Amien Ngaku Dipecat PAN, Ini Tanggapan Pengurus Partai
Merdeka.com - Politikus senior PAN Amien Rais mengaku tidak lagi menjadi bagian dari partai yang didirikannya. Amien mengaku telah dikeluarkan dari PAN.
"Kemudian saya tidak di PAN sama sekali, saya sudah dikeluarkan oleh anak buah saya karena berbeda prinsip," ujar Amien Rais dalam sebuah diskusi yang disiarkan melalui YouTube pada Selasa (21/7).
Perbedaan prinsip itu disebabkan oleh dukungan terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurut Amien, arah politik PAN saat ini ingin masuk menjadi bagian pemerintahan.
"Kalau anda tetap ingin dukung rezim ini itu langkah keliru bin salah jadi tidak ada rasionya. Tidak ada rasionalisasinya," tegasnya.
Amien juga mengkritik keras langkah para pengurus DPP PAN yang sowan ke Istana bertemu Presiden Joko Widodo. Pertemuan yang dilakukan untuk mengenalkan pengurus baru DPP dinilai Amien langkah yang keliru.
"Malah saya lihat pada sowan, mohon maaf, mengenalkan pengurus baru dalam hati saya kasian kok gak pakai akal sehatnya," ucapnya.
Tanggapan PAN
DPP PAN membantah telah memecat Amien Rais. Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menilai ada kekeliruan. Dia mengatakan, tidak mungkin ada yang berani memecat Amien Rais PAN.
"Jadi, enggak mungkin ada yang berani untuk memberhentikan Pak Amien. Itu rasanya sudah diluar nalar itu ya. Jangankan memberhentikan, berfikir untuk memberhentikan aja enggak ada yang berani gitu ya," ujar Eddy saat dikonfirmasi, Kamis (23/7).
Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto juga turut membantah pihaknya memecat Amien Rais. Menurutnya tidak mungkin tokoh sentral dan deklarator PAN dipecat dari partai.
Sementara itu, Yandri menceritakan hubungan Amien Rais dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Kata dia, Zulkifli berulang kali mencoba menemui Amien tetapi belum diberikan kesempatan. Bahkan permintaan untuk bertemu itu sudah sejak selesai Kongres PAN.
"Jadi bukan bang Zul yang tidak mau ketemu pak Amien, bang Zul dari pasca Kongres di Kendari sudah minta waktu terus dengan pak Amien untuk silaturahmi, untuk ngobrol dari hati ke hati. Tapi belum diberi waktu," jelas Yandri.
PAN Bantah Masuk Pemerintah
Mengenai kedatangan PAN ke Istana sendiri, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi membantah pihaknya minta-minta jabatan. Dia menegaskan posisinya ketika itu untuk mengenalkan pengurus baru karena pelantikan yang mengundang Presiden Jokowi batal akibat Covid-19.
Lebih lanjut, Viva mengatakan kedatangan PAN ke Istana untuk diskusi membahas permasalah yang tengah dihadapi. Salah satunya Covid-19.
Mengenai posisi politik sendiri, PAN tetap bersikap kritis terhadap pemerintah melalui kekuasaan di legislatif
"PAN akan tetap bersikap kritis konstruktif terhadap kekuasan melalui fungsi pengawasan di lembaga legislatif," kata Viva.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Soal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat
PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida dan Kakak Cak Imin Dipanggil Jokowi, Lobi PKB Gabung Koalisi Prabowo?
Menaker Ida dan Kakak Cak Imin Dipanggil Jokowi, Lobi PKB Gabung Koalisi Prabowo?
Baca SelengkapnyaAnies Sulit Terobos 'Kandang Banteng'?
Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Isu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo
Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaIstana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden
Maruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaAnies Dapat Ancaman Penembakan, Cak Imin Bakal Lapor Presiden Jokowi Bawa Bukti
Cak Imin menilai ancaman penembakan terhadap Anies adalah perbuatan orang iseng.
Baca SelengkapnyaWacana Pemakzulan Jokowi, Kapten Timnas AMIN: Ini Negara Demokrasi, Biar Rakyat Menilai
Wacana pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) muncul menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaKritik Pemberian Pangkat Jenderal untuk Prabowo, Adian PDIP: Jokowi Sadar Sakiti Korban Pelanggaran HAM
Politikus PDIP, Adian Napitupulu menyatakan, pemberian pangkat jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto menyakiti korban pelanggaran HAM masa lalu.
Baca SelengkapnyaCak Imin Kecewa Respons Istana Hadapi Petisi dan Kritik Akademisi: Jangan Ditarik ke Politik
Petisi tersebut sebagai pengingat yang isinya adalah agenda perubahan tanpa sengaja sama iramanya.
Baca Selengkapnya