Golkar putus asa relakan kader maju pilkada dari partai politik lain
Merdeka.com - Partai Golkar terbelah menjadi dua kubu. Kubu Agung Laksono merupakan kepengurusan hasil Munas di Ancol dan kubu Aburizal Bakrie (Ical) hasil Munas Golkar di Bali.
Ketegangan kedua kubu bertambah ketika Menkum HAM Yasonna Laoly memberikan surat keputusan yang mengesahkan kepengurusan Golkar hasil Munas Ancol. Kubu Ical langsung bereaksi, mereka menggugat SK Menkum HAM tersebut ke PTUN dan Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Hasilnya, PTUN mengabulkan gugatan kubu Ical agar SK Menkum HAM dibatalkan. Sementara keputusan sela Pengadilan Negeri Jakarta Utara memutuskan kepengurusan Golkar kembali ke Munas Riau 2009.
"Mengabulkan gugatan penggugat sebagian, memerintahkan kepada tergugat (Menkum HAM) untuk mencabut gugatan intervensi, membatalkan SK Menkum HAM, membayar biaya perkara oleh tergugat dalam perkara ini," kata Hakim PTUN, Teguh Satya Bhakti saat membacakan putusan di PTUN, Jakarta Timur.
Namun, hal itu tak membuat kisruh kedua kubu mereda. Mereka tetap bersitegang hingga berebut kantor DPP Golkar walaupun sebelumnya sudah menyatakan islah dengan mediator Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Akibat konflik yang tak kunjung usai menjelang Pilkada serentak, banyak kader Golkar di daerah yang kebingungan. Mereka nampaknya putus asa tidak dapat maju mencalonkan diri sebagai kepala daerah melalui partai beringin.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah memberi penugasan kepada sejumlah figur untuk mengemban tugas sebagai calon kepala daerah pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPKS dan Golkar membuka pintu koalisi bagi partai politik lain ingin bergabung di Pilkada Depok.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar memastikan sejak awal sudah menugaskan Ridwan Kamil (RK) untuk maju di Pilgub Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca SelengkapnyaMuzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaJK mengingatkan jika bergabung dengan Partai Golkar tidak serta-merta bisa menjadi pengurus apalagi menjadi ketua umum.
Baca Selengkapnya"Ya kan sudah jelas bahwa Golkar akan Munas pada Desember ya, bahwa ada calon, selama calon memenuhi syarat, dia kader Golkar," kata JK
Baca SelengkapnyaGolkar dan Partai Gerindra sudah memberikan tiket untuk Ridwan Kamil berlaga di Pilkada Jawa Barat.
Baca Selengkapnya