Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Deretan panglima perang Prabowo pada 2014, kini membelot dukung Jokowi

Deretan panglima perang Prabowo pada 2014, kini membelot dukung Jokowi Idrus Marham. ©istimewa

Merdeka.com - Pada Pilpres 2014, orang-orang ini dengan lantang mendukung Prabowo Subianto. Mereka bahkan masuk dalam daftar tim sukses pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, yang kala itu melawan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Tapi akhirnya, Pilpres 2014 dimenangkan oleh pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Sebagai pendukung yang solid, tak jarang mereka mengkritik Jokowi. Namun siapa sangka, seiring waktu berjalan para timses Prabowo itu berbalik arah mendukung Jokowi. Mereka secara terang-terangan mengaku sudah sejalan dengan Jokowi dulu sempat dikritik. Berikut timses Prabowo yang kini dukung Jokowi:

Ali Mochtar Ngabalin

Pada Pilpres 2014 lalu, Ali Mochtar Ngabalin menjadi anggota tim sukses pemenangan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Waktu itu dia memperkuat tim debat pasangan tersebut. Ngabalin juga sempat membuat geger dengan pidatonya yang siap mendesak Allah untuk berpihak kepada Prabowo-Hatta. "Kita mendesak Allah SWT berpihak pada kebenaran, berpihak kepada Prabowo-Hatta Rajasa," katanya.

Namun sayang Prabowo-Hatta mesti gigit jari lantaran kalah oleh Jokowi-JK. Tahun demi tahun berganti, Ngabalin kini berbelok mendukung Jokowi. Dia bahkan diangkat menjadi Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden. Dengan posisi itu, Ngabalin tentu mesti mendukung setiap langkah yang Jokowi ambil.

"Saya mengimbau, mengajak tidak ada cara lain kecuali kita harus berikan dukungan full kepada pemerintah agar bisa menyelesaikan urusan-urusan masyarakat," katanya di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/5).

Idrus Marham

Mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham, merupakan koordinator Koalisi Merah Putih (KMP) pada Pilpres 2014 lalu. Koalisi parpol itu adalah barisan pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang merupakan lawan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).

Sebagai tim lawan, Idrus tak jarang melontarkan kata-kata pedas untuk Jokowi. Salah satunya ialah menyindir jika Jokowi tak menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta. Jokowi malah mencalonkan diri sebagai presiden. "Apakah DKI Jakarta masih macet? Apakah DKI Jakarta masih banjir?".

Namun seiring berjalannya waktu semuanya telah berubah. Idrus kini berada dipihak Jokowi. Dia bahkan diangkat sebagai menteri sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa. Idrus pun sekarang tak lagi menyindir Jokowi, adapun sebaliknya mendukung dan memuji mantan wali kota Solo itu. "Kita punya keyakinan bahwa Jokowi dengan prestasi yang ada, peluangnya besar untuk memenangkan lebih dari 60 persen. Bahkan kita targetkan sampai 65 persen," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (16/4)

TGB Zainul Majdi

Muhammad Zainul Majdi atau yang lebih akrab disapa dengan nama Tuan Guru Bajang (TGB) sempat menjadi tim pemenangan Prabowo-Hatta pada tahun 2014. Saat itu TGB menjabat ketua pemenangan Prabowo-Hatta di wilayah NTB. Namun tak cuma 2014, TGB juga kembali ditunjuk menjadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo di Pilpres 2019. Meskipun sampai saat ini belum ada deklarasi pencalonan Prabowo sebagai capres 2019.

Meski dia ditunjuk jadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo, ternyata TGB lebih mendukung Jokowi untuk kembali menjadi presiden Indonesia. Hal itu lantaran dia menilai Jokowi merupakan tipe pemimpin pekerja keras.

"Suatu transformasi enggak cukup hanya lima tahun, ketika periodisasi maksimal 10 tahun. Saya rasa sangat fair kita beri kesempatan Beliau untuk kembali melanjutkan," ucap TGB.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pendukungnya di Sampang Ditembak Orang Tak Dikenal, Begini Reaksi Prabowo
Pendukungnya di Sampang Ditembak Orang Tak Dikenal, Begini Reaksi Prabowo

Prabowo Subianto prihatin relawannya ditembak oleh orang tidak dikenal.

Baca Selengkapnya
Prabowo Puji Jokowi: Kita Tidak Pernah dalam Hati Saling Benci dan Mengejek
Prabowo Puji Jokowi: Kita Tidak Pernah dalam Hati Saling Benci dan Mengejek

Kendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Orang yang Jelek-Jelekin Jokowi Kemungkinan Antek Asing
Prabowo: Orang yang Jelek-Jelekin Jokowi Kemungkinan Antek Asing

Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan bahwa Jokowi sosok yang pekerja keras.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Prabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki
Prabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki

Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.

Baca Selengkapnya
Jokowi Beri Pangkat Jenderal TNI Kehormatan, Prabowo: Kayaknya Berat Yah
Jokowi Beri Pangkat Jenderal TNI Kehormatan, Prabowo: Kayaknya Berat Yah

Penghargaan yang didapat Prabowo sesuai Keppres Nomor 13/TNI/Tahun 2024 tanggal 21 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Prabowo Yakin Transisi Pemerintahan Baru Berjalan Mulus, Ini Alasannya
Prabowo Yakin Transisi Pemerintahan Baru Berjalan Mulus, Ini Alasannya

Prabowo mengakui bagian dari tim Jokowi, yang akan melanjutkan kebijakan-kebijakannya.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Sebagai Mantan Prajurit Kopassus, Saya Kewalahan Imbangi Kerja Jokowi
Prabowo: Sebagai Mantan Prajurit Kopassus, Saya Kewalahan Imbangi Kerja Jokowi

Prabowo mengaku kewalahan mengimbangi Jokowi dalam bekerja.

Baca Selengkapnya
Reaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan
Reaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan

Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya