Giliran Dedi Mulyadi membalas Ridwan Kamil
Merdeka.com - Perseteruan Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil makin memanas. Kini giliran Dedi yang berada di atas angin.
Awalnya, Ridwan atau akrab disapa Emil menang dalam perebutan rekomendasi Golkar. Di bawah pimpinan Setya Novanto, SK pengusungan Cagub diberikan kepada Emil. Emil dipasangkan oleh kader Golkar, Daniel Muttaqien.
Padahal sejak awal, Dedi berniat maju dan yakin dipilih DPP Golkar. Dalam keputusan DPD I Golkar Jabar, nama Dedi yang juga ketua DPD I Golkar Jabar diputuskan maju Pilgub Jabar. Sayang keputusan ditolak Novanto yang lebih memilih Emil.
Nasib Dedi terkatung-katung. Hingga dirinya harus ikut curah gagasan dari PDIP demi bisa mengikuti kontestasi Pilgub Jabar 2018. Dedi menjadi salah satu yang dipertimbangkan PDIP. Sayang, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu baru akan umumkan cagub pada 4 Januari 2018.
Dedi tak kehilangan akal. Kasus korupsi e-KTP yang membelit Novanto dijadikan momentum 'strike back' bagi Bupati Purwakarta itu. Dedi orang yang paling terdepan meminta Novanto segera diganti.
Airlangga Hartarto jadi pilihan Dedi. Benar saja, Airlangga terpilih jadi ketum Golkar gantikan Novanto. Tak berselang lama, keputusan mencabut dukungan dari Emil pun dikeluarkan Golkar pimpinan Airlangga.
Kini calon kuat gubernur Jabar dari Golkar jatuh pada Dedi Mulyadi. Memanfaatkan posisinya sebagai orang nomor satu Golkar di Jawa Barat, Dedi kini tengah merayu PKB juga berpaling dari Emil.
"Saya mengajak kepada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk duduk satu meja bersama-sama melakukan pembahasan Pemilu di Jawa Barat dalam posisi kita memiliki posisi sederajat, tidak ada yang merasa ditinggikan dan tidak ada yang merasa direndahkan," jelas Dedi Mulyadi, Rabu (20/12).
Posisi Emil kini tengah rentan digoyang. Partai pengusungnya, PKB dan PPP tengah berebut kursi calon wakil gubernur pendamping Emil. Bahkan PKB dan PPP secara terang-terangan mengancam Emil akan menarik dukungan jika tak pilih kadernya menjadi pendamping. Salah satu partai saja keluar, Emil gagal nyalon.
Partai pengusung Emil yakni PPP memiliki 9 kursi, PKB 7 kursi, NasDem 5 kursi. Total 21 kursi. Sementara batas pencalonan harus memiliki minimal 20 kursi DPRD Jabar.
Dedi tengah merayu PKB. Menurut dia, pihaknya telah berbicara dengan beberapa fungsionaris PKB di Jabar, koalisi sangat terbuka lebar. Selain itu, ia juga pernah bertemu dengan 27 DPC.
"Sudah ketemu chemistry-nya karena saya dengan PKB cukup dekat sejak lama. Nanti kita bicara satu meja bareng untuk menyodorkan siapa sih yang harus jadi gubernurnya, siapa yang jadi wagubnya," kata Dedi.
Di tengah goyangan dari Dedi Mulyadi. Emil masih disibukan dengan mencari calon wakilnya. Dua nama yang terkuat adalah kader PPP Uu Ruzhanul Ulum dan kader PKB Maman Imanulhaq.
Emil mengungkapkan, ada parpol yang masih berdinamika alias belum klop terkait hasil opini dari para tokoh Jabar yang menjadi panelis 'ajang pemilihan bakal cawagub'. Dua parpol tersebut yakni PKB dan PPP. Mereka membutuhkan waktu untuk dialog lebih intens membahas hasil opini dan survei.
"Saya belum bisa menyampaikan seperti yang saya janjikan (mengumumkan wakil), karena dari PKB dan PPP menginginkan ada waktu untuk dialog lebih intens," ujar Emil kepada wartawan di Trans Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (20/12).
Untuk itu Emil akan melakukan komunikasi intensif dengan kedua parpol tersebut. Sehingga ketika nama wakil pilihannya diumumkan, tidak terjadi gejolak di dalam tubuh partai koalisi
"Kalau dari Nasdem saya kira engga terlalu banyak mempermasalahkan, tapi yang berdinamika ada PPP dan PKB. Jadi saya mohon maaf nanti saya cari waktu yang sudah pasti untuk mengumumkan pasangan wakilnya," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar dan Partai Gerindra sudah memberikan tiket untuk Ridwan Kamil berlaga di Pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar memastikan sejak awal sudah menugaskan Ridwan Kamil (RK) untuk maju di Pilgub Jakarta.
Baca Selengkapnya"Berdasarkan angka-angka masih meyakini bisa sekali putaran. Jadi tidak terlalu mempermasalahkan," kata Ridwan Kamil
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah memberi penugasan kepada sejumlah figur untuk mengemban tugas sebagai calon kepala daerah pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPenunjukan tersebut setalah Golkar mengumpulkan 1.064 kadernya.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tetap menjadi prioritas karena peluang menangnya dianggap Golkar sangat besar dibandingkan maju di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Ridwan Kamil sempat dikabarkan akan maju sebagai Cagub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil sangat optimis Gibran menghasilkan jawaban yang bagus.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar akan memperhitungkan matang-matang untuk memajukan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya