Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PDIP sebut ada pihak ingin memecah belah koalisi Jokowi

PDIP sebut ada pihak ingin memecah belah koalisi Jokowi Wasekjen PDIP Erico Sotarduga usai bertemu petinggi PDIP. ©2016 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Wasekjen PDIP Eriko Sutarduga mengaku banyak pihak yang berusaha memecah koalisi pendukung Joko Widodo. Bahkan ada juga upaya memecah PDIP dengan Jokowi.

"Kami kan sudah lihat ini banyak pihak juga yang ingin memecah. Ingin memecah koalisi ini, bahkan ingin memecah hubungan PDIP dengan Pak Jokowi," ujar Eriko di kantor DPP PDIP, Jumat (29/6).

Salah satu isu yang berhembus adalah Partai Golkar keluar koalisi dan bergabung dengan Partai Demokrat. Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan berharap pertemuan Jusuf Kalla dengan Susilo Bambang Yudhoyono membuka peluang terbentuk poros alternatif Golkar-Demokrat.

Eriko menegaskan hubungan koalisi dengan Golkar terjalin baik. Dia mengatakan hubungan PDIP dengan partai koalisi, juga dengan Jokowi tidak akan terpengaruh oleh prasangka-prasangka demikian.

"Bagi kami tidak akan terpengaruh upaya memecah belah hubungan di koalisi dan juga hubungan dengan Pak Jokowi dan PDIP," imbuhnya.

Dia berharap koalisi saat ini terus terjaga sampai mengantarkan Jokowi di 2019. Namun, PDIP pun tak bisa mempengaruhi strategi partai lain apabila memiliki pandangan berbeda.

"Kita harapkan, tetapi kita tidak menutup partai punya strategi lain. Kan boleh saja, tidak ada larangan berubah strategi itu tergantung masing-masing partai," kata dia.

Eriko menyebut upaya menggoncang hubungan PDIP dengan Golkar terjadi karena elektabilitas keduanya tinggi. Juga, ada yang ingin menarik Golkar karena memiliki kursi besar untuk melengkapi ambang batas pencalonan presiden.

"Ini yang mungkin supaya wajar sajalah ada yang ingin ambil porsi lebih besar inikan terkait elektoral threshold, parliamentary threshold," tutupnya.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gerindra: Prabowo yang akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP

Gerindra: Prabowo yang akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP

Gerindra: Prabowo yang Akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP

Baca Selengkapnya
Istana Minta Keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP Tak Dikaitkan dengan Jokowi

Istana Minta Keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP Tak Dikaitkan dengan Jokowi

Maruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.

Baca Selengkapnya
Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi

Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi

Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
PDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?

PDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?

Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Istana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden

Istana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden

Maruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo

Baca Selengkapnya
Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar

Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar

Jokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar

Golkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.

Baca Selengkapnya
PDIP: Dukungan Jokowi Pengaruhi Elektabilitas Ganjar

PDIP: Dukungan Jokowi Pengaruhi Elektabilitas Ganjar

PDIP mengakui dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga mempengaruhi kenaikan elektabilitas bacapres Ganjar Pranowo di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya