Dilema Prabowo seperti Megawati, maju atau jadi king maker
Merdeka.com - Keputusan Prabowo Subianto terkait Pilpres 2019 sangat dinanti saat ini. Gerindra telah mendesak agar mantan Danjen Kopassus itu kembali maju, tapi hingga kini belum mendapat jawaban.
Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon meyakini, deklarasi akan dilakukan April saat acara rakornas partainya. Tapi tanda-tanda itu belum juga dimunculkan oleh sang ketum. Prabowo masih melihat pertarungan Pilpres 2019 masih panjang. Pendaftaran pencalonan baru dibuka Agustus.
Adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, mantan dewan penasihat tim pemenangan Prabowo 2014 lalu telah menyatakan dukungan. Dia bahkan menegaskan, logistik untuk pertarungan tahun depan sudah siap dan lebih matang.
"Ya, insya Allah. Ya kita semakin siap lah, kalau saya katakan sudah lengkap semua enggak dong hari ini. Kita kan masih satu tahun, ini masa kampanye paling lama di Indonesia. Konyol," kata Hashim yang juga wakil ketua dewan pembina Gerindra, saat ditemui merdeka.com di Jakarta, Kamis (22/3).
Sekjen NasDem, Johnny G Plate pun ingin lawan Jokowi segera muncul. Dengan demikian, proses adu gagasan semakin panjang dan membuat masyarakat semakin yakin dengan pilihannya nanti.
"Kami menanti gagasan dari pihak sebelah untuk disandingkan dengan gagasan Pak Jokowi untuk Indonesia hebat," kata Plate saat dihubungi, Jumat (23/3).
Plate mengatakan, hingga kini elektabilitas Jokowi terus menanjak. Ia yakin Mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan mendapatkan perolehan suara yang tinggi saat pilpres mendatang.
Bicara soal elektabilitas, memang belum ada yang mengalahkan Jokowi. Awal Januari 2018, SMRC mencatat, Jokowi memiliki 38,9 persen, sementara lawan yang paling dekat adalah Prabowo dengan 10,5 persen.
Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median), Rico Marbun menilai, Prabowo tak kunjung deklarasi karena dua hal yang tengah dipertimbangkan. Maju menjadi capres atau memutuskan menjadi king maker atau mendukung orang lain untuk mengalahkan Jokowi di 2019.
"Sumber keraguan yang pertama berasal dari temuan bahwa elektabilitas Pak Prabowo walaupun nomor 2 setelah Pak Jokowi, tapi terus mengalami tren penurunan. Jadi pertanyaan besarnya, apakah Pak Prabowo sanggup mengalahkan Jokowi?" kata Rico saat dihubungi merdeka.com.
Sumber keraguan yang kedua, lanjut dia, walaupun ada tokoh alternatif yang siap maju, tpai itu berarti Prabowo harus merelakan tiket partainya untuk orang lain.
Menurut dia, saat ini Prabowo sedang dilema seperti yang terjadi pada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Pilpres 2014. Tapi akhirnya, Mega memutuskan untuk memberikan tiket PDIP kepada Jokowi yang saat itu menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
"Kita sekarang sedang menunggu apa basis utama yang akan dijadikan Pak Prabowo mengambil keputusan. Dilema yang dihadapi Prabowo saat ini sama persis dengan dilema yang dihadapi Megawati saat akhirnya harus menyerahkan tiketnya kepada Jokowi," kata Rico.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki
Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca SelengkapnyaSaat Prabowo Puji Pemimpin Indonesia Termasuk Megawati: Kita Harus Akui Jasa dan Prestasi Beliau
Dalam setiap masa kepemimpinan, hal-hal baik harus dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Puji Megawati: Berjasa Dalam Pembangunan Bangsa
Prabowo menyebut Megawati memiliki jasa besar dalam membuat landasan kebijakan perekonomian, landasan ideologi, dan landasan politik bangsa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo: Pilih Pemimpin Ikhlas, Mereka yang Berbakti Sungguh-Sungguh untuk Indonesia
Awalnya, Prabowo menanyakan umur Ravindra Airlangga yang merupakan anak dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaPrabowo Unggah Foto Lawas Kebersamaan dengan Megawati, Begini Pesannya
Melalui rekaman video, Anies pun mengucapkan hal yang sama dengan pesan yang berbeda.
Baca SelengkapnyaPrabowo Puji Jasa Pemimpin Terdahulu: Jangan jadi Malin Kundang, Kebaikan Dibalas Pengkhianatan
Prabowo mengingatkan untuk mengakui keberhasilan kinerja para pemimpin terdahulu.
Baca SelengkapnyaPrabowo Minta Pendukung Tak Lakukan Aksi ke Gedung MK: Utamakan Keutuhan, Persatuan Bangsa
Prabowo ingin semua pihak mengedepankan kepentingan rakyat dan bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 8 Persen, Begini Strateginya
Proyeksi Prabowo ini berkaca pada kian meningkatnya daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaPrabowo di Debat Pilpres Ketiga: Saya kok Banyak Sependapat dengan Pak Ganjar
Prabowo mengaku sependapat dengan Ganjar terkait solusi tumpang tindihnya kewenangan mengatasi persoalan keamanan.
Baca Selengkapnya