Dradjad Wibowo Serahkan Formulir Caketum PAN: Misi Saya Sejak Belasan Tahun
Merdeka.com - Bakal Calon Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo menyerahkan formulir pendaftaran Caketum PAN Periode 2020-2025. Drajad menyebut, pencalonannya sebagai caketum merupakan misinya yang belum selesai.
"Yang saya lakukan ini merupakan kelanjutan dari misi saya sejak belasan tahun lalu," kata Dradjad di Kantor Sekretariat PAN, Jl Daksa I, Jakarta Selatan, Sabtu (8/1).
Dradjad kemudian menceritakan rekam jejaknya sebagai ekonom guna memperjuangkan good and clean governance di berbagai bidang. Salah satunya di DPR memperjuangkan bidang perbankan dan seterusnya.
"Termasuk juga membuka kasus Century. Demikian juga berbagai kasus BLBI, kasus kredit macet perbankan dan banyak lagi," kata Drajad.
Kemudian, dirinya tidak bersedia kembali maju sebagai caleg karena ingin berjuang di DPP PAN. Menurutnya, perjuangan sesungguhnya adalah di partai dengan misi menjadi ketum.
"Secara pribadi saya sebenernya sudah sangat nyaman hidup sebagai professional, pekerjaan saya banyak di luar, banyak di negara lain, tapi saya merasa ada misi yang harus saya teruskan, misi yang harus saya lanjutkan," tuturnya.
Drajad merasa misinya belum tuntas. Dia mengingat kongres III PAN di Batam pada tahun 2009 silam. Dradjad yang kala itu maju jadi caketum mundur karena peserta memilih Hatta Rajasa secara aklamasi.
"Masih diingat di kongres Batam, saya mencoba tapi kemudian kita aklamasi. Dan makanya sekarang saya coba lagi. Siapa tau saya bisa membawa PAN untuk melanjutkan misi tersebut," klaimnya.
Pastikan Tak Balik Arah Dukung Mulfachri
Dradjad membantah di detik-detik terakhir persaingan Caketum PAN dirinya tidak akan mendukung Mulfachri Harahap, pesaingnya memperebutkan posisi Ketum PAN. Meski desas desus menyebut Mulfachri mendapat dukungan dari Amien Rais.
Dradjad mengaku terus berkomunikasi dengan Amien Rais terkait pencalonannya jadi Caketum. Dia mengaku konsisten pada misinya untuk memimpin PAN.
"Beliau guru saya sahabat saya sampai sekarang, gak pernah berubah, dan kami terus komunikasi, soal apakah saya nanti akan berbalik mendukung Mulfachri, tidak," tegas Dradjad.
Drajad tidak mau mengulangi kejadian kongres III PAN di Batam pada tahun 2009 silam. Drajad yang saat itu maju jadi caketum mundur dan beralih dukung Hatta Rajasa sehingga terpilih secara aklamasi.
"Saya sudah sekali melakukan itu, di Batam. Itu kalau saya lakukan dua kali waduh itu di nisan saya akan tercatat nih tukang mundur. Jadi nggak ya, kalau itu nggak, tapi kalau Mulfachri nanti mendukung saya Alhamdulillah," ucapnya.
Dradjad mengaku juga kerap safari politik ke pengurus daerah terkait pencalonannya jadi caketum PAN. Dia merahasiakan operasi senyap tersebut untuk menyukseskannya jadi ketum PAN.
"Silaturahmi ke semuanya, ya semua pulau lah, keliling. Tapi memang karena kita istilahnya pertemuan tertutup, orang mengatakan operasi senyap, jadi seringkali tidak diketahui oleh berbagai pihak," kata Dradjad.
"Sering kita hanya bertemu di kafe, beberapa (pertemuan) tujuh, delapan, sampai 10. Tapi satu provinsi bisa beberapa kelompok," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo tak sengaja berjumpa dengan sosok tak terduga saat tengah berjalan santai.
Baca SelengkapnyaProfil eks Pnaglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto yang dikabarkan akan dilantik sebagai Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaPrabowo menjelaskan, selama berkarir banyak pelajaran yang ia petik oleh kepemimpinan Wismoyo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu mengatakan masyarakat dalam mencoblos atau menusuk wajah atau badan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo memuji gerak cepat Panglima TNI Agus Subiyanto dalam menangani kasus penganiayaan relawannya.
Baca SelengkapnyaBudi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaCandaan 'istrimu mantanku' membuat DN (23) gelap mata. Bersama kakak kandungnya, DA (29), dia nekat membunuh temannya sendiri, PR (23).
Baca SelengkapnyaPrabowo juga menyinggung hilirisasi yang menjadi salah satu program unggulannya bersama Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaDua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca Selengkapnya