Politikus PKS setuju uang sitaan narkoba untuk operasional BNN
Merdeka.com - Kepala BNN Budi Waseso mengusulkan uang hasil sitaan kejahatan narkotika bisa digunakan untuk operasional pemberantasan. Anggota Komisi III DPR Fraksi PKS Nasir Djamil mendukung usulan Waseso tersebut.
Menurut Nasir, negara harus memberikan solusi agar uang sitaan narkotika bisa dialokasikan untuk operasional.
"Enggak ada yang enggak bisa. Seharusnya bisa lah. Tidak ada yang enggak bisa. Negara ini harus kasih solusi. Kalau negara enggak bisa kasih solusi untuk apa bernegara," kata Nasir saat dihubungi merdeka.com, Rabu (2/11).
Apalagi, kata Nasir, BNN menjadi salah satu lembaga yang menjadi instrumen untuk memerangi dan melindungi warga dari kejahatan narkoba. Terlebih Presiden Jokowi secara tegas telah menyatakan perang terhadap narkoba.
"BNN adalah badan negara yang ingin melindungi warga negara dari kejahatan narkoba. Melindungi warga negara artinya melindungi negara," jelasnya.
Politisi PKS ini menyarankan agar minimal 3/4 duit hasil sitaan bisa digunakan untuk operasional T4GN (Tim Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkotika).
"Uang sitaan itu seharusnya digunakan uang-uang operasional BNN. Boleh disetor ke kas negara tapi diberikan ke BNN mungkin jumlahnya 3/4 jangan tidak dikembalikan," imbuhnya.
Seperti diketahui, Waseso berharap uang hasil kejahatan narkotika yang disita bisa digunakan untuk operasi pemberantasan oleh penegak hukum. Dia mengatakan bahwa kejahatan narkotika memiliki kekuatan luar biasa, sedangkan anggaran dari APBN tidak terlalu besar dalam menangani kejahatan ini.
"Saya sudah komunikasikan ke Jaksa Agung dan Menteri Keuangan. Kalau boleh, sebagian uang hasil penindakan narkotika bisa digunakan sebagai operasional atau T4GN (Tim Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkotika)," kata Waseso saat acara diskusi di Kantor Kepala Staf Presiden, Jakarta, Rabu (27/10).
Dalam kesempatan ini, kata Waseso, BNN telah berhasil mengungkap Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dari narkotika senilai Rp 3,6 triliun yang melibatkan 11 negara.
"Sekitar Rp 900 miliar lebih disita dari dalam negeri, sedangkan sisanya Rp 2,7 triliun sudah terlanjur ditransfer ke 11 negara dan itu yang akan kami selesaikan dengan bekerja sama dengan kejaksaan dan kepolisian," tuturnya.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kontribusi penyelematan uang negara tersebut berasal dari tiga kategori. Pertama, efisiensi belanja negara yang belum keluar/penghematan sebesar Rp15,56 T.
Baca SelengkapnyaBKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.
Baca SelengkapnyaPemerintah tidak memaksa untuk pindah ke daerah pengabdian, tetapi PNS pun tidak boleh untuk menolak penugasan yang diberikan kepadanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo-Gibran adalah sosok pemimpin yang akan selalu bersama rakyat.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca SelengkapnyaMonitoring dilakukan karena pendanaan pembagunan menggunakan APBN.
Baca SelengkapnyaTujuan kebijakan ini untuk menciptakan lapangan pekerjaan serta mendongkrak pendapatan negara bukan pajak (PNBP).
Baca SelengkapnyaPertumbuhan nasabah PNM yang begitu pesat hingga kini berada di angka 15,2 juta nasabah.
Baca SelengkapnyaAda juga upaya membenturkan aparat Polri dan TNI dengan masyarakat.
Baca Selengkapnya