Ganjar Pranowo sebut isu keterlibatannya di kasus e-KTP pasti 'digoreng' terus
Merdeka.com - Jelang pendaftaran bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memastikan isu korupsi proyek e-KTP yang menyebut-nyebut namanya akan terus bergulir. Hal ini disampaikannya usai menerima surat keputusan Partai NasDem sebagai partai pendukung Ganjar dan Taj Yasin Maimun di Pilgub Jatim.
"Sudah pasti itu. Itu pasti akan digoreng terus digoreng terus," kata Ganjar, Minggu (7/1).
Prediksi tersebut dikatakan Ganjar telah terjadi sebelum masa pendaftaran bakal calon kepala daerah ke KPUD dilakukan. Namun demikian, bakal calon petahana itu justru mengaku senang dengan adanya kabar dugaan keterlibatannya dalam kasus korupsi yang merugikan negara Rp 2,3 triliun itu.
Menurutnya, dari kabar simpang siur itu menjadi wadah uji integritas bagi masyarakat termasuk dirinya dalam menjalani dunia politik. Terlebih lagi, dia menegaskan dugaan keterlibatannya pada kasus korupsi e-KTP hingga saat ini tidak cukup bukti.
"Waktunya keliru, waktunya salah, katanya melihat saya menerima uang di ruang kerja yang sudah almarhum, rekayasanya kayaknya menentang kehendak Allah sehingga lupa kalau sudah meninggal," ujarnya.
"Tapi saya senang, jadi bagaimana integritas itu diuji," sambungnya.
Terseretnya nama Ganjar terkait kasus korupsi proyek e-KTP bukanlah hal baru. Dalam surat dakwaan milik mantan Dirjen Dukcapil Kemendagri; Irman dan mantan PPK Kemendagri; Sugiharto hampir seluruh anggota DPR komisi II DPR diduga turut menerima uang dari hasil proyek bancakan e-KTP, termasuk Ganjar salah satu yang menerima dari hasil korupsi tersebut.
Seiring berjalannya persidangan dalam tuntutan Irman dan Sugiharto serta putusan keduanya ada beberapa nama anggota DPR yang tidak menjadi pertimbangan jaksa penuntut umum pada KPK ataupun majelis hakim Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat.
Hal itu menjadi poin eksepsi atau nota keberatan tim kuasa hukum terdakwa Setya Novanto. Maqdir Ismail sebagai kuasa hukum Setya Novanto mempermasalahkan surat dakwaan kliennya karena ada sejumlah nama-nama politisi yang diduga turut serta menikmati hasil korupsi e-KTP tidak tercantum di dalam surat dakwaan tersebut. Berikut beberapa nama politisi disebut dalam dakwaan menerima uang korupi e-KTP:
Melcias Mekeng disebut menerima USD 1,4 juta, Olly Dondokambey disebut menerima USD 1,2 juta, Ganjar Pranowo disebut menerima USD 520 ribu, Tamsil Lindrung disebut menerima USD 700 ribu.
Selain mereka ada nama politisi saat itu di Komisi II yaitu Yasonna Laoly, Khatibul Umam, Marzuki Alie, Mirwan Amir, Arief, Chairuman Harahap, Agung Gunanjar, Mustoko Weni, Ignatisus Mulyono, Taufik Efendi, Teguh Djuwarno, Rindoko, Abdul Hakim, Jamal Azis.
Kapoksi Komisi II DPR masing-masing menerima fee dengan totalnya USD 185 ribu dan 37 anggota Komisi II DPR dan Anas Urbaningrum sebesar USD 5,5 juta atau total seluruhnya Rp 233.460.000.000 dengan kurs satu dolar Rp 13 ribu.
Sementara itu KPK menegaskan tidak ada nama-nama yang hilang terkait kasus korupsi e-KTP. Menanggapi keberatan tersebut Ketua KPK Agus Rahardjo mengimbau agar kuasa hukum fokus terhadap perbuatan yang didakwakan jaksa penuntut umum kepada mantan ketua DPR itu.
"Kalau kasusnya Pak Sugiharto dan Pak Irman ya kan memberikan ke banyak pihak ya kan? Yang disebutkan kan diberi semua. Lah kalau Pak Setya Novanto memberi ke siapa? kan tidak memberi. Jadi, fokus ke masalahnya Pak Novanto saja ya. Nama-nama itu tidak akan hilang," ujar Agus, Rabu (27/12).
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar: KPU dan MK Langgar Etik, Apa yang Dibanggakan dari Proses Pemilu seperti Ini?
Putusan tersebut terkait pelanggaran kode etik dalam menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo Setuju Alat Peraga Kampanye Ditertibkan
Pemerintah bisa menyediakan ruang agar alat peraga kampanye tidak merusak pemandangan.
Baca SelengkapnyaGanjar Tanggapi Tudingan Kecurangan TKN Prabowo: Curang di Mana? Baliho Ganjar-Mahfud Kok yang Hilang
Ganjar menilai dugaan kecurangan pemilu yang disampaikan TKN Prabowo-Gibran salah alamat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar soal Sirekap Dianggap Gagal: Kita Butuh Pengakuan KPU untuk Minta Maaf
Ganjar Pranowo menilai sistem SIREKAP besutan Komisi Pemilihan Umum (KPU) gagal.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo Siap Hadir Jika Diundang KPK
KPK berencana mengundang capres untuk melihat konsentrasi mereka dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.
Baca SelengkapnyaGanjar Minta Relawan Kampanye Tanpa Knalpot Brong: Kalau Masih Diganggu, Tabrak!
Ganjar Pranowo menyerukan pendukungnya tidak menggunakan knalpot brong saat kampanye.
Baca SelengkapnyaBerkali-kali Minta Jateng Dijaga, Ini Potret Hasil Survei Ganjar di 'Kandang Banteng'
Ganjar Pranowo menyampaikan Jawa Tengah (Jateng) yang menjadi lumbung suara PDIP di Pilpres 2024 harus dijaga
Baca SelengkapnyaGanjar Mengaku Punya Jejak Digital Sikap Tak Konsisten Purnawirawan Jederal di Pemilu
Ganjar tidak mempersoalkan dukungan diberikan kepada Prabowo, melainkan menyoroti sikap inkonsisteni purnawirawan jenderal TNI tersebut.
Baca SelengkapnyaGanjar Kritik Jokowi Sering Beda Sikap dan Perkataan: Rakyat Sulit Percaya
Calon Pesiden (Capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kerap berubah pernyataan dan sikapnya.
Baca Selengkapnya