NU Jabar ogah dukung calon kepala daerah yang pro full day school
Merdeka.com - Keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat menolak rencana pemerintah lewat program full day scholl atau sekolah lima hari. Sebagai peringatan NU Jabar juga sudah melontarkan pernyataan untuk tidak mendukung calon bupati/wali kota, sampai calon gubernur di Jawa Barat yang pro terhadap full day school.
"Keluarga besar NU Jawa Barat peringatan bahwa kami tidak akan mendukung calon kepala daerah yang mendukung penerapan kebijakan full day school," kata Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Hasan Nuri Hidayatullah dalam saat ditemui di Kantor PWNU Jabar, Jalan Terusan Galunggung, Bandung, Sabtu (12/8).
Sekadar diketahui, Jabar akan menghadapi hajat demokrasi di 16 kabupaten/kota plus satu yakni di tingkat provinsi pada 2018 mendatang. Memiliki basis jemaah yang tersebar di seluruh wilayah, suara NU sendiri cukup strategis untuk cukup mendulang suara.
Dia menyampaikan beberapa alasan penerapan sekolah delapan jam sehari mengapa harus ditolak. Berdasarkan kajian dan pemantauan intensif bahwa mayoritas sekolah memang belum siap menerima kebijakan tersebut karena itu menyangkut infrastruktur sekolah.
"Kan katanya itu cuma memindahkan aktivitas menjadi disekolah agar anak tidak terjerumus saja. Tapi sarana sekolah belum menunjang. Katanya kan aktivitas tidur, bermain, semua di sekolah," imbuhnya.
Lainnya kekhawatiran bahwa anak akan terjerumus dalam pergaulan bebas itu juga tidak sepenuhnya benar. Sebab kenyataannya sekolah-sekolah tidak sepenuhnya meninggalkan tradisi lokal dan pendidikan agama.
"Ini juga tidak semua orang peserta didik bekerja sehari penuh utamanya mereka yang dipelosok. Belajar itu tidak selalu identik dengan sekolah. Interaksi sosial di luar lingkungan jugakan bagian dari pendidikan karakter. Sehingga kalau ada waktu di luar sekolah nilai tradisi tidak akan hilang," jelasnya.
Lebih lanjut dia menyatakan, jika full day school diterapkan ini juga akan menepis kekeliruan soal orang tua yang bekerja seharian di kantoran.
"Itu hanyalah masyarakat perkotaan saja yang cuma sebagian kecil. Sisanya mereka yang bekerja di sektor informal seperti pedagang, petani tidak seperti itu," imbuhnya.
Rektor UIN Jakarta Dede Rosada menyatakan hal serupa. Sekolah delapan jam itu si anak didik waktunya hanya akan tersita dengan segala hal yang berkaitan dengan pendidikan yang tidak menyentuh kehidupan sosial di luar sekolah.
"Indonesia ini menjadi negara iman dan taqwa. Bangsa Indonesia berkeyakinan akan lebih bisa bertahan dalam situasi apapun. Kita ketahui sekarang sering mendengar agenda bunuh diri hampir setiap minggu," jelasnya.
"Padahal kita mempunyai sistem pendidikan konpreshensif. Iman, taqwa ahlak mulia yang utama. Kita ingin menjadi negara soleh, kreatif dinamis dan disenangi negara dunia. Biarkan siang dan sore itu anak belajar di luar. Belajar agama dan kehidupan sosial lainnya," ucapnya menambahkan.
Dengan begitu dia meminta Presiden Jokowi bisa mengkaji aturan yang digulirkan Mendikbud yang tertuang dalam Permendikbud No 23 Tahun 2017.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
8 Negara dengan Penduduk Paling Terpelajar, Apakah Indonesia Termasuk?
Negara-negara berikut mungkin dapat menjadi pilihan bagi Anda untuk menempuh pendidikan yang lebih berkualitas.
Baca SelengkapnyaCak Imin Janjikan Pesantren Hingga Sekolah Bebas PBB
Pemerintah diminta menjadikan guru ngaji sebagai prioritas negara.
Baca SelengkapnyaPernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian
Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaCerita Warga Uighur Hilang Kontak Tujuh Tahun dengan Keluarga Akibat Aksi Genosida
Cerita Warga Uighur Hilang Kontak Tujuh Tahun dengan Keluarga Akibat Aksi Genosida
Baca SelengkapnyaDebat Ketiga Capres Bertema Pertahanan dan Hubungan Internasional, Kenali Istilah dan Singkatan Asing Berikut Ini
Debat ketiga capres dan cawapres itu digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 7 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaGuru SMP di Jakbar Tabrak 3 Murid Saat Memundurkan Mobil di Sekolah, Ini Kronologinya
Disdik ingatkan pihak sekolah jika tidak memungkin bawa kendaraan karena keterbatasan lahan, maka jangan dilakukan,
Baca SelengkapnyaUnair Memanggil, Guru Besar dan Akademisi Minta Jokowi Hentikan Politik Kekeluargaan
Saat akan mengakhiri pemerintahannya, Presiden bisa mengambil sikap yang tidak menodai prinsip-prinsip utama.
Baca SelengkapnyaPerjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca Selengkapnya