Bamsoet Setuju Ambang Batas Parlemen Naik 5%: Agar Tak Ada Ledakan Jumlah Partai
Merdeka.com - Politikus Golkar, Bambang Soesatyo, setuju dengan wacana perubahan ambang batas parlemen (parliamentary threshold) dinaikkan menjadi lima persen untuk DPR RI berdasarkan hasil rekomendasi Rakernas PDIP. Bamsoet, sapaannya, menilai sudah seharusnya ambang batas dinaikkan agar tidak ada ledakan partai di parlemen.
"Menurut saya memang sudah seharusnya dari waktu ke waktu ambang batas itu ditingkatkan agar tidak terjadinya lagi ledakan jumlah partai di parlemen ini," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/1).
Bamsoet malah mengusulkan agar ambang batas enam atau tujuh persen. Dia mengatakan akan mengusulkan itu ke Golkar.
"Bahkan kalau saya akan mengusulkan kepada Golkar nanti perlu 7 persen untuk ambang batas pemilu 2024 mendatang," ucapnya.
Menurut Bamsoet, jika ambang batas nol persen, bakal banyak partai yang berlenggang ke Senayan. Hasilnya bakal membuat kerja parlemen tidak efektif.
"Enggak dong, kalau PT 0 Persen maka akan puluhan partai yang ada di parlemen ini maka tidak efektif mencapai suatu keputusan untuk kepentingan rakyat juga. Beda loh dengan pilpres ini ambang batas parlemen threshold ya," jelasnya.
Sebelumnya, hasil rekomendasi Rakernas PDIP mengusulkan DPP dan Fraksi di DPR untuk merevisi UU Pemilu. Agar mengubah Pemilu dengan menggunakan sistem proporsional tertutup dan juga ambang batas parlemen menjadi paling kurang lima persen untuk DPR dan berjenjang ke tingkat di bawahnya (5% DPR RI, 4% DPRD Provinsi dan 3% DPRD Kabupaten/Kota).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waketum Golkar Bamsoet menegaskan partainya terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung
Baca SelengkapnyaBamsoet menyinggung koalisi, Capres dan pembangunan Jokowi lewat pantun di Sidang Tahunan MPR
Baca SelengkapnyaDi depan Bamsoet, Airlangga Hartarto menolak berbicara soal Munas Golkar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai, pemerintahan ke depan tidak membutuhkan oposisi.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaBamsoet mengapresiasi sikap kubu pasangan calon yang saling bertarung di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya"Partai yang naik pesat suaranya adalah Golkar, nanti bisa direspons," kata Hakim MK.
Baca SelengkapnyaApalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaBamsoet masih belum memastikan apakah dirinya akan ikut bertarung di Munas Golkar.
Baca Selengkapnya