Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Maju Jadi Caleg, Tukang Sampah di Malang Sempat Tak Dapat Restu Istri dan Ibu

Maju Jadi Caleg, Tukang Sampah di Malang Sempat Tak Dapat Restu Istri dan Ibu Tukang Sampah di Malang Maju Jadi Caleg. ©2019 Merdeka.com/Darmadi Sasongko

Merdeka.com - Keputusan tukang sampah Dwi Hariyadi maju sebagai calon legislatif (caleg) DPRD Kota Malang mengagetkan banyak orang, bahkan keluarganya sendiri. Ibu kandungnya yang tinggal di Paiton, Probolinggo sempat tidak percaya saat dikabari tentang rencana anaknya itu.

"Awalnya sih tidak mendukung, termasuk ibu saya di Probolinggo. Akhirnya saya datangi ke sana, saya jelaskan," kata Dwi Hariyadi kepada merdeka.com di rumahnya, Jalan Danau Rawa Pening H5F-7 RT 02 RW 14 Kelurahan Madyopura, Kota Malang.

Saat itu, ibunya menganggap keinginan Dwi sebagai sesuatu yang tidak mungkin dan sulit diwujudkan. Karena usahanya menjadi guru (PNS) saja selama ini hanya sebagai guru bantu. Apalagi Ingin menjadi anggota DPRD, dianggap jauh lebih berat.

"Kamu ini bermimpi ya, kok moro-moro (tiba-tiba) daftar DPRD. Guru (PNS) saja sulit, kok moro-moro daftar DPRD," katanya.

Dwi pun menjelaskan dan memberi pengertian kepada ibunya soal niatnya itu, termasuk tentang kemungkinan dipilih atau tidak. Ia pun mengantongi restu untuk melanjutkan pencalonannya itu.

Sikap serupa juga ditunjukkan oleh istrinya, Sundari. Kalau Sundari lebih pada kekhawatiran, tentang DPRD sebagai pekerjaan penuh risiko, apalagi di Kota Malang banyak ditangkap oleh KPK karena kasus korupsi.

"Karena mendengar yang kemarin, khawatir-khawatir saja. Istri dan keluarga akhirnya menerima dan mengizinkan, ya saya berangkat," tegasnya.

Tidak hanya keluarga yang kaget, teman-temannya juga dibuat kaget dengan keputusan pencalonannya itu. Teman-teman sempat mengklarifikasi untuk sekadar menanyakan kebenaran kabar tersebut.

"Begitu teman dengar, kaget semua. Akhirnya dengan kekagetannya diberitakan pada yang lain-lainnya. Akhirnya banyak yang tahu, semua kaget," jelasnya.

Teman-temannya itu yang kemudian banyak membantu menyebarkan alat peraga kampanyenya. Kemudian di antara mereka kerap mengajaknya ke pertemuan-pertemuan warga di lingkungannya tanpa mengeluarkan biaya.

"Sering diundang, sosialisasi di pertemuan, pertemuan apa saja, dikasih waktu sambutan, karena dekat dengan saya saja," katanya.

Dwi Hariyadi (47) bekerja sebagai tukang sampah di lingkungan RW 14 Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Ia maju dari Partai Keadilan Sejatera (PKS) dan mendapatkan nomor urut 9 di Daerah Pemilihan (Dapil) Kedungkandang, Kota Malang.

Selain sebagai tukang sampah, Dwi selama ini juga menjadi Danton Hansip di Kelurahan dan guru bantu Bahasa Inggris di sebuah Sekolah Dasar (SD). Ia juga sudah biasa terlibat dengan kegiatan-kegiatan sosial di lingkungan.

"Kalau ada orang repot (punya hajat) atau terkena musibah, saya mesti datang, ikut membantu. Entah dibayar atau tidak. Kegiatan masjid, kegiatan Linmas terlibat. Orang sudah sangat mengenal, begitu saya Nyaleg mereka sudah tahu," kata dia.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah

Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah

Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.

Baca Selengkapnya
Candaan 'Istrimu Mantanku' Berujung Maut, Pria di Pagaralam Ajak Kakak Bunuh Teman

Candaan 'Istrimu Mantanku' Berujung Maut, Pria di Pagaralam Ajak Kakak Bunuh Teman

Candaan 'istrimu mantanku' membuat DN (23) gelap mata. Bersama kakak kandungnya, DA (29), dia nekat membunuh temannya sendiri, PR (23).

Baca Selengkapnya
Sadis! Ayah di Muara Baru Banting Anak hingga Tewas, Pelaku Dikenal Tempramen dan Pecandu Narkoba

Sadis! Ayah di Muara Baru Banting Anak hingga Tewas, Pelaku Dikenal Tempramen dan Pecandu Narkoba

Bocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati

Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati

Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati

Baca Selengkapnya
Intip Jalan-Jalan Ala Sang Jenderal Polri, Pose di Warung Telur Asin Hingga Naik Becak

Intip Jalan-Jalan Ala Sang Jenderal Polri, Pose di Warung Telur Asin Hingga Naik Becak

Sejumlah tempat sederhana hingga menakjubkan dikunjunginya. Tak lupa, ada momen unik saat sang jenderal bersantai. Seperti apa?

Baca Selengkapnya
Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.

Baca Selengkapnya
Kenang Masa Muda, Jenderal Polisi Anak Eks Kapolri Dulu Tak Yakin Sang Istri Mau Menerimanya 'Aku Beruntung'

Kenang Masa Muda, Jenderal Polisi Anak Eks Kapolri Dulu Tak Yakin Sang Istri Mau Menerimanya 'Aku Beruntung'

Mengenang masa muda, dia mengungkap cerita saat mendekati sang istri.

Baca Selengkapnya
Cerita di Balik Maruarar Hengkang dari PDIP

Cerita di Balik Maruarar Hengkang dari PDIP

Ara mengatakan, keputusan itu melalui pertimbangan yang matang, salah satunya berdiskusi dengan orang tua dan keluarga.

Baca Selengkapnya
Bikin Geger! Pria di Malang Ditemukan Tewas dengan Pisau Tertancap di Leher, Wanita Luka Lebam

Bikin Geger! Pria di Malang Ditemukan Tewas dengan Pisau Tertancap di Leher, Wanita Luka Lebam

Polres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.

Baca Selengkapnya