Jimly Asshiddiqie: Polisi parlemen bikin DPR jadi kampungan
Merdeka.com - Pakar Hukum Tata Negara, Jimly Asshiddiqie menilai rencana DPR membentuk polisi parlemen tidak tepat. Terlebih, pembentukan polisi parlemen akan menyedot anggaran besar guna membiayai kebutuhan operasionalnya.
"Bisa aja untuk keamanan ditingkatkan personelnya, tapi tidak perlu khusus menciptakan sesuatu harus dengan undang-undang karena itu dampaknya ke anggaran, fungsi-fungsi kekuasaan, namanya polisi khusus itu sekarang penyidik khusus itu bisa diciptakan dengan undang-undang. Dia jalankan penyidikan dengan undang-undang," kata Jimly di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (15/4).
Menurutnya, DPR tidak terlalu mendesak untuk memiliki polisi khusus seperti itu. Masyarakat bakal menilai DPR kampungan.
"Bukan modern malah jadi kampungan. Enggak usah ada polisi parlemen, pamdal yang ada tingkatkan," tegas dia.
Diketahui, DPR sedang mewacanakan adanya polisi parlemen untuk meningkatkan keamanan. Namun, hal itu mendapat tentangan dari berbagai pihak.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie meminta anggota DPR RI tak mempelebar penggunaan hak angket menjadi pemakzulan Presiden.
Baca SelengkapnyaJimly mengatakan, pengajuan gugatan pemilu melalui MK merupakan mekanisme yang sudah dibangun sejak reformasi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengalihan arus mungkin diberlakukan apabila massa semakin membludak.
Baca SelengkapnyaHak angket merupakan kewenangan politik DPR, bukan pemerintah.
Baca SelengkapnyaKejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca SelengkapnyaRambut gondrong dan kumis tebal. Sekilas, mungkin tak ada yang percaya profesi dari pria ini adalah polisi.
Baca SelengkapnyaDKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca SelengkapnyaMassa akhirnya mundur secara perlahan dan membubarkan diri dari sekitar gedung DPR RI
Baca Selengkapnya