Janjikan Rp 1 m/Desa, Budiman nilai Prabowo main klaim
Merdeka.com - Apapun cara akan dilakukan untuk merebut simpati rakyat. Hal itu juga yang mungkin ada di benak pendukung partai Gerindra yang saat ini Ketua Umumnya maju sebagai calon presiden.
Pada 26 Oktober 2013 yang lalu Partai Gerindra mengeluarkan surat edaran yang berisi klaim bahwa Partai Gerindra jika mendapat dukungan dari masyarakat Indonesia akan mengucurkan dana langsung ke desa minimal satu miliar setiap tahun.
Klaim ini disebutkan secara terang-terangan dalam surat edaran tersebut dengan menuliskannya sebagai sebuah berita gembira. Tentu saja klaim ini kemudian menjadi bahan pembicaraan politik yang hangat dari pihak-pihak yang mengetahui benar ihwal dana desa yang merupakan amanat dari Undang-undang Desa yang disahkan pada bulan Desember 2013 lalu.
Wakil Pansus UU Desa, Budiman Sudjatmiko , menilai apa yang dilakukan hanya klaim. "Tak benar Undang-Undang Desa lahir karena satu partai," katanya di Jakarta, Senin 17 Maret 2014. Artinya itu merupakan hasil semua partai di parlemen.
Sebagai salah seorang anggota DPR dari PDIP yang aktif dalam penyusunan undang-undang desa di Panitia Kerja Rancangan Undang-undang Desa (Panja RUU Desa) mengatakan bahwa Undang-undang nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa adalah kontribusi dari banyak pihak. Undang-undang Tentang Desa ini merupakan salah satu produk legislatif yang telah menjadi amanat bagi pemerintahan yang akan datang untuk melaksanakannya.
Undang-undang ini tidak bisa diklaim menjadi program salah satu partai. Mengomentari surat edaran Partai Gerindra , Budiman hanya tersenyum dan mengatakan bahwa upaya klaim politik yang dilakukan partai Gerindra itu justru menunjukkan kelemahan strategi kampanye mereka. Pasal 72 ayat 2 dan ayat 4 Undang-undang Desa memang menyebutkan bahwa dana alokasi bagi desa dianggarkan dari 10 persen dari APBN. Jadi jika dirata-rata jika dibagi tiap desa akan mendapatkan sekitar 1, 4 miliar.
Padahal asumsi rata-rata itu hanya merupakan penyederhanaan penyampaian informasi kepada media saja. Kepadatan penduduk desa, potensi-potensi strategis desa, letak desa dari pusat-pusat perekonomian tentu juga mempengaruhi besaran alokasi bagi tiap-tiap desa yang menerima anggaran.
Klaim 1 milyar bagi setiap desa bahkan bisa menjadi tidak adil jika ternyata ada satu desa dengan kepadatan yang luar biasa disamakan dengan desa yang berpenduduk lebih jarang. Tentu saja klaim popularitas Partai Gerindra bahkan bisa menjadi lelucon yang tidak lucu bagi yang memahami bagaimana mengalokasikan anggaran yang adil bagi kemakmuran rakyat.(skj)
(mdk/cza)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.
Baca SelengkapnyaMantan anggota DPR-RI berhak mendapatkan uang pensiun saat periode jabatannya selesai.
Baca SelengkapnyaUang Rp150 juta yang diminta dari korban ternyata digunakan untuk kepentingan pribadi pelaku.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam narasinya, dikatakan Prabowo memberikan bantuan senilai Rp5 juta selama bulan ramadan
Baca SelengkapnyaPrabowo berjanji di sisa hidupnya akan berjuang untuk bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaSang jenderal diketahui memborong hingga memberi segepok uang ke sang penjual bakso.
Baca Selengkapnya