Jokowi ke Masyarakat: Jangan Sampai Beda Pilihan Pemilu jadi Tidak Rukun dan Bersatu!
Jokowi mengingatkan perbedaan adalah hal yang biasa.
Jokowi mengingatkan perbedaan adalah hal yang biasa.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat. Jokowi ingin, hadirnya Solidaritas Ulama Muda Jokowi atau Samawi yang tersebar secara nasional dapat meredam potensi gesekan.
merdeka.com
Jokowi mengingatkan perbedaan adalah hal yang biasa. Sebab, Indonesia adalah negara yanga menganut sistem demokrasi. Artinya, pilihan masyarakat harus berbeda di Pemilu 2024.
tegas kepala negara.
“Saya wanti, jangan kita mennjadi terpecah gara-gara perbedaan pilihan karena setiap lima tahun pasti ada Pemilu,” tutur Jokowi.
Presiden ingin, justru dengan hadirnya pesta demokrasi kerukunan masyarakat makin terjaga. Mulai dari ukuwah islamiyah, ukuwah watoniyah dan ukuwah insaniyah.
“Jangan sampai karena beda pilihan jadi tidak rukun, jangan sampai beda pilihan tidak bersatu, biasa beda pilihan itu,” Jokowi menandasi.
Jokowi meyakini siapapun presiden yang terpilih baik Anies Baswedan, Prabowo Subianto, maupun Ganjar Pranowo adalah kehendak rakyat dan Tuhan Yang Maha Esa.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti kurangnya pohon dan banyaknya kendaraan di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepada masyarakat untuk tidak lagi mengeluarkan ujaran kebencian dan menyebarkan berita bohong.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, rakyat bebas memilih siapapun calon presiden yang disenanginya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga menyetujui Mahfud cuti untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada besok Kamis (19/10).
Baca SelengkapnyaJokowi meminta TNI memberikan pemahamam ke masyarakat bahwa beda pilihan politik dan menang kalah dalam Pemilu adalah hal yang wajar.
Baca SelengkapnyaPDIP tak mungkin memanggil Presiden Jokowi terkait masalah Kaesang.
Baca SelengkapnyaMenteri Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Presiden Jokowi untuk membentuk dan memimpin satuan tugas (satgas) polusi udara di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaNamun pemberian partai berlambang banteng itu ditinggalkan Jokowi dan keluarga.
Baca Selengkapnya