Jelang Pilkada 2020, Bawaslu Solo Rekrut Anggota Pengawas Perempuan
Merdeka.com - Menjelang Pilkada 2020, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Solo akan merekrut sedikitnya 15 anggota pengawas untuk tingkat kecamatan (Panwascam). 15 Anggota baru tersebut akan diambil dari kalangan perempuan. Sedangkan satu kecamatan terdiri dari 3 orang anggota legislatif.
"Kami mendorong keterwakilan perempuan ikut menjadi anggota Pengawas Pemilihan dalam Pilkada 2020 mendatang," ujar anggota Bawaslu Solo, Poppy Kusuma Nataliza, di sela kegiatan pembinaan kader anti politik uang pada Pertemuan PKK Karangasem Kecamatan Laweyan Minggu (11/10).
Dalam sepekan ke depan, pihaknya mempersiapkan rekrutmen pengawas pemilu tingkat Panwascam. Hal ini bersamaan mulai berjalannya tahapan Pilkada 2020 yang harus segera diawasi sesuai tahapan.
"Sesuai tahapan, maka akhir November ini kita harus melakukan pengumuman untuk perekrutan pengawas di tingkat kecamatan. Hal ini sesuai Keputusan Ketua Bawaslu RI nomor 0883 tahun 2019 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembentukan Panwas Kecamatan tahun 2019," jelasnya.
Penuhi Target 30 Persen Keterwakilan Perempuan
Saat ini, dikatakannya, Bawaslu tengah mengintensifkan sosialisasi perekrutan pengawas terutama, di kalangan perempuan. Poppy menilai, target 30 persen keterwakilan sangat penting, terlebih jumlah DPT pada pemilu 2019 lalu sebanyak 51,4 persen diantaranya dari kalangan perempuan.
Berdasarkan data, dari jumlah DPT 421.999 jumlah pemilih perempuan wilayah Solo mencapai 216.962.
Selain pertemuan langsung dengan warga, lanjut Poppy, sosialisasi juga akan dilakukan melalui berbagai media sosial maupun website milik Bawaslu Solo.
"Pada Pemilu 2019 lalu jumlah pengawas tingkat kecamatan maupun kelurahan dari perempuan belum mencapai 30 persen. Untuk pilkada kali ini akan kita upayakan agar kaum perempuan bisa memenuhi keterwakilannya diangka tersebut," jelasnya.
Perempuan Dinilai Efektif Tangkal Hoaks
Ketua Bawaslu Solo Budi Wahyono menambahkan, kaum perempuan dinilai efektif dalam penanggulangan berita yang mengandung SARA, hoaks hingga ujaran kebencian. Pasalnya tak sedikit dari kaum perempuan saat ini merupakan pegiat atau aktif di media sosial.
"Jika kaum perempuan ini kita optimalkan saya yakin berbagai ujaran kebencian, SARA dan hoaks bisa ditanggulangi sejak dini. Selain lebih aktif dalam dunia maya, saat ini jumlah perempuan sebagai pemilih di Kota Solo juga lebih banyak daripada laki-laki," tutup Budi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaTotal yang mengundurkan diri sebanyak 14 orang. Terdiri dari 3 anggota Panwaslu Kacamatan Kranggan beserta 5 orang staf pedukung dan 6 Panita Kelurahan/Desa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bapanas hentikan pemberian bantuan pangan sementara dalam rangka menghormati pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDia menyayangkan pelaku pembuat dan penyebaran berita profokatif yang membuat kegaduhan di masa tenang.
Baca SelengkapnyaBawaslu dinilai diskriminatif dalam menangani laporan pelanggaran pemilu
Baca SelengkapnyaSetelah ditetapkan tersangka, Bripka ED, polisi pengemudi Alphard yang ancam warga ditahan di sel khusus.
Baca SelengkapnyaTerbaru, pengendara terlibat kecelakaan lantaran bendera partai di jalan Gatot Subroto, Jaksel
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca Selengkapnya