Pahami Tanda Bahaya saat Persiapan Persalinan yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil
Respons yang cepat perlu dilakukan dalam mengenali tanda bahaya saat persiapan persalinan oleh ibu hamil.
Respons yang cepat perlu dilakukan dalam mengenali tanda bahaya saat persiapan persalinan oleh ibu hamil.
Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso, dr. Agustina Nurmala Sp.OG, ibu hamil perlu memperhatikan tanda-tanda bahaya yang mungkin terjadi saat persalinan, yang dapat membahayakan baik ibu maupun bayinya, salah satunya adalah perdarahan.
"Perdarahan ini harus waspada karena ini bisa membuat anemia, bisa bikin syok dan bisa bikin kematian ibu dan bayi," ungkap Agustina beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Selain perdarahan, tanda bahaya lain yang harus diwaspadai adalah jika tali pusat bayi menyembul keluar sebelum penurunan kepala. Lebih lanjut, kondisi ibu yang terlihat lemas dapat menjadi indikasi bahwa persalinan tidak akan berjalan lancar karena kelemahan tubuh ibu dalam melakukan proses mengejan, terutama bagi ibu dengan riwayat kejang.
"Jika Ibu sudah pusing, pandangan kabur, nyeri dada dengan riwayat hipertensi, itu adalah tanda-tanda akan kejang jadi harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat," tambahnya.
Selain memperhatikan tanda-tanda bahaya tersebut, ibu hamil juga perlu memantau kondisi air ketuban menjelang persalinan. Idealnya, air ketuban memiliki warna jernih.
Jika air ketuban sudah berubah menjadi keruh atau kehijauan, ibu hamil harus segera mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan baik bidan maupun rumah sakit. Agustina juga menekankan pentingnya mendapatkan pertolongan medis jika ibu mengalami nyeri di area perut, karena bisa menjadi tanda bahaya bagi ibu maupun janin.
Selain memahami tanda bahaya persalinan, ibu hamil juga harus mempersiapkan segala kebutuhan yang dapat membantu kelancaran proses persalinan. Ini termasuk memastikan bahwa persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan yang memadai seperti puskesmas, klinik bersalin, atau rumah sakit.
"Persiapkan biaya, bikin BPJS ataupun asuransi yang lain sehingga ibu bersalin tidak kesulitan dalam pembiayaan, yang dipersiapkan lainnya pendonor darah jika diperlukan," sarannya.
Pendonor darah diperlukan jika ibu mengalami kekurangan darah saat proses persalinan. Biasanya, pendonor darah disiapkan dari keluarga dengan golongan darah yang sama dengan ibu.
Terakhir, ibu hamil juga harus memilih jenis kontrasepsi yang akan digunakan setelah persalinan. Para tenaga kesehatan sering memberikan edukasi tentang jenis kontrasepsi yang tepat untuk ibu pasca persalinan.
"Kita sudah mengedukasi jika nanti bersalin sebaiknya memakai KB apa jadi ibu hamil sudah tahu bukan nanti pas melahirkan masih bingung," jelas Agustina.
Dengan memahami tanda bahaya dan mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan, ibu hamil dapat menghadapi proses persalinan dengan lebih tenang dan terkontrol.
Tanda penuaan dini pada wajah dapat mencakup berbagai perubahan yang terlihat nyata.
Baca SelengkapnyaBeberapa cara yang harus diketahui ibu hamil sebelum menjalani persalinan.
Baca SelengkapnyaHPL ini menjadi panduan bagi calon ibu dan tim medis untuk mempersiapkan segala hal terkait proses persalinan dan perawatan bayi setelah lahir.
Baca SelengkapnyaBagaimana bentuk perut hamil 2 bulan pada umumnya?
Baca SelengkapnyaRasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaAna dan teman-teman lain berinisiatif untuk mengunjungi satu sahabat yang berhalangan hadir.
Baca SelengkapnyaTentu tak enak jika selalu disalahkan. Luapkan perasaan Anda lewat kata-kata selalu salah ini.
Baca SelengkapnyaCara mengatasi munculnya tanda-tanda penuaan di wajah dengan perawatan yang tepat.
Baca SelengkapnyaPadi jenis ini bisa tumbuh kembali setelah dipanen, tanpa harus menanam benih baru.
Baca Selengkapnya