Partai Buruh Temui KPU Bahas Masalah Sistem di Sipol
Merdeka.com - Partai Buruh kembali menemui Komisioner KPU untuk menyelesaikan permasalahan sejumlah data kader yang tidak muncul di aplikasi Sipol. Hasil pertemuan tersebut, data kader yang dikirim dan yang muncul di Sipol hampir sama.
Ketua Timsus Pemenangan Partai Buruh Said Salahuddin mengungkapkan, partainya meninjau kembali bersama admin Sipol untuk membenarkan data-data kader yang tidak tampil di aplikasi Sipol.
"Dari hasil cross chek data bersama itu sampai sekarang masih berlangsung di ruang aula ada kurang lebih empat orang operator kami (Partai Buruh) dan satu admin sipol masih lakukan cross check bersama. Sekitar jam 16.00 WIB data anggota yang dikirimkan Partai Buruh ke Sipol KPU dan yang sudah tampil itu sudah hampir sinkron," kata Said, saat konferensi pers di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (4/8).
Atas permasalahan yang menimpa Partai Buruh pada proses input data di aplikasi Sipol, Said menegaskan, bahwa KPU tidak pernah menghapus atau mengurangi data kader, yang menyebabkan data tersebut tidak muncul di Sipol.
"Saya pastikan satu, KPU sampai detik ini tidak pernah menghilangkan data Partai Buruh tidak ada, saya pastikan dari komisoner, dari petugas helpdeks dan sebagainya data kami aman artinya aman tidak ada pengurangan data atau penghapusan data," ungkapnya.
Dia pun menyampaikan bahwa KPU sudah bekerja secara profesional. Sehingga permasalahan yang dialami Partai Buruh sudah teratasi dengan baik.
Hanya saja, Said kembali menegaskan, bahwa data kader Partai Buruh yang tidak muncul di Sipol karena ada proses antrian. Hal itu terjadi disebabkan, banyaknya data yang diinput di aplikasi Sipol.
"KPU profesional dalam hal itu kami sudah lihat bahwa data yang kami kirim sesuai, hanya saja ada proses yang disebut antrian karena banyak data yang masuk," jelas Said.
"Tapi saya melihat dari perkembangan dari mulai pagi jam 11.00 WIB sampai dengan sore ini pertambahan laju akselerasinya itu kami lihat sudah cukup baik, bahkan mungkin kinerja ditingkatkan oleh petugas yang menangani persoalan Sipol," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Divisi Bidang Teknis KPU Idham Holik menyampaikan, bahwa aplikasi Sipol yang digunakan KPU untuk kepentingan pendaftaran partai politik calon peserta pemilu tidak bermasalah.
Dan persoalan Partai Buruh atas tidak munculnya data kader di Sipol sudah terjawab dengan tuntas.
"Tapi sore hari ini permasalahan itu sudah terjawab dan ini kami lakukan sinkronisasi data dan kami lakukan cek kembali sebagai bentuk pelayanan helpdesk," kata Idham.
"Jadi pada kesempatan ini kami tegaskan Sipol yang digunakan untuk kepentingan pendaftaran parpol ini tidak bermasalah, ini berfungsi dengan baik," tambahnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Penjelasan KPU soal Kenaikan Suara PSI di Sirekap
Data perolehan suara partai politik di Sirekap dapat diverifikasi langsung oleh setiap pengaksesnya.
Baca SelengkapnyaHasto PDIP Mengaku Masih Temukan Perubahan Suara Meski KPU sudah Umumkan Hasil Pemilu 2024
Hasto kemudian juga menyoroti beberapa problematika yang hulunya pada saat pencoblosan 14 Februari lalu pada sistem Sirekap KPU.
Baca SelengkapnyaKPU: 1.223 TPS Salah Input Data Perolehan Suara Pilpres 2024 di Sirekap
KPU berdalih terus menerus memperbaiki kinerja lapangan dan data Sirekap KPU Kabupaten Kota.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPU Akui Ada Salah Input Data Sirekap di 1.700 TPS
Data Sirekap yang perlu perbaikan bukan hanya pemilihan presiden saja, legislatif DPR RI juga.
Baca SelengkapnyaPengamat Siber Temukan Keanehan Data Penghitungan Suara pada Situs KPU
Pengamat Siber Temukan Keanehan Hasil Penghitungan Suara pada Situs KPU
Baca SelengkapnyaVIDEO: KPU Blak blakan Keanehan Data Suara Capres Cawapres, Penyebab Disebut Curang
KPU mengakui kesalahan menginput data dalam sirekap yang disebabkan kesalahan manusia dan sistem.
Baca SelengkapnyaKPU Catat Masih Ada 1.223 TPS Salah Input Data Jumlah Suara ke Sirekap
KPU mengakui masih ada 1.223 tempat pemungutan suara yang data formulir model C hasil penghitungan suara tidak sesuai dengan keterangan pada Sirekap.
Baca SelengkapnyaPakar Siber Temukan Beda Data Sirekap KPU dan C1 di TPS Depok, Prabowo-Gibran Kelebihan 500 Suara
Pakar keamanan siber menemukan, jumlah suara ke Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) berbeda dengan dokumen C1.
Baca SelengkapnyaSidang Etik Dewas KPK: Firli Bahuri Pernah Komunikasi dengan SYL, Tapi Klaim Tak Ingat yang Dibahas
Dewas KPK mengungkapkan Firli Bahuri Pernah Komunikasi dengan SYL
Baca Selengkapnya