PDIP Tak Tersinggung Tulisan SBY soal Geopolitik Timur Tengah
Merdeka.com - Politikus PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno tidak ada masalah Presiden RI Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung masalah ketimpangan, gelombang protes, hingga kecurangan pemilu saat bicara isu Geopolitik Iran-AS. Pihaknya tidak masalah jika pernyataan SBY itu ditujukan untuk pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Tidak ada masalah wong kita sering kritik Pak SBY," ujar Hendrawan saat dihubungi, Rabu (8/1).
Hendrawan mengatakan, perbedaan demikian tak lagi menjadi persoalan. Opini SBY itu merupakan bagian demokrasi. Dia meminta tak perlu lagi ada adu mengadu dua pihak.
"Kami tidak memperhatikan lagi perbedaan yang seperti ini, karena ini bagian dari demokrasi. Sebagai bagian dari demokrasi pandangan-pandangan atau opini yang berbeda itu sah. Jadi itu sebabnya pekerjaan wartawan yang sering mengadu-adu ini enggak perlu lagi sudah," jelasnya.
Hendrawan menuturkan, saat ini tengah ada tiga tren masalah global yang sama. Pertama, tentang masalah krisis iklim dan bencana alam. Kedua, terkait ketimpangan. Dan terakhir terjadi krisis demokrasi.
"Tiga krisis ini harus diatasi secara bersama-sama. Kalau kita terus berkelahi untuk persoalan opini tadi, opini kan memang dalam demokrasi kan tidak harus seragam. Maka kita energinya kita habiskan untuk hal tidak produktif toh," jelasnya.
"Jadi pak SBY silakan berpendapat demikian nanti ada partai lain silakan berpendapat demikian. Itu wajar saja," pungkasnya.
Sebelumnya, SBY mengomentari geopolitik timur tengah. Dalam tulisannya itu, SBY menyinggung karakter pemimpin yang mendapatkan perlawanan dari rakyatnya.
"Mereka melawan pemimpin dan pemerintahannya karena merasa tidak mendapatkan keadilan, ekonominya sulit dan ruang kebebasan untuk berekspresi dibatasi," kata SBY.
"Ragamnya berbeda-beda. Mulai dari sulitnya mendapatkan pekerjaan, harga-harga naik sementara daya beli rakyat turun, hingga pemerintahnya dinilai korup sementara beban utang negara meningkat tajam. Juga karena pemimpinnya dianggap ingin terus berkuasa dengan cara mengubah konstitusi dan undang-undang. Juga pemilihan umum yang baru saja dilaksanakan dianggap curang, sehingga rakyat tidak terima dan turun ke jalan."
"Yang lain, rakyat merasa ruang kebebasan untuk berekspresi ditutup disertai tindakan-tindakan yang represif dari pihak penguasa. Ada juga, terutama di negara-negara maju, rakyat marah karena pemerintahnya dianggap lalai dan tak serius dalam melawan perubahan iklim dan krisis lingkungan," singgung SBY mengawali narasi geopolitik Timur Tengah.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaJawaban santai Ganjar soal tema debat capres tentang pertahanan menguntungkan Prabowo
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
AHY menyerahkan kepada Prabowo apabila ada partai politik yang ingin bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.
Baca SelengkapnyaAirlangga optimis Prabowo menguasai debat karena berkaitan dengan tugasnya sebagai Menteri Pertahanan.
Baca SelengkapnyaHasanuddin menyebut membuat aturan baru tidak boleh menabrak aturan yang sudah ada.
Baca SelengkapnyaNama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPPP masih fokus terhadap gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di MK.
Baca Selengkapnya