Ini Reaksi Ganjar soal Anies Dapat Ancaman Pembunuhan
Tidak boleh ada ancam-mengancam dalam Pilpres 2024.
anies baswedanTidak boleh ada ancam-mengancam dalam Pilpres.
Ini Reaksi Ganjar soal Anies Dapat Ancaman Pembunuhan
Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mendapat ancaman pembunuhan di media sosial. Pengancam menuliskan akan menembak kepala Anies Baswedan.
Menanggapi adanya ancaman tersebut, Calon Presiden Nomor urut 03 Ganjar Pranowo menegaskan, tidak boleh ada ancam-mengancam dalam Pilpres. Ia meningatkan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi.
- Ganjar Ungkap Alasan Beri Nilai 5 untuk Kinerja Kemenhan
- Ganjar Gaungkan Perubahan, Anies Ungkap Peluang Gabung Kubu 03 jika Pilpres 2024 Dua Putaran
- Anies soal Maju Pilgub DKI: Isu untuk Mengalihkan Perhatian dari Pilpres
- Gugatan Anies dan Ganjar di MK Diprediksi Gagal Total, Ini Analisis Pakar Hukum
- Gandeng Vidi Aldiano, Pebulu Tangkis Kevin Sanjaya Kini Coba Peruntungan Baru di Dunia Kuliner
- Gunung Marapi Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1.500 Meter di Atas Puncak
“Ya kalau kita sudah punya demokrasi, jangan ngancem gitu. Biarkan rakyat bisa memilih dengan baik,” kata Ganjar, usai berziarah ke makam Gus Dur, Jombang, Jumat (12/1).
Ganjar menyebut, apabila aancaman terjadi akibat debat capres beberapa waktu lalu, ia menyayangkan hal tersebut. Sebab, menurutnya, perbedaan argumen adalah hal wajar dan harus terjadi selama debat.
“Jadi kita mesti menjaga kalau mau demokratis. Jaga lah nilai-nilai demokrasi yang ada. Debat boleh-boleh saja tidak setuju pada kebijakan,” kata dia.
Menurut Ganjar, dalam debat sah saja melakukan serangan lewat negative campaign, selama itu bukan black campaign.
“Tidak boleh black campaign, tapi negative campaign boleh. Itulah proses perdebatan,” pungkas Ganjar.