Peta politik Jawa Barat usai Deddy Mizwar 'sebatang kara'
Merdeka.com - Partai Gerindra sukses merayu PAN dan PKS untuk bergabung di Pilgub Jawa Barat 2018. Ketiga partai ini resmi mengusung Letjen (purn) Sudrajat dan Ahmad Syaikhu untuk bertarung di Jawa Barat.
Padahal awalnya, ketiga partai ini hampir pasti mengusung Deddy Mizwar. Sayang, Gerindra pecah kongsi di tengah jalan dengan pemeran Nagabonar itu. Terlebih, Deddy lebih memilih jadi kader Partai Demokrat. Kini Deddy Mizwar seorang diri, sebatang kara belum memiliki koalisi. Bahkan terancam gagal nyalon karena hanya punya 12 kursi DPRD, kurang 8 lagi.
PKS, Gerindra, dan PAN umumkan lima Cagub-Cawagub Pilkada 2018 ©2017 Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho
Posisi Sudrajat-Syaikhu sudah aman dengan total 27 kursi DPRD Jabar. Dengan rincian, PKS 12 kursi, Gerindra 11 kursi dan PAN 4 kursi. Syarat minimal maju Pilgub Jabar yakni 20 kursi DPRD.
Sementara lawan terkuatnya yakni Ridwan Kamil telah lebih dulu kantongi tiket. Wali Kota Bandung ini didukung NasDem 5 kursi, PPP 9 kursi dan PKB 7 kursi. Tapi Ridwan juga tak lantas aman. PPP tengah digoyang Golkar untuk berpaling. Meskipun Ridwan dalam sejumlah kesempatan meyakini bahwa partai pengusungnya solid. Hanya tinggal menentukan calon wakilnya saja.
Dengan demikian, tersisa PDIP, Golkar dan Hanura yang belum punya pasangan. Kesempatan Deddy Mizwar maju Pilgub Jabar masih terbuka jika bisa merayu PDIP atau Golkar untuk merapat.
Golkar telah memutuskan untuk mendukung kadernya Dedi Mulyadi usai mencabut dukungan dari Ridwan Kamil. Dedi pun diminta cari rekan koalisi. Golkar tak menutup peluang untuk koalisi dengan Demokrat. Tapi dengan syarat.
"Dedi Mulyadi kesiapan mentalnya lebih unggul Demul (jadi Cagub). Perkara survei masalah waktu," kata Koordinator Pemenangan Pemilu Indonesia I Golkar, Nusron Wahid.
Seperti diketahui sejumlah lembaga survei menempatkan Ridwan Kamil masih memiliki elektabilitas terkuat di Pilgub Jabar. Nomor dua ada Deddy Mizwar, disusul oleh Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi di kantor merdeka.com ©2017 Merdeka.com/Dwi Narwoko
Nusron tak masalah Golkar berkoalisi dengan siapapun. Tapi, harus ada nama Dedi Mulyadi baik sebagai calon gubernur atau calon wakil gubernur.
Keputusan politik yang paling dinanti di Jawa Barat adalah PDIP. Sendirian pun, PDIP bisa mencalonkan cagub dan cawagub karena memiliki 20 kursi DPRD Jawa Barat. Karena itu, hasil penjaringan cagub dan cawagub dari partai pemenang pemilu 2014 ini sangat dinanti dan bisa mengubah peta politik yang sudah terkristal ini.
PDIP rencananya baru akan umumkan calon pada 4 Januari 2018. Sederet nama telah dipertimbangkan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini. Dari internal ada nama Puti Guntur Soekarno dan Bupati Majalengka Sutrisno dan Sekretaris DPD Jabar Abdy Yuhana. Sementara dari kalangan eksternal ada mantan Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan dan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Santer kabar menyebutkan PDIP akan menduetkan Dedi Mulyadi dengan Anton Chaliyan. Kabar inipun diamini oleh Anton yang mengklaim menjadi calon terkuat dari PDIP di Pilgub Jabar 2018.
"Saya kemungkinan besar, kalau rekomendasi memang belum, tapi Insya Allah kita dapat rekomendasi," kata Anton saat dihubungi merdeka.com, Selasa (19/12).
Anton Charliyan ©2017 Merdeka.com
Anton memang belum bicara langsung dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai pemegang prerogatif rekomendasi calon gubernur dari PDIP. Tapi dia yakin betul dengan sejumlah sumber yang diterima soal rekomendasi dari PDIP itu.
"Kita ada bisikan dari sana sini, kan kalau secara langsung kan belum, ini kan nanti mendahului, tapi kemarin dari bisikan, bahwa kita yang paling kuat, kita kan juga monitor," kata Anton lagi.
Anton tak mau berspekulasi akan dipasangkan dengan siapa di Pilgub Jabar. Dia menyerahkan sepenuhnya keputusan itu kepada parpol koalisi. Tapi dia yakin, bisa bekerja sama dengan siapapun nanti saat dipasangkan dengan calon lain.
Namun, Dedi Mulyadi memutuskan untuk bersama dengan Deddy Mizwar. Keduanya telah bertemu semalam, Rabu (27/12). Tapi belum sampai kepada tahap siapa yang akan menjadi cagub dan cawagub nantinya.
"Pokoknya cagubnya DM cawagubnya DM," ujar Dedi Mulyadi sambil tertawa saat ditemui di kawasan Pasteur, Kota Bandung, Rabu (27/12).
Dedi Mulyadi mengaku sudah punya chemistry dengan Deddy Mizwar. Itu dibuktikan dengan cepatnya keputusan yang diambil kedua belah pihak.
Ia berharap, dengan chemistry yang sudah terbangun, akan memudahkan keputusan penentuan cagub cawagub.
"Kami (Dedi Mulyadi-Deddy Mizwar) sudah seperti Rama dan Sinta, Romeo dan Juliet, langit dan bumi, air dan tanah," terangnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini
Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca Selengkapnya"Prabowo 'Sowan' ke Parpol di Luar Koalisi, Gerindra Tegaskan Komitmen pada Jawa Barat"
Jawa Barat merupakan provinsi yang mencatat sejarah bahwa Gerindra menang dua kali berturut-turut di Jawa Barat.
Baca Selengkapnya5 Nama Pelawak yang Sukses di Dunia Politik, Terbaru Komeng Hingga Denny Cagur
Nama Komeng menjadi salah satu pelawak yang paling fenomenal. Komeng memecahkan rekor raihan suara anggota DPD terpilih di Jawa Barat dan nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik
Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaYakin Prabowo Menang, Ridwan Kamil Bicara Peluang Jadi Menteri Hingga Pemekaran Wilayah
Di Jawa Barat sendiri, semua target pemenangan Prabowo-Gibran hampir bisa terpenuhi.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaPerjalanan Hidup De Gadjah: Tak Punya Cita-cita Terjun ke Dunia Politik, Kini Pimpin Gerindra Bali
Di jajaran Ketua-ketua partai politik di Bali, Made Muliawan Arya bisa disebut sebagai yang paling muda usianya.
Baca SelengkapnyaPesan Sahroni untuk Ridwan Kamil: Selamat Maju Pilkada DKI, Sampai Bertemu dengan Saya, Kang
Pesan Sahroni untuk Ridwan Kamil: Selamat Maju Pilkada DKI, Sampai Bertemu dengan Saya, Kang
Baca SelengkapnyaSelama Debat Ketiga Pilpres 2024, Prabowo Tiga Kali Setuju dengan Pernyataan Ganjar
Menurut dia, pendapat mantan Gubernur Jawa Tengah itu masuk akal, bukan hanya ngomong doang.
Baca Selengkapnya