PDIP tak persoalkan surat diduga curhat Novanto ke Jokowi
Merdeka.com - Beredar surat yang diduga dikirim oleh Ketua DPR yang juga Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto kepada Presiden Joko Widodo. Melalui surat itu, Novanto curhat menyampaikan beberapa poin, salah satunya dirinya merasa menjadi korban kriminalisasi karena dukungan politiknya pada Jokowi.
Anggota Fraksi PDIP Junimart Girsang menilai tak ada persoalan jika Novanto sebagai warga negara berkirim surat ke Presiden Jokowi.
"Tapi secara warga negara silakan saja enggak ada masalah kok jadi viral. Itu hak, janganlah semua dipelintir," kata Junimart di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/12).
Namun untuk urusan respons, diserahkan sepenuhnya pada Presiden Jokowi. "Itu kembali kepada Jokowi. Kalau merasa perlu direspon silakan direspon. Kalau tidak urusan beliau lah," ujarnya.
Junimart justru menkritisi manuver KPK terhadap Setnov yang dinilai tidak berprikemanusiaan. Hal itu terlihat dari upaya jemput paksa yang dilakukan KPK di kediaman Setnov beberapa waktu lalu.
"Saya sudah katakan KPK tidak cerdas tidak punya rasa prikemanusiaan. Masak jemput tengah malam. Kan bisa pagi. Masak malam-malam," tegas dia.
Untuk diketahui, dalam surat yang beredar, Setya Novanto curhat soal kondisi yang dihadapinya saat ini. Ada beberapa poin yang disampaikan Novanto.
Pertama, Novanto curhat soal keputusannya dan Partai Golkar mendukung Jokowi sebagai Calon Presiden untuk Pilpres 2019. Dia menuturkan, keputusan itu tetap disahkan meski ada beberapa pihak yang tidak senang jika Golkar mendukung Jokowi.
Kedua, sebagai Ketua DPR Novanto berusaha mengkonsolidasi parlemen untuk memberi dukungan penuh pada program Presiden Jokowi. Dia mengaku tidak mudah melakukan itu.
Ketiga, atas keputusan itu Novanto merasa telah dikriminalisasi. Kasus lama diungkap kembali oleh kelompok tertentu. Keempat, Novanto meminta pertimbangan presiden karena kasus yang menjeratnya muncul karena keputusannya mendukung penuh Jokowi. Menurutnya, ujung dari peristiwa ini adalah menggagalkan Jokowi untuk kembali menjadi presiden. Novanto memposisikan diri sebagai warga negara yang dikriminalisasi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Beri Jenderal Kehormatan ke Prabowo, Begini Respons PDIP
Hasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca SelengkapnyaRespons Puan Maharani Ditanya Maruarar Sirait Keluar PDIP: Terima Kasih
Langkah politik ini diakui Maruarar Sirait mengikuti Joko Widodo
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden
Maruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPDIP Klaim Jokowi Masih Dukung Ganjar, TKN Prabowo: 2 Bulan Ini Kelihatan Siapa yang Serang Presiden
TKN Prabowo-Gibran menanggapi pernyataan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto soal Prabowo bukanlah Jokowi.
Baca SelengkapnyaGanjar Sentil Maruarar Sirait: Atas Dasar Apa Pindah, Ideologi atau Pragamatis?
Ganjar pede hengkangnya ratusan anggota organisasi sayap PDIP pasca Ara mundur tidak berpengaruh terhadap suaranya di Jabar.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sempat Berdoa Jokowi Tidak Ikut Turun Kampanye dan Memihak ke Satu Capres
Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaSoal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat
PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca Selengkapnya