
Perubahan Iklim Hantui Semua Negara, Jokowi Ajak Masyarakat Tanam Pohon Sebanyak-banyaknya
Jokowi mengajak semua pihak bersama merehabilitasi hutan dengan cara menanam pohon sebanyak-banyaknya.
Jokowi mengajak semua pihak bersama merehabilitasi hutan dengan cara menanam pohon sebanyak-banyaknya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar masyarakat bisa sejahtera dengan memanfaatkan kawasan hutan di wilayah yang dikelola Perum Perhutani. Langkah ini diharapkan bisa dijalankan meski ada ancaman perubahan iklim.
Jokowi menyebut perubahan iklim menghantui semua negara. Maka, dia mengajak semua pihak bersama merehabilitasi hutan dengan cara menanam pohon sebanyak-banyaknya.
"Realisasi program perhutanan sosial dan hutan adat saat ini sudah mencapai 6,3 juta hektare, semoga dapat membantu masyarakat lebih sejahtera dan kawasan hutan lebih produktif," ungkap Jokowi dikutip di Jakarta, Selasa (19/9).
Upaya yang dimaksud Jokowi sejalan dengan diserahkannya Perjanjian Kerja Sama (PKS) Kemitraan Kehutanan Perhutani (KKP) serta PKS Kemitraan Kehutanan Perhutani Produktif (KKPP) di wilayah hutan negara yang dikelola Perum Perhutani.
Rinciannya, ada 10 PKS KKP untuk empat Kabupaten yaitu Sukabumi, Cianjur, Purwakarta dan Bogor. Sedangkan PKS KKPP sebanyak 6 SK untuk tiga Kabupaten yaitu Bandung, Bandung Barat dan Kabupaten Bogor.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro menjelaskan, produktivitas garapan masyarakat desa hutan dapat terbantu dengan adanya sistem agroforestry dengan skema KKP dan KKPP yang sebelumnya disebut PHBM.
“Program Kemitraan Kehutanan Perhutani ini diutamakan untuk masyarakat desa hutan baik yang masih dalam bentuk lembaga hingga berbentuk koperasi dengan tujuan masyarakat mendapatkan manfaat dari hutan serta produktivitas kawasan hutan dapat dimaksimalkan,” jelas Wahyu.
Simbolisasi penyerahan yang dilakukan Jokowi menjadi penanda awal program Perhutani ini dimulai. Ke depannya, kata Wahyu, akan dilaksanakan PKS Kemitraan Perhutani kepada kelompok tani hutan lainnya pada seluruh Divisi Regional di Perum Perhutani.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti kurangnya pohon dan banyaknya kendaraan di DKI Jakarta, sehingga menyebabkan polusi udara. Jokowi menyebut banyak warga Jakarta yang batuk-batuk akibat polusi udara.
"Di DKI Jakarta pohonnya kurang, kendaraannya banyak. Yang terjadi polusi. Yang terjadi sekarang ini yang di Jakarta banyak orang batuk-batuk," kata Jokowi dalam acara Festival Lingkungan-Iklim-Kehutanan-Energi EBT (LIKE) di Indonesia Arena Jakarta, Senin (18/9).
Jokowi berasumsi masyarakat yang batuk-batuk berasal dari DKI Jakarta. Oleh sebab itu, Jokowi mengingatkan masyarakat memakai masker apabila bersepeda agar tidak batuk-batuk.
"Jadi yang batuk-batuk ini pasti dari Jakarta. Termasuk yang bersepeda juga hati-hati. Kalau pas bersepeda pake masker," ujarnya.
Perubahan iklim dan polusi menjadi masalah yang harus segera diselesaikan.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penerapan tarif tertinggi ini akan berlaku di 131 titik lokasi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaTollund Man atau Pria Tollund adalah korban tumbal yang malang di Denmark pada Zaman Besi, yang dikenal sebagai "mayat rawa."
Baca SelengkapnyaMantan Srikandi di era Kabinet Kerja Presiden Jokowi, Susi Pudjiastuti mengunggah momen dirinya tengah memanen melon di rumahnya.
Baca SelengkapnyaSosoknya pun menyempatkan diri ke kandang ternak untuk sekadar bersantai.
Baca SelengkapnyaTiga kubu itu adalah Prabowo, Ganjar, dan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Malam Apresiasi Nusantara di Ibu Kota Nusantara atau IKN, Jumat (22/9).
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku senang, investasi senilai Rp2 triliun akan menjadi kamar-kamar rumah sakit sebanyak 400 pintu.
Baca Selengkapnya""Yang ditanam ini adalah beringin kembar – pohon yang jadi simbol keagungan." ujar Jokowi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan IQAir, kualitas udara Jakarta pada Jumat (22/9/2023) pukul 15.00 WIB mencapai angka 152.
Baca SelengkapnyaKasus ISPA tersebut tercatat mencapai sekitar 14 ribu per hari.
Baca SelengkapnyaKhususnya pada tahun depan, IKN bisa dipergunakan sebagai tempat berlangsungnya upacara 17-an.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau progres pembangunan dan memasang bilah pertama Garuda di Kantor Presiden, Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca Selengkapnya