Merdeka.com - Politikus Senayan kebakaran jenggot setelah Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis 36 nama calon anggota dewan yang diragukan komitmennya terhadap pemberantasan korupsi. Tak tinggal diam, mereka beramai-ramai ingin akan melaporkan ICW ke polisi.
Anggota Komisi III DPR Sarifuddin Sudding menilai, data yang disampaikan ICW sudah mengarah pada fitnah dan pembunuhan karakter. Dirinya menegaskan jika Komisi III mendorong revisi UU KPK tidak bertujuan untuk melemahkan lembaga antikorupsi tersebut.
"Ini untuk mensinergikan antar-institusi penegak hukum sehingga tidak terjadi kegaduhan dalam penegakan hukum yang dilakukan antar-para penegak hukum seperti kasus cicak dan buaya," ujar Suding, Sabtu (29/6).
Politikus Hanura ini meminta rilis yang dikeluarkan oleh ICW itu harus dibuktikan lewat jalur hukum. Dengan begitu, Dia berharap agar ke depan ICW tidak seenaknya melakukan fitnah terhadap seseorang.
"Insya Allah Senin saya lapor (Bareskrim Polri). Saya kira ini langkah tepat untuk membuktikan tudingan ICW tersebut," katanya.
Senada dengan Suding, Politikus Golkar Bambang Soesatyo juga akan menempuh jalur hukum karena telah merasa difitnah oleh hasil rilis ICW. "Saya sendiri tengah mempersiapkan langkah hukum atas suatu tudingan tersebut," tegas Bambang.
Anggota Komisi III ini menampik jika dirinya disebut-sebut terlibat dalam perkara kasus korupsi Korlantas Mabes Polri yang melibatkan mantan Kakorlantas Mabes Polri Irjen Pol Djoko Susilo.
Kemudian, anggota DPR yang diragukan komitmennya terhadap pemberantasan korupsi adalah politisi PPP, Ahmad Yani . Tak terima dengan tudingan tersebut, anggota Komisi III ini pun berencana menggugat ICW.
"Kita lihat saja, kalau kata-katanya menyudutkan dan bertendensi pembunuhan karakter saya akan melakukan langkah hukum," Yani.
Yani menilai, indikator yang digunakan ICW sangat tidak masuk akal. Pasalnya, dirinya hanya sebatas mengkritik KPK.
"Apa indikatornya saya tidak pro pemberantasan korupsi? Kalau karena kritik saya ke KPK, apakah bentuk kecintaan harus dengan memuji dan menjilat KPK?" sambungnya.
Tak mau kalah dengan rekan-rekannya, Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana juga geram dengan tudingan ICW yang menyebut dirinya termasuk politisi tanpa komitmen pemberantasan korupsi. Politisi nyentrik asal Sumatera ini segera melaporkan ICW ke polisi karena merasa difitnah.
"ICW itu sudah menyebar fitnah. Saya akan laporkan mereka ke Bareskrim segera," tegas Sutan.
Sutan memastikan, tudingan itu semakin membuktikan bahwa ICW lembaga yang tidak kredibel dalam mengungkapkan fakta yang menurutnya asal-asalan. Dia menilai ICW bekerja berdasarkan siapa yang membayar untuk memfitnah orang.
"Harus diketahui siapa yang membayar mereka untuk menyebar fitnah yang sungguh kejam ini," imbuhnya.
Seperti diketahui, ICW merilis 36 nama calon anggota dewan yang diragukan komitmennya terhadap pemberantasan korupsi. Kriteria penilaian itu dilihat dari sepak terjang politikus tersebut selama berkiprah. Mereka yang terjerat korupsi, atau mereka yang namanya disebut dalam sidang kasus korupsi.
"Termasuk politikus yang pernah mengeluarkan pernyataan di media menyerang KPK atau berniat merevisi UU KPK yang berpotensi melemahkan KPK," kata peneliti ICW Donal Fariz dalam rilis yang diterima merdeka.com, Jumat (28/6).
Berikut 36 nama para politikus yang dinilai bermasalah itu:
1. Aziz Syamsuddin Golkar
2. Desmond Junaidi Mahesa Gerindra
3. Herman Hery PDI Perjuangan
4. Bambang Soesatyo Golkar
5. Edhie Baskoro Yudhoyono Demokrat
6. Mahyudin Golkar
7. I Wayan Koster PDI Perjuangan
8. Said Abdullah PDI Perjuangan
9. Mirwan Amir Partai Demokrat
10. Abdul Kadir Karding PKB
11. Olly Dondokambey PDI Perjuangan
12. Jhonny Allen Marbun Partai Demokrat
13. Ahmad Yani PPP
14. Syarifuddin Suding Hanura
15. Nasir Djamil PKS
16. Idris Laena Golkar
17. Achsanul Qosasih Partai Demokrat
18. Zulkifliemansyah PKS
19. Ignatius Mulyono Partai Demokrat
20. Nudirman Munir Golkar
21. Setya Novanto Golkar
22. Kahar Muzakir Golkar
23. Adang Darajatun PKS
24. Fahri Hamzah PKS
25. Ribka Tjiptaning PDI Perjuangan
26. Pius Lustrilanang Gerindra
27. Melchias Marcus Mekeng Golkar
28. M Nasir Partai Demokrat
29. Vonny Anneke Panambunan Gerindra
30. Nazaruddin Sjamsuddin PBB
31. Sutan Bhatoegana Partai Demokrat
32. Marzuki Alie Partai Demokrat
33. Priyo Budi Santoso Golkar
34. Maz Sopacua Partai Demokrat
35. Charles Jonas Mesang Golkar
36. H Achmad Farial PPP
Baca juga:
Ahmad Yani tantang ICW bongkar kasus korupsi perusahaan asing
Selain Bambang, Sutan Bhatoegana juga akan polisikan ICW
Soesatyo akan polisikan ICW" href="http://www.merdeka.com/peristiwa/merasa-difitnah-bambang-soesatyo-akan-polisikan-icw.html" target="_blank">Merasa difitnah, Bambang Soesatyo akan polisikan ICW
[did]Sekjen PDIP Ungkap Cawe-cawe Jokowi Bersama Ganjar untuk Kemajuan Indonesia
Sekitar 14 Menit yang laluAirlangga Ungkap Wacana Poros Dji Sam Soe 234
Sekitar 21 Menit yang laluGanjar Kenang Tragedi Kudatuli yang Bikin Hubungan dengan PPP Harmonis
Sekitar 27 Menit yang laluGolkar: KIB Belum Bubar, Para Ketum Sedang Bangun Komunikasi Memperbesar Koalisi
Sekitar 52 Menit yang laluPuan dan Hasto Gelar Pertemuan Khusus dengan Golkar, Ajak Koalisi Dukung Ganjar?
Sekitar 59 Menit yang laluIni Tiga Hasil Rakernas Golkar untuk Pemilu 2024
Sekitar 1 Jam yang laluGolkar Bicara Peluang Airlangga Duet dengan Prabowo: Bisa Capres dan Cawapres
Sekitar 1 Jam yang laluJawab Kemungkinan Bertemu PDIP, Golkar: Harus Gayung Bersambut
Sekitar 2 Jam yang laluSurvei Indikator: Erick Thohir Ungguli Sandiaga Uno Sebagai Cawapres
Sekitar 2 Jam yang laluPenjelasan PDIP soal Jokowi Akui Cawe-Cawe buat Bangsa
Sekitar 3 Jam yang laluGanjar Pranowo Bongkar Strategi Kampanye Pilpres 2024 Rela jadi 'Selonong Boy'
Sekitar 3 Jam yang laluSekjen PDIP Beri Bocoran: Jumat Pekan Depan Ada Partai Lagi Dukung Ganjar
Sekitar 4 Jam yang laluTak Ada Revisi Hasil Munas, Capres Golkar Tetap Airlangga Hartarto
Sekitar 4 Jam yang laluTangis Buruh Pecah Lulus Bintara Polri, Yatim Sejak Kelas 3 SD 'Bapak Pasti Bangga'
Sekitar 6 Jam yang laluPotret Pernikahan Anak Jenderal Polri dengan Adat Bugis, Tamunya Tak Sembarangan
Sekitar 10 Jam yang laluSatlantas Polres Tapanuli Utara Kembali Terapkan Tilang Manual, Catat Tanggalnya
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Sosok Kombes Alfian Nurriza Komandan Upacara Hari Pancasila
Sekitar 1 Hari yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 2 Hari yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 2 Hari yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 5 Hari yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 6 Hari yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 2 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 1 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 2 Hari yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 5 Hari yang laluErick Thohir: Liga 1 Bakal Gunakan Teknologi VAR pada Februari 2024
Sekitar 12 Menit yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami