Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perludem Nilai Eks Pegawai KPK Sulit Buat Parpol, Sangat Mungkin Organisasi

Perludem Nilai Eks Pegawai KPK Sulit Buat Parpol, Sangat Mungkin Organisasi Novel Baswedan Bersama Mantan Pegawai KPK. ©2021 Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Mantan Kepala Bagian Perancangan Peraturan dan Produk Hukum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rasamala Aritonang, masih ingin berkontribusi besar bagi Indonesia. Salah satunya dengan membuat partai politik.

Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Mahardika, mengatakan untuk membuat partai politik tidak mudah karena ada proses panjang yang mesti dilalui. Tetapi, jika sekadar membuat organisasi sangat memungkinkan bagi eks pegawai KPK yang dipecat.

"Kalau membentuk partai saja, sebagai sebuah organisasi yang mengusung ideologi tertentu, sangat memungkinkan dilakukan. Tetapi kan mendirikan partai itu tentu goalnya sampai bisa menciptakan perubahan, mengagregasi kepentingan rakyat menjadi kebijakan. Untuk sampai ke situ ada langkah-langkah panjang yang harus dilalui dan itu tidak mudah," katanya lewat pesan, Rabu (13/10).

Dia menjelaskan, untuk sampai mendapatkan badan hukum ada syarat-syarat administratif yang perlu dipenuhi sebagaimana diatur di Pasal 3 UU Partai politik UU 2/2011. Seperti syarat kepengurusan di tiap provinsi di mana paling sedikit 75 persen dari jumlah kabupaten/kota pada provinsi yang bersangkutan.

Syarat selanjutnya adalah paling sedikit 50 persen dari jumlah kecamatan pada kabupaten/kota bersangkutan. Belum lagi ada syarat kantor tetap di tiap tingkatan.

"Syarat administratif untuk berbadan hukum ini aja sudah terus diperberat dari syarat sebelumnya. Belum lagi nanti untuk menjadi peserta pemilu, syaratnya lebih berat lagi terutama buat partai baru, terus diperberat tiap ada perubahan UU Pemilu," ujarnya.

Namun, pendapat itu bukan bermaksud untuk mengecilkan perjuangan dari eks pegawai KPK atau siapapun yang ingin menciptakan perubahan melalui jalur partai politik. Mahardika justru berharap ada beragam partai yang bisa mengakomodasi beragam ideologi di masyarakat.

"Ini justru jadi kritik kita bersama atas terus diperberatnya syarat mendirikan partai ataupun syarat partai untuk menjadi peserta pemilu yang menyebabkan makin mahalnya biaya politik," ujarnya.

"Syarat ini perlu dibenahi agar partai tidak dikuasai kelompok-kelompok yang punya modal besar dan mengurangi potensi praktik korupsi untuk membiayai pemenuhan berbagai syarat administratif tersebut," pungkasnya.

Sebelumnya, Mantan Kepala Bagian Perancangan Peraturan dan Produk Hukum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rasamala Aritonang menyebut dirinya masih ingin berkontribusi besar bagi Indonesia. Dipecat dari KPK tak mengurungkan niat Rasamala berkontribusi dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.

"Saya masih tertarik kok untuk memberikan kontribusi yang lebih besar dengan apa yang saya miliki," ujar Rasamala kepada Liputan6.com, Rabu (13/10).

Dia menyebut, untuk memberikan kontribusi dalam pemberantasan korupsi tak harus berada di lembaga antirasuah. Apalagi, kini pegawai KPK berstatus aparatur sipil negara (ASN), bukan independen.

Salah satu hal yang dia pikirkan untuk turut membantu membawa perubahan bagi Indonesia yakni dengan mendirikan partai politik. Menurutnya, partai politik bisa menjadi kendaraan perubahan.

"Saya malah tertarik bikin partai politik, atau bisa juga masuk parpol. Kalau bisa bikin partai nanti saya namakan 'Partai Serikat Pembebasan'. Partai politik bisa jadi jalan untuk kendaraan perubahan, tentu dengan prinsip utama integritas," kata dia.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU

PKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU

Posisi PKS di pemerintahan bakal diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS.

Baca Selengkapnya
Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.

Baca Selengkapnya
Usai KPU Umumkan Pemenang Pilpres dan Pileg, Surya Paloh Bakal Temui Parpol di Luar Koalisi Perubahan

Usai KPU Umumkan Pemenang Pilpres dan Pileg, Surya Paloh Bakal Temui Parpol di Luar Koalisi Perubahan

Surya Paloh menilai pentingnya menjaga komunikasi dengan partai politik lain setelah pemilu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
JK Nilai Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 Cegah Parlemen Jalanan

JK Nilai Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 Cegah Parlemen Jalanan

JK kembali mengajak pihak-pihak keberatan dengan hasil Pemilu 2024 menempuh jalur konstitusional.

Baca Selengkapnya
PDIP Buka Peluang Koalisi dengan PPP, Hanura, dan Perindo di Pilkada 2024

PDIP Buka Peluang Koalisi dengan PPP, Hanura, dan Perindo di Pilkada 2024

Apalagi keempat partai politik (parpol) ini merupakan korban kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres

Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres

Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.

Baca Selengkapnya
Polres Rohil Deklarasi Tertib Berlalu Lintas Demi Pemilu Damai 2024

Polres Rohil Deklarasi Tertib Berlalu Lintas Demi Pemilu Damai 2024

Deklarasi diikuti oleh perwakilan seluruh partai politik peserta Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.

Baca Selengkapnya
Cerita Maruarar Sirait di Balik Alasan Tinggalkan PDIP Lebih Pilih Prabowo-Gibran

Cerita Maruarar Sirait di Balik Alasan Tinggalkan PDIP Lebih Pilih Prabowo-Gibran

Ara menegaskan, pilihan yang sudah ditentukan olehnya dalam mendukung salah satu paslon capres-cawapres bukan atas instruksi dari Jokowi.

Baca Selengkapnya