Ma'ruf Nilai Ada Upaya Delegitimasi KPU Soal Hoaks Server Disetting
Merdeka.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menanggapi video yang menyampaikan hoaks bahwa server KPU telah disetting memenangkan pasangan calon 01. Ma'ruf menilai hoaks itu upaya membangun opini bahwa jika pihaknya menang berkat kecurangan.
"Buktikan saja itu isu-isu. Ini kan yaudah gimana ya jadi ada setting kalau kalah dianggap ada kecurangan," ujar Ma'ruf di kediamannya Jalan Situbondo, Menteng, Jumat (5/4).
Menurut Ma'ruf, kalau ada pihak yang merasa janggal dalam proses pemilu, sepatutnya dilaporkan melalui mekanisme yang ada. Dia menyarankan tidak perlu bikin isu-isu liar.
"Kalau ada yang tidak beres laporkan saja kan ada mekanismenya ada aturannya kok. Jangan membangun isu," kata Ketum MUI itu.
Fenomena itu, disebut Ma'ruf, makin terlihat dugaan upaya mendelegitimasi KPU. Berbagai alasan kecurangan dipakai sebagai kambing hitam kalau kalah.
"Itulah ada yang ingin mendelegitimasi kalau kalah yang dipersalahkan KPU. 'ini gara-gara KPU tidak netral' gitu kan mencari kambing hitam,"kata Ma'ruf.
Mustasyar PBNU itu mendukung KPU melaporkan hoaks tersebut ke pihak yang berwajib. Ma'ruf mengatakan wajar laporan disampaikan KPU karena sebagai pihak dirugikan langsung.
"Kalau kita sih percaya KPU, ya masih berada di netral di jalur benar," imbuhnya.
Sekadar informasi, beredar video di media sosial dengan bebarapa versi durasi. Di beberapa video itu menayangkan salah seorang bernama Wahyu yang mengaku pernah menjabat sebagai staf Jokowi ketika menjadi Wali Kota Solo.
Dalam video itu, Wahyu menyebutkan bahwa informasi mengenai server milik KPU yang sudah diatur untuk kemenangan Paslon Jokowi-Ma'ruf Amin. Ini dikatakannya setelah berkunjung ke Singapura.
KPU membantah pernyataan tersebut. Server KPU, menurut Komisioner Hasyim Asy'ari, semuanya berada di dalam negeri. Hasil hitung suara pun secara manual. Atas hoaks tersebut, KPU melaporkan kasus ini ke Bareskrim Polri.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud tidak menyiapkan apapun untuk menghadapi debat kedua.
Baca SelengkapnyaProses rekapitulasi hasil perolehan suara dari luar negeri telah mencapai 90 persen hingga Minggu sore.
Baca SelengkapnyaHasto kemudian juga menyoroti beberapa problematika yang hulunya pada saat pencoblosan 14 Februari lalu pada sistem Sirekap KPU.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Suara PDIP pada pemilu ini turun dibanding raihan 2019 yaitu 27.053.961 atau 19,33 persen dari total 139.971.260 suara sah.
Baca SelengkapnyaMahfud menegaskan keberadaan lembaga antirasuah itu masih sangat dibutuhkan untuk memberantas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Baca SelengkapnyaMahfud menilai bisa saja hal itu menjadi salah satu operasi dari pihak lain seakan-akan pasangan nomor urut 3 melakukan kecurangan.
Baca SelengkapnyaPenetapan Eddy Hiariej sebagai tersangka oleh KPK dinyatakan gugur setelah praperadilan guru besar Ilmu Hukum Pidana itu dikabulkan Pengadilan Negeri Jaksel.
Baca Selengkapnya"Mudah-mudahan satu-dua hari ini selesai. Tanggal 13. Iya, Kuala Lumpur tuntas," kata Idham Holik
Baca SelengkapnyaRektor UP nonaktif datang didampingi penasihat hukumnya Faizal Hafied.
Baca Selengkapnya