Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Metamorfosis Fahri Hamzah, tukang kritik yang kini puji SBY

Metamorfosis Fahri Hamzah, tukang kritik yang kini puji SBY Fahri Hamzah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah dikenal sebagai salah satu 'vokalis' di DPR. Kritik-kritik tajam selalu dilontarkan dia terhadap berbagai kebijakan pemerintah, meski partainya merupakan bagian dari koalisi yang mendukung Presiden SBY dalam dua periode terakhir.

Kebijakan pemerintah yang dinilai Fahri tidak berpihak pada rakyat seperti kenaikan harga BBM dan berbagai hal lain akan dikritik habis-habisan. Yang paling kontroversial adalah usulan Fahri agar KPK dibubarkan.

Fahri bahkan sempat disomasi oleh tim advokat dan konsultan hukum Presiden SBY dan keluarga karena pernyataan dia yang yang mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memeriksa anak kedua SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, atas dugaan keterlibatannya dalam kasus Hambalang.

Namun, di akhir masa pemerintahan SBY, sikap Fahri mulai berubah. Dia bahkan tak segan-segan memuji Presiden SBY.

Bagaimana perubahan sikap Fahri? Berikut rangkumannya:

Fahri kritik SBY tak demokratis pimpin kabinet

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS, Fahri Hamzah menilai, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak demokratis dalam memimpin kabinet. Di era demokrasi saat ini, Indonesia tidak bisa dipimpin dalam bentuk feodal.Karenanya, Fahri berpendapat, Presiden SBY perlu teman untuk mengingatkan. Sebab, kata Fahri, Presiden SBY memimpin salah satu negara demokratis terbesar di dunia."Cara memimpin Presiden SBY tidak demokratis karena tidak boleh ada jarak antara menteri dengan presiden. Kritik kami, kabinet terpecah karena kepemimpinan presiden kurang. Muncul juga faksi dalam kelembagaan negara," ujarnya dalam 'Forum PKS dan Media' di Depok, Jumat (21/6) malam WIB.Dia menjelaskan masalah komunikasi di kabinet Presiden SBY tidak baik karena para menteri tidak berada dalam sinergi yang utuh antara satu dengan lain. Hal itu menurut dia berdampak pada tidak tuntasnya perdebatan mengenai rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. "Ada semacam ketiadaan 'solidarity maker'," katanya.Fahri berpendapat, presiden seharusnya memimpin secara langsung kerja-kerja kabinet dalam sebuah kerja tim. "Kita tidak mungkin dipimpin dalam sistem feodal di era demokrasi saat ini. Pemimpin harus asli dan riil," katanya.

Fahri kritik buku SBY Selalu Ada Pilihan

Fahri Hamzah juga pernah melontarkan kritik pedas terhadap buku karya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjudul 'Selalu Ada Pilihan'. Bagi Fahri, buku itu tidak sesuai dengan sikap SBY dalam memimpin roda pemerintahan."Nggak sesuai omongan dengan sikap. SBY dia emosi, tidak terus terang, tidak ngomong ke menteri, ke koalisi. Menurut saya nggak boleh lagi pemimpin begitu, bermuka dua, dua kaki," cetus Fahri saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Senin (20/1).Anggota Komisi III DPR itu mengatakan akan menyingkirkan orang-orang yang menjalankan praktik politik dan kepemimpinan seperti SBY. Tidak jujur dalam berpolitik dan menggunakan tangan orang lain dalam bersikap."Saya sampaikan, akan saya tumbangkan orang-orang kayak begitu, apa pemimpin begitu. Dia sering makai orang lain untuk bersikap," kata politisi asal Sumbawa NTB ini.

Fahri Hamzah: Saya selesai mengkritik SBY

Perubahan sikap ditunjukkan Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah di masa-masa akhir kepemimpinan Presiden SBY. Anggota Komisi III DPR itu mengaku tidak akan mengkritik SBY lagi."Saya selalu menjaga sikap kepada orang-orang yang sudah selesai (masa jabatan), nanti Anda akan kaget melihat saya akan memberi apresiasi kepada SBY," kata Fahri usai pertemuan anggota Koalisi Merah Putih dengan SBY di Cikeas, Selasa (2/9).Fahri menegaskan, selama ini kritik yang dia lontarkan semata-mata demi perbaikan dan untuk mengawasi lembaga eksekutif. "Ketika SBY masih menjabat, saya serang dia sekuat tenaga, supaya mawas dan waspada, bahwa kekuasaan eksekutif itu riil, karena akan mempengaruhi rakyat banyak," ujarnya."Buat saya, selesai untuk mengkritik dia (SBY)," imbuh Fahri.

Fahri sebut SBY pantas jadi sekjen PBB

Presiden SBY disebut-sebut mengincar jabatan Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) setelah lengser. Wacana itu mendapat dukungan dari Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah, politikus yang kerap mengkritiknya selama ini.Dukungan itu bahkan disampaikan langsung Fahri saat bersama pimpinan parpol Koalisi Merah Putih bertemu SBY di Cikeas, Selasa (2/9)."Tadi di dalam, saya segarkan ingatan dulu kalau ada orang meminta SBY menjadi sekjen PBB itu wajar, apa yang dilakukan 10 tahun ini menarik perhatian dunia karena dia adalah pemimpin muslim yang moderat," ujar Fahri.Menurut Fahri, saat ini tidak banyak pemimpin dari negara-negara yang berpenduduk muslim yang dikenal demokratis."Karena enggak banyak pemimpin Islam yang bisa diajak ngomong tentang demokrasi. Mungkin ceruk ini menarik, karena itu saya dukung beliau jadi Sekjen PBB," pungkas Fahri.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fahri Hamzah Hembuskan Kabar Menteri NasDem dan PKB Mundur Pekan Ini

Fahri Hamzah Hembuskan Kabar Menteri NasDem dan PKB Mundur Pekan Ini

Mundur demi memantapkan posisi sebagai oposisi dalam Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Fahri Hamzah Ajak Kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud Gabung Prabowo-Gibran

Fahri Hamzah Ajak Kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud Gabung Prabowo-Gibran

Menurut Fahri, bila ditarik ke belakang bahwa apa yang terjadi pada saat Pemilu 2014 dan 2019 merupakan sebuah kepingan ekstrem dalam konfigurasi pemilih.

Baca Selengkapnya
Fahri Hamzah Nilai Bersatunya Jokowi dan Prabowo Menyatukan yang Berpecah dan Bertengkar

Fahri Hamzah Nilai Bersatunya Jokowi dan Prabowo Menyatukan yang Berpecah dan Bertengkar

Fahri pun mengajak semua elemen bangsa untuk berkepala dingin dan fokus memilih dengan pertimbangan jauh ke depan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kembali Diperiksa Kasus Pemerasan, SYL Bakal Dikonfrontir dengan Eks Anak Buah Firli Bahuri

Kembali Diperiksa Kasus Pemerasan, SYL Bakal Dikonfrontir dengan Eks Anak Buah Firli Bahuri

Kembalinya SYL diperiksa, diketahui merupakan lanjutan dari pemeriksaan yang sudah dilakukan penyidik pada Kamis (11/1) kemarin.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat

Jokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat

Bahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.

Baca Selengkapnya
Refly Harun Klaim Kecurangan Pemilu Makin Terbukti, dari Pencalonan Gibran, Bansos hingga Sirekap

Refly Harun Klaim Kecurangan Pemilu Makin Terbukti, dari Pencalonan Gibran, Bansos hingga Sirekap

Refly Harun mengklaim, pokok-pokok argumen yang disampaikan oleh Timnas AMIN dalam sidang perkara Perselisihan Pilpres 2024 telah terbukti.

Baca Selengkapnya
Sosok Hadi Eks Panglima TNI, Bintang Empat Kepercayaan Jokowi Pengganti Mahfud Md

Sosok Hadi Eks Panglima TNI, Bintang Empat Kepercayaan Jokowi Pengganti Mahfud Md

Profil eks Pnaglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto yang dikabarkan akan dilantik sebagai Menko Polhukam.

Baca Selengkapnya
Hakim Tak Terima Dalih SYL Soal Dijadikan Tersangka karena Firli Bahuri

Hakim Tak Terima Dalih SYL Soal Dijadikan Tersangka karena Firli Bahuri

Hakim tidak menerima dalih Syahrul Yasin Limpo soal dijadikan tersangka karena Firli Bahuri

Baca Selengkapnya
Ada 1.192.024 Gen Z Bakal Gunakan Hak Pilih pada Pemilu 2024 di Sumsel, Ini Pesan Pj Gubernur Agus Fatoni

Ada 1.192.024 Gen Z Bakal Gunakan Hak Pilih pada Pemilu 2024 di Sumsel, Ini Pesan Pj Gubernur Agus Fatoni

Fatoni menegaskan, peran generasi muda sangat penting dalam memilih pemimpin untuk masa depan bangsa, negara dan daerah.

Baca Selengkapnya