Nusron Wahid Terima Pinangan Bamsoet jadi Timses Jelang Munas Golkar
Merdeka.com - Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Jawa dan Kalimantan Partai Golkar, Nusron Wahid mengumumkan dukungan kepada calon Ketua Umum Bambang Soesatyo. Dia mengaku sudah diminta oleh Bamsoet sapaan akrab Bambang untuk menjadi tim sukses jelang Munas Golkar.
"Saya sedang berijtihad mencari. Saya diminta Bambang Soesatyo diminta beliau untuk menjadi salah satu timses. Ya kemudian saya menyatakan bersedia," kata Nusron Wahid kepada wartawan, Jumat (19/7).
Dia mengaku telah mengamati sepak terjang Airlangga Hartarto selama menjabat Ketum Golkar. Nusron juga memiliki pandangan tersendiri terkait sosok Bamsoet yang dinilai terbuka dan merangkul semua kader Golkar.
"Hari ini partai Golkar membutuhkan figur ketua umum yang lebih aksesable, merakyat dan peduli kepada semua kader. Kemudian mau berkonsolidasi secara terbuka dan inklusif," katanya.
"Pak Airlangga baik, Pak Bambang Soesatyo baik, tetapi kami sudah pernah dipimpin Airlangga dengan capaian dan hasil yang sudah dirasakan kan tidak ada salahnya mencoba berikhtiar mencari sosok figur lebih baik. Tentunya subjektif saya yang lebih terbaik lebih demokratis lebih bisa merangkul hampir semua komponen di Golkar itu saja. Saya tidak mau mencoba menjelek-jelekan semua baik semua kawan saya, tetapi pada akhirnya harus memilih," tambah dia.
Selain itu, Nusron juga menilai bursa calon ketum Golkar sebaiknya diikuti oleh beberapa kandidat. Hal tersebut, kata dia, menunjukkan iklim demokrasi yang baik di internal Golkar.
"Menandakan ada suasana kondusif dan sangat demokratis di internal Partai Golkar. Memperbanyak pilihan bagi pemegang hak suara di daerah maupun provinsi maupun di pusat untuk mencari dan berusaha ikhtiar mencari pemimpin yang dianggap dan membawa masa depan partai," ujar Nusron.
Sehingga, dia berharap tak ada upaya pihak tertentu yang mendorong pemilihan ketua umum diselenggarakan lewat jalan aklamasi."Sebetulnya aklamasi bukan sesuatu yang jelek, tetapi aklamasi sesuatu yang baik juga. Aklamasi akan menajdi baik kalau tidak ada calon yang baik, tetapi fakta hari ini kan ada calon lain. Yang lain yang berarti kan harus dikasih kesempatan terlebih dahulu," ucapnya.
Adapun, untuk penyelenggaraan munas sendiri, dia mengaku, tidak mempermasalahkan apakah munas digelar sebelum atau sesudah pelantikan Presiden-Wakil Presiden, Joko Widodo-KH Maruf Amin pada bulan Oktober 2019.
Pada Kamis kemarin, Nusron Wahid menghadiri deklarasi calon ketua umum Golkar periode 2019-2024. Di kesempatan itu, politikus Partai Golkar, yaitu Bambang Soesatyo, Ali Yahya, Ulla Nuchrawatty, dan Marlinda Irwanti melakukan deklarasi akan maju sebagai calon ketua umum.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di depan Bamsoet, Airlangga Hartarto menolak berbicara soal Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaBamsoet menyinggung koalisi, Capres dan pembangunan Jokowi lewat pantun di Sidang Tahunan MPR
Baca SelengkapnyaDua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSelama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca SelengkapnyaDalam pengasingannya, ia berusaha menyembuyikan jati dirinya sebagai bangsawan.
Baca SelengkapnyaMuhadjir juga menjelaskan alasan keterlibatan kementeriannnya dalam pembagian bansos.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengatakan sumber dana bantuan sosial yang dibagikan Presiden Jokowi berada di luar alokasi dana untuk bansos dan beras.
Baca SelengkapnyaMenurut Bamsoet, MPR diubah kedudukannya sehingga tidak lagi menjadi lembaga tertinggi negara.
Baca Selengkapnya