikit kenaikan dari bulan November yang mendapat 18 persen menjadi 19,3 persen. Sementara elektabilitas terbuka Mahfud MD justru mengalami peningkatan dari 16,3 persen menjadi 18,4 persen pada Desember," papar Peneliti Populi Center Dimas Ramadhan saat pemaparan survei secara daring, Senin (11/12).
Dari segi kekuatan wilayah, Ganjar-Mahfud mengalami penurunan dukungan di Pulau Sumatera. Dari 14 persen pada November menjadi 11,2 persen.
Penurunan juga terjadi di Jawa bagian Barat dari 19,7 persen menjadi 14,3 persen. Serta di pemilih Jawa bagian Tengah dan Timur dari 35,4 persen menjadi 28,3 persen.
"Namun, terdapat kenaikan dukungan dari Indonesia Timur dari 19,3 persen menjadi 31,1 persen," jelas Dimas.
Berikutnya ada penurunan dari pemilih yang golput pada 2019. Pada November pemilih yang golput mencapai 33,3 persen, kini turun jadi 11,1 persen.
"Penurunan juga terjadi pada pemilih yang saat itu belum memiliki hak pilih dari 16,9 persen menjadi 7,1 persen," jelas Dimas.
Dari basis agama pemilih, Ganjar-Mahfud mengalami penurunan dukungan pemilih beragama Islam dari 21,2 persen menjadi 18,7 persen.
"Sementara pada pemilih Katolik sebelumnya 30,3 persen menjadi 64 persen pada bulan Desember. Sementara penganut Protestan dari 35,8 persen pada November menjadi 43,2 persen di Desember," jelas Dimas.
Penurunan juga dilihat dari basis kesukuan. Pemilih Sunda turun menjadi 7 persen dari 13,7 persen. Serta penurunan yang tajam terjadi dari pemilih Batak dari 38,9 persen menjadi 19,4 persen.
Tetapi ada dukungan positif dari pemilih Muhammadiyah dan pemilih NU.
Ganjar-Mahfud mendapatkan dukungan 15,8 persen dari pemilih Muhammadiyah dari sebelumnya tidak ada. Pemilih kalangan NU juga mengalami sedikit peningkatan dari 23,7 persen menjadi 26 persen.
Populi Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023. Sebanyak 1200 responden dipilih dengan metode acak bertingkat. Survei memiliki margin of error 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Populi Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Jawa Tengah dan Jawa Timur menurun per November 2023
Baca SelengkapnyaSurvei tersebut dilakukan pada 29 Oktober-5 November 2023 terhadap 1.200 responden.
Baca SelengkapnyaGanjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaTingkat kepuasan kinerja Jokowi terus mengalami kenaikan. Sebelumnya berada di angka 71,6 persen pada survei November 2023.
Baca SelengkapnyaPopuli Center merilis hasil survei terbaru jelang Pilpres 2024. Pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan elektabilitas tertinggi.
Baca SelengkapnyaElektabilitas menjadi topik yang santer dibicarakan mendekati Pilpres 2023.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dari dua lembaga survei
Baca SelengkapnyaDalam survei dilakukan Populi Center, tingkat kepercayaan publik terhadap MK mencapai 54,8 persen.
Baca Selengkapnya