Misbakhun tegaskan angket dibentuk demi KPK yang lebih baik
Merdeka.com - Politikus Partai Golkar Mukhamad Misbakhun menegaskan, angket KPK sama sekali bukan untuk melemahkan antirasuah. Malah, dia meyakini bahkan Pansus angket KPK ingin menguatkan dan ingin KPK menjadi lembaga yang lebih baik lagi.
"Saya ingin menyampaikan bahwa hak angket tidak ada tujuan lain selain bahwa DPR ingin KPK menjadi lebih baik dari saat ini dan lebih baik lagi di masa mendatang. Karena tugas berat KPK ini harus didukung semua pihak," ujar Misbakhun saat buka puasa bersama di Rumah Aspirasi, Purut, Kota Pasuruan, disampaikan dalam rilisnya, Kamis (22/6).
Momen Ramadhan 1438 H dimanfaatkan oleh Misbakhun untuk bersilaturahmi dengan konstituennya di Pasuruan - Probolinggo. Dalam kesempata itu, Misbakhun sekaligus memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang pentingnya Pansus angket KPK.
Dikatakan Misbakhun, pemberantasan korupsi adalah agenda nasional yang harus didukung oleh semua pihak. Kalau kemudian hak angket KPK itu timbul, kata Misbakhun, karena adanya permasalahan yang harus diperbaiki. Semangat inilah yang ada di DPR sebagai lembaga politik yang keberadaannya dilindungi UU.
"KPK yang lahir dari buah reformasi, yang usianya 15 tahun ini, tentunya sudah saatnya kita mengevaluasi kinerja KPK secara keseluruhan. Kebetulan DPR memiliki fungsi pengawasan dan konstitusional," jelas dia.
Apakah KPK sudah berjalan dengan baik, termasuk Pansus Hak Angket KPK nanti akan meneliti hasil audit BPK, dan masih banyak hal lain terkait KPK yang harus dievaluasi. Inilah yang menjadi dasar pemikiran DPR kenapa harus ada hak angket.
"Saya ingin mengingatkan bahwa tidak ada maksud jelek terhadap hak angket tersebut. Saya mengajak anggota pansus hak angket, dan masyarakat untuk rasional melihat lembaga anti rasuah ini," tegasnya.
"Saya ingin meyakinkan bahwa ini tugas partai yang harus dijalankan dengan baik, apapun tugas partai yang diamanatkan ke kita, kita harus bisa jalankan dengan baik," tambahnya.
Misbakhun pun berharap, mudah-mudahan pertemuan silaturahmi dan persaudaraan yang selama ini terjalin dengan baik dapat terjaga dalam situasi apapun, dalam waktu kapanpun.
Di akhir kesempatan, Misbakhun menegaskan, Partai Golkar adalah partai pendukung Presiden Jokowi. Karena itu, merawat kekuasaan Jokowi adalah menjadi tugas bersama.
"Mudah-mudahan Partai Golkar menjadi partai pemenang Pemilu 2019, dan pemimpin yang dilahirkan Partai Golkar menjadi pemimpin yang bijaksana dan dijaga Allah SWT," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK Bahas Peluang Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali Jadi Tersangka Pemotongan Dana ASN
Ketika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPSI: Hak Angket Digulirkan Politisi yang Tidak Siap Menerima Kekalahan
Ganjar mengajak sejumlah parpol untuk memperkuat hak angket.
Baca SelengkapnyaPKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU
Posisi PKS di pemerintahan bakal diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akui Kepercayaan Terhadap KPK Kurang, Mahfud Ingin Kembalikan UU KPK Lama Jika Terpilih Jadi Wapres
Mahfud menegaskan keberadaan lembaga antirasuah itu masih sangat dibutuhkan untuk memberantas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Baca SelengkapnyaGubernur Maluku Utara Terjaring OTT, Jokowi Minta Hormati Proses Hukum KPK
Jokowi meminta semua pihak menghormati proses hukum di KPK.
Baca SelengkapnyaCak Imin Pastikan PKB Ikut Dorong Hak Angket Pemilu, Tanda Tangan dan Nama Kader Menyusul
Cak Imin memastikan partainya akan ikut mendukung hak angket kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKPK Ungkap Pencarian Harun Masiku
Kasatgas KPK mengaku belum ada perkembangan terbaru keberadaan DPO politikus PDI Perjuangan itu.
Baca Selengkapnya90 Pegawai Terancam Dipecat dari KPK usai Terbukti Terlibat Pungli di Rutan
Sebanyak 90 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga terlibat pungli di Rutan KPK bakal dipecat
Baca SelengkapnyaDipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK
Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca Selengkapnya