Merdeka.com - Politikus Senior PDIP Kwik Kian Gie membeberkan, alasannya mau menjadi salah satu penasihat ekonomi pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Salah satunya karena cuma Prabowo yang tertarik dengan pemikirannya yang dituangkan ke dalam pelbagai buku.

Kwik mengatakan, respons Prabowo timbul ketika hendak menulis kembali buku berjudul "PLATFORM PRESIDEN". Buku yang secara garis besar membahas tentang apa yang harus dilakukan oleh pemimpin ke depan ternyata sangat mengundang perhatian Prabowo. Setiap halaman yang dibaca satu ditandai kuning-kuning. Setelah itu, Prabowo memanggil untuk mengajak diskusi.

"Latar belakangnya adalah di tahun 2004 bahwa saya menulis buku kecil yang judul PLATFORM PRESIDEN. Siapapun yang terpilih menjadi presiden tolong perhatikan point ini yang saya yakini perlu dilakukan. Tetapi tidak ada respon sama sekali, tidak ada perhatian sama sekali dari siapapun juga," kata dia, Senin (17/9/2018).

"Kemudian tahun 2009 saya nulis lagi. Bukunya masih ada semua. Tidak ada respon sama sekali. Tahun 2014 saya ingin menyesuaikan tapi ketika saya baca yang tahun 2009 masih relevan. 2019 saya baru berpikir coret coret catetan untuk menyesuaikan. Saya dipanggil Pak Prabowo," dia menambahkan.

Kwik menegaskan dirinya masih berstatus kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Selama berdiskusi dengan Prabowo, Kwik mengungkapkan, Ketum PDIP tak pernah menegur atau mengultimatum terkait hal itu.

"Saya masih kader PDIP sampai saat ini ibu Mega juga tidak menegur saya. Setiap kali kalau ada Rakernas ulang tahun pembukaan saya pasti hadir. Jadi saya kira pertemuan ini cukup sampai di sini. Saya hanya bicara ekonomi dan konsepnya," jelas dia.

Saat ini, Prabowo sedang mencoba berkompetisi di Pilpres 2019. Di situlah muncul penawaran menjadi tim penasihat.

"Sekarang karena calon presiden ketika diskusi pak Prabowo tanya bagaimana kalau jadi tim penasehat saya saja. Supaya bisa teratur berunding dengan yang lain," kata Kwik menirukan suara Prabowo kala itu.

"Jelas saya sangat setuju," jawab Kwik.

Kwik menjelaskan tugasnya sebagai salah satu dari 42 tim penasihat ekonomi Prabowo Subianto.

"Jadi bagaimana menurut pemikiran saya mengatasi kemiskinan, pengaguran. Bagaimana pencegahan korupsi dan pemberantasan korupsi sudah bagus tapi gak mempan pencegahan. Bagaimana mengatasi ekspor yang lebih kecil daripada impor. Jadi semuanya urusan ini dengan sendirinya harus menjadi perhatian dari calon presiden yang lain termasuk Jokowi," papar dia.