Djarot janji beli tanah warga di Ampera Raya buat bikin RPTRA
Merdeka.com - Calon wakil Gubernur DKI Jakarta petahana Djarot Saiful Hidayat mendapat keluhan warga Gang Kancil, Jalan Ampera Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan terkait tidak adanya lokasi untuk Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di kawasan tersebut. Sebab, jumlah anak di kawasan itu terbilang cukup banyak.
Selain itu, warga juga terlihat menawarkan lokasi tanah yang cukup luas untuk pembuatan RPTRA. Kebetulan tanah tersebut akan dijual oleh salah satu warga sekitar.
Pada saat blusukan, Djarot juga menyempatkan untuk meninjau lokasi tanah tersebut. Pemilik lahan, yakni Chris Jacobus juga sedang berada di sana.
"Ini katanya mau dijual sesuai NJOP (nilai jual objek pajak) untuk RPTRA. Ini statusnya apa?" tanya Djarot kepada Chris di lokasi, Gang Kancil, Jalan Ampera Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (15/11).
Chris pun menjawab bahwa lahan itu berstatus hak milik. Namun, surat tersebut telah hilang dan dirinya sedang mengurus kehilangan tersebut ke Badan Pertahanan Nasional (BPN).
"Menunggu surat kuasa, ini atas nama kakak, tapi enggak ada di sini, di Amerika, hari itu suratnya dikirim ke sana, minggu depan sudah tiba," jelas Chris kepada Djarot.
Chris mengaku bahwa tanah tersebut sebenarnya sudah memiliki peminat. Namun, dirinya ingin mengutamakan kepentingan warga.
Mantan Wali Kota Blitar tersebut meminta Chris untuk segera mengurus kelengkapan surat-surat tanah. "Oke nanti kami cek, ke BPN urus ya," tegas Djarot.
Saat merdeka.com mencoba konfirmasi kepada Chris, dirinya menjelaskan bahwa total luas tanah tersebut sebesar 2.500 meter persegi. Harga NJOP-nya pun berkisar di atas Rp 3 juta. "Sesuai PBB itu Rp 3,375 ribu," kata Chris.
Sementara itu, Djarot menuturkan bahwa lahan yang ditawarkan oleh Chris cukup besar sehingga dapat dipakai untuk RPTRA. Djarot berjanji akan segera memproses pembelian lahan. "Ketika suratnya sudah clear ini kita proses," tandas Djarot.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses pembahasan Jakarta akan menjadi wilayah aglomerasi sudah dibahas dengan melibatkan sejumlah pakar sejak April 2022
Baca SelengkapnyaUntuk pengeluaran komoditas non makanan mencakup perumahan dan fasilitas rumah tangga, aneka barang dan jasa, pakaian, alas kaki, dan tutup kepala.
Baca Selengkapnyapenangkapan AARN berkat hasil kerjasama dari tim gabungan Polda Metro Jaya, Polres Metro Bekasi, Polsek Cikarang Barat dan Polrestabes Bandung
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBanyaknya pepohonan dan area hijau membuat kawasan ini jadi wajah lain Ibu Kota Jakarta
Baca SelengkapnyaProyek tanggul raksasa merupakan jawaban terhadap fenomena naiknya permukaan laut, terjadinya abrasi, hingga hilangnya banyak lahan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan peta prakiraan gerakan tanah bulan April 2024, lokasi itu masuk dalam zona potensi gerakan tanah menengah-tinggi.
Baca SelengkapnyaPemkot Jakarta Barat berdalih telah melakukan pelbagai upaya mengantisipasi ruang terbuka hijau Wijaya Kusuma menjadi tempat prostitusi terselubung.
Baca SelengkapnyaTerletak di Jakarta Timur, sebuah kampung nampak begitu sejuk. Seperti apa penampakannya?
Baca Selengkapnya