Kumpul di Markas PAN, Jokowi Ingin Gabungkan Poros KIB dan KIR?
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kumpul bersama lima ketua umum parpol pro pemerintah. Menariknya, lima ketum parpol tersebut berada di dua kubu koalisi yang berbeda jelang Pemilu 2024.
Hadir Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Plt Ketum PPP Mardiono. Tiga parpol ini tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Kemudian hadir pula Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Keduanya tergabung dalam poros koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
Sinyal Jokowi ingin gabungkan dua poros koalisi tersebut pun menyeruak. Dalam sambutannya, Zulkifli menyinggung Koalisi Kebangsaan di hadapan empat ketua umum partai pendukung pemerintah ketika Silaturahmi Ramadan di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4).
Zulhas berharap, silaturahmi ramadan ini akan mengkonsolidasi komitmen kebangsaan bersama.
"Kita berharap ada cahaya untuk menguatkan komitmen kebangsaan. Untuk melakukan konsolidasi batin penguatan spiritual di bulan suci ramadan. Tidak hanya sekedar kita seremonial, tapi menguatkan spiritual mengkonsolidasi batin, konsolidasi komitmen kita komitmen kebangsaan kita untuk menghadapi tantangan hal-hal mendasar tentu yang belum sempurna," ujar Zulhas memberikan sambutan.
Memasuki tahun politik, kata Zulhas, komitmen tersebut harus diteruskan. Maka menteri perdagangan ini siap menghadirkan Koalisi Kebangsaan untuk melanjutkan apa yang sudah dikerjakan oleh Presiden Joko Widodo.
"Kalau konsolidasi batin, spiritual, komitmen kita siap memasuki tahun politik ini maka akan menghadirkan koalisi kebangsaan yang kokoh dan kuat untuk melanjutkan meneruskan apa yang sudah dikerjakan," ujarnya.
Kemudian, Zulhas menyapa Prabowo, Airlangga, Mardiono hingga Cak Imin sebagai orang-orang yang hebat. Apalagi di antaranya adalah menteri dari kabinet Jokowi.
Dia mengharapkan, silaturahmi siang ini akan memperkuat komitmen bersama di bawah komando Presiden Joko Widodo.
"Jadi pertemuan kita silaturahmi kita di rumah matahari kita harap ada cahaya masuk untuk memperkuat komitmen kita di bawah komando Bapak Jokowi," pungkasnya.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi soal Rencana Bertemu Ketum Parpol: Kalau Memang Tidak Perlu, Kenapa Harus Ketemu
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan akan bertemu ketua umum partai politik (parpol).
Baca SelengkapnyaBicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres
Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaJokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi Ditanya Soal Pro & Kontra Bintang 4 Prabowo, Begini Ekspresi Sang Jenderal 'Lap Muka Pakai Selampe'
Jokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.
Baca Selengkapnya