Airlangga: Golkar akan Dorong Sistem Pemilu Proporsional Tertutup
Merdeka.com - Ketua umum partai Golkar Airlangga Hartarto mengakui masih ada kekurangan dalam tubuh Golkar periode saat ini. Hal itu disampaikan dalam deklarasi ormas pendiri Golkar, Kosgoro, yang dihadiri Wapres dan politikus senior Golkar, Jusuf Kalla.
Dalam pidatonya, Airlangga mengaku dibisiki JK bahwa Golkar selama satu periode memiliki lima ketua umum. Hal itu membuat kaderisasi partai tidak berjalan. Sedangkan, Airlangga yang menjadi ketua umum di tahun akhir hanya bisa menjalankan tugas untuk memenangkan Pemilu 2019.
"Pak Wapres (Jusuf Kalla) berbisik kita sudah 5 ketum dalam 1 periode. Sehingga kaderisasi belum bisa berjalan, sehingga satu tahun terakhir kita langsung pemenangan pemilu. Dan struktur organisasinya bukan dalam struktur normal," ujarnya di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (31/7).
Airlangga berharap Golkar lima tahun berikutnya berjalan normal dan bisa melakukan kaderisasi bertingkat. Dari tingkat kabupaten kota, provinsi, sampai nasional.
Selain itu, dia punya pandangan, Golkar perlu kelembagaan saksi Pemilu. Airlangga mengakui saksi selalu menjadi hambatan dan tantangan.
"Sehingga kita bisa manfaatkan untuk Pilkada 2020, kemudian kegiatan termasuk pileg ke depan," ucapnya.
Menperin itu memiliki agenda politik terkait undang-undang memisahkan pemilu presiden dan pemilu legislatif. Golkar, kata Airlangga, akan mendorong sistem pemilu menjadi proporsional tertutup.
"Kita akan mengutamakan pengesahan pemilu presiden dan pemilu legislatif dalam UU pemilu, sistem pemilu yang sekarang terbuka, mungkin sebagian kita dorong untuk sistem proporsional tertutup," ucapnya.
Sistem pemilu proporsional tertutup atau terbuka sempat menjadi perdebatan dalam revisi UU Pemilu tahun 2016 lalu di DPR. Jika tertutup, maka calon legislatif yang berhak melenggang ke parlemen akan ditentukan oleh pejabat partai, bukan dari perolehan suara di surat suara.
Sementara proporsional terbuka, calon legislatif yang memiliki suara terbanyak, berhak duduk di parlemen. Pemilih bisa langsung menggunakan hak pilihnya kepada caleg.
Airlangga juga ingin melakukan evaluasi penyelenggaraan Pilkada serentak pada 2020-2022. Sebab, ada jangka waktu panjang antara masa jabatan habis dengan waktu pemilihan.
"Karena mungkin tidak pada tempatnya, waktu pemilu dan masa jabatan harus menunggu dua tahun. Jadi itu adalah beberapa pekerjaan rumah yang perlu kita laksanakan," ucapnya.
Golkar, menurut Airlangga, akan membentuk tim melakukan evaluasi tersebut. Dia mengatakan, bakal membahas bersama partai untuk melakukan revisi undang-undang tersebut.
"Nanti akan kita bahas dengan partai-partai lain termasuk partai koalisi, termasuk sistem proporsional yang terbuka mungkin kita harus ada kombinasi," kata dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga Pede Menang Aklamasi di Munas Golkar
Munas Partai Golkar rencananya bakal digelar Desember 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Minta Senior & Pengurus Golkar Terus Solid: Jangan Mau Dipecah & Dimanfaatkan
"Pasti akan ada yang berusaha memecah belah Golkar tetapi dengan kehadiran di sini, ini dibuktikan bahwa senior partai Golkar bersama kita," kata Airlangga.
Baca SelengkapnyaDinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga Tegaskan Komitmen Golkar Lanjutkan Program Jokowi, Termasuk Proyek Tanggul Raksasa
Partai Golkar menegaskan komitmennya melanjutkan kinerja dan program pemerintah Joko Widodo, termasuk merealisasikan proyek Tanggul Laut Raksasa di Pantura.
Baca SelengkapnyaAirlangga Klaim Deklarasi Dukung Prabowo Sesuai Permintaan Kader Golkar
Airlangga menekankan bahwa deklarasi kepada Prabowo merupakan permintaan jajaran partai.
Baca SelengkapnyaAirlangga Targetkan Prabowo-Gibran Menang di Atas 50% di Bali, Ini Strategi Pemenangannya
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menargetkan Prabowo-Gibran menang di atas 50 persen dan Golkar menang 20 persen suara di Bali.
Baca SelengkapnyaAirlangga Jawab Isu Jokowi Gabung Golkar: Sudah Rapat dan Beriringan
Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bakal bergabung ke Golkar.
Baca SelengkapnyaLuhut di Depan Airlangga dan Ical: Jangan Mau Diatur Orang Lain, Golkar yang Ngatur!
Luhut meminta kepada para petinggi dan pengurus Partai Golkar jangan menciderai keberhasilan Partai Golkar di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaReaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar
Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca Selengkapnya