Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Novanto jatuh atau dijatuhkan tidak pengaruhi suara Golkar'

'Novanto jatuh atau dijatuhkan tidak pengaruhi suara Golkar' Setya Novanto diperiksa KPK. ©2017 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Peran Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto di pusaran kasus dugaan korupsi KTP elektronik (e-KTP) yang telah merugikan negara Rp 2,3 triliun semakin terlihat jelas dari fakta persidangan. Internal partai bersiap diri, namun kondisi ini diperkirakan tidak akan banyak berpengaruh terhadap perolehan suara partai berlambang pohon beringin ini dalam pemilu.

‎Pengamat hukum pidana Universitas Jayabaya Umar Husin mengatakan, Partai Golkar sudah berpengalaman menghadapi krisis. Sehingga permasalahan yang saat ini melibatkan ketua umumnya diyakini tidak akan berpengaruh pada suara Golkar.

"Novanto jatuh atau dijatuhkan tidak akan memengaruhi perolehan suara Golkar. Bahkan Golkar sudah pecah tiga hingga empat kali, suaranya tetap," katanya dalam satu diskusi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (24/4).

Dia justru menyoroti kinerja aparat penegak hukum yang mulai tebang pilih dan hanya berani dengan partai kecil. Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah saat ada kader partai besar terkena kasus, proses hukum yang berjalan cenderung lamban.

"Jika terkait PDIP dan Golkar, muter-muter. Contohnya e-KTP ini sudah berapa lama. BLBI juga baru disidik," tutup Umar.

‎Sebelumnya, Ketua Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Partai Golkar Yorrys Raweyai mengatakan, elektabilitas partainya awalnya stabil di kisaran 9 persen usai Pilpres 2014 silam. Kemudian baru mengalami peningkatan usai memberikan dukungan kepada Joko Widodo.

"Paska Munaslub 14-116 Mei 2016 dengan memberikan dukungan kepda Jokowi untuk 2019 maka elektabilitas Golkar dalam waktu ke waktu naik cukup signifikan," katanya dalam satu diskusi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (24/9).

Namun, dia tidak memungkiri ada beberapa hal yang akhirnya menyebabkan elektabilitas 15 persen usai mendukung Jokowi terus menurun. Salah satu yang menjadi penyebab adalah kasus E-KTP yang menjerat Setya Novanto karena dianggap telah merugikan negara mencapai Rp 2,3 triliun.

"Tetapi dengan perbagai macam kejadia akhir-akhir ini seperti kasus E-KTP. Elektabilitas relatif stagnan dan menurun," jelasnya.

Yorrys mengungkapkan, harus ada langkah-langkah strategis yang dilakukan agar mengembalikan elektabilitas partai jelang Pilkada 2018, Pilpres dan Pileg 2019 mendatang. Sebab posisi Ketua Umum nantinya akan sangat terasa saat verifikasi faktual partai pada Agustus 2017 mendatang.

"Kalau memang ada gerakan di situ tidak bisa melakukan faktual kita akan di diskualifikasi, ini menjadi masalah tersendiri," tutupnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Politisi Golkar Minta Senior di Partai Tak Main Isu Percepatan Munas Gembosi Airlangga

Politisi Golkar Minta Senior di Partai Tak Main Isu Percepatan Munas Gembosi Airlangga

Apalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.

Baca Selengkapnya
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran

Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran

Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya
Sekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini

Sekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini

Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri, Begini Respons Santai Demokrat

Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri, Begini Respons Santai Demokrat

Golkar klaim memiliki kontribusi besar dalam memenangkan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya
Golkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?

Golkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?

Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar

Jokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar

Golkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.

Baca Selengkapnya
Luhut di Depan Airlangga  dan Ical: Jangan Mau Diatur Orang Lain, Golkar yang Ngatur!

Luhut di Depan Airlangga dan Ical: Jangan Mau Diatur Orang Lain, Golkar yang Ngatur!

Luhut meminta kepada para petinggi dan pengurus Partai Golkar jangan menciderai keberhasilan Partai Golkar di Pemilu 2024 ini.

Baca Selengkapnya
FOTO: Partai Golkar Puas dengan Hasil Pemilu 2024, Raih Suara Tertinggi Sejak 2009

FOTO: Partai Golkar Puas dengan Hasil Pemilu 2024, Raih Suara Tertinggi Sejak 2009

Selain memperoleh peningkatan suara yang signifikan, Partai Golkar juga turut mengantarkan Prabowo-Gibran menang Pilpres.

Baca Selengkapnya
Golkar Tegaskan Prabowo-Gibran Harus Menang 1 Putaran, Ini Alasannya

Golkar Tegaskan Prabowo-Gibran Harus Menang 1 Putaran, Ini Alasannya

Golkar Tegaskan Prabowo-Gibran Harus Menang 1 Putaran, Ini Alasannya

Baca Selengkapnya