Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Tokoh yang partainya gagal ikut Pemilu 2014

5 Tokoh yang partainya gagal ikut Pemilu 2014 Tommy Soeharto. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah memutuskan ada 18 parpol yang tidak lolos verifikasi administrasi calon peserta Pemilu 2014. Karena gagal di proses awal, otomatis upaya 18 parpol itu untuk mengikuti Pemilu 2014 itu juga kandas.

Ke-18 parpol itu yakni Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK), Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia (PKDI), Partai Kongres, Partai Serikat Rakyat Independen (SRI), Partai Karya Republik (PAKAR), Partai Nasional Republik (NASREP), Partai Buruh, Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Republika Nusantara (REPUBLIKAN), Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI-M), Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI), Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI), Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), Partai Republik, Partai Kedaulatan, Partai Bhinneka Indonesia (PBI) dan Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (PNBKI).

18 Parpol tersebut memang bukan merupakan partai besar, namun sebagian dari mereka merupakan parpol yang sudah langganan ikut beberapa pemilu terakhir. Lebih lagi, beberapa dari parpol tersebut juga digawangi oleh tokoh-tokoh yang tidak bisa diremehkan. Berikut lima tokoh yang partainya gagal mengikuti Pemilu 2014.

Ryaas Rasyid

Di Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK), Prof. Dr. M. Ryaas Rasyid, kini duduk sebagai Ketua Dewan Pertimbangan. Pria kelahiran Gowa, Sulawesi Selatan, pada 17 Desember 1949 sekarang menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden.Rasyid pernah menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Persatuan Nasional atau era Presiden Gus Dur. Dia meraih gelar doktor dari Universitas Hawaii, Amerika Serikat, pada tahun 1994.Rasyid juga dikenal sebagai pengamat politik. PDK didirikannya bersama rekannya sesama pengamat politik, Andi Mallarangeng (sekarang Menpora) pada 22 Juli 2002. Rasyid pernah menjabat ketua umum di partai yang pertama kali bernama Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan (PPDK).

Sukmawati Soekarnoputri

Nama lengkapnya Diah Mutiara Sukmawati Sukarnoputri. Perempuan kelahiran Jakarta, 26 Oktober 1951 ini adalah Ketua Umum Partai Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI-M).Di antara anak-anak Soekarno, si bungsu Sukmawati yang paling dikenal suka berpenampilan. Salah satu ciri yang melekat dalam diri Sukmawati adalah selalu berbusana dan mengenakan asesoris bergaya etnik.Rumahnya di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, juga dipenuhi dengan tumpukan barang-barang antik. Tokoh Gerakan Rakyat Marhein (GRM) ini memang mencintai dunia seni. Mulai dari seni tari, seni lukis, dan belakangan juga menulis.

Erros Djarot

Erros Djarot adalah Ketua Umum Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (PNBKI). Selain sebagai politikus, pria kelahiran Rangkasbitung 22 Juli 1950 ini juga dikenal sebagai seorang budayawan. Eros Djarot adalah adik kandung dari aktor Slamet Rahardjo.Erros dikenal sebagai nasionalis sejati. Saat bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI), Erros adalah salah seorang yang paling getol mendorong Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum partai banteng tersebut. Dengan partai barunya, karier politik Erros justru meredup.

Tommy Soeharto

Di Partai Nasional Republik (Nasrep), Hutomo Mandala Putra (TommySoeharto) menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina. Pria kelahiran 15 Juli 1962 ini adalah putra mantan Presiden Soeharto.Sebelum membentuk Nasrep, Tommy sebelumnya bergabung dengan Partai Golkar, yang pernah pernah dipimpin ayahnya. Bahkan, Tommy pernah mencalonkan diri sebagai ketua umum Golkar pada Munas 2009, meski akhirnya suaranya tidak bisa menandingi Aburizal Bakrie.Selain di dunia politik, Tommy dikenal sebagai seorang pereli. Tommy pernah menikah dengan Ardhia Pramesti Regita Cahyani (Tata) pada tahun 1997. Dari pernikahan tersebut pasangan ini memperoleh dua anak, yaitu Dharma Mangkuluhur dan Gayanti Hutami. Tata dan Tommy resmi bercerai pada September 2006.

Sri Mulyani

Di Partai Serikat Rakyat Independen (SRI), Sri Mulyani memang tidak menempati jabatan tertentu. Namun, sudah jamak diketahui, Sri Mulyani adalah orang yang digadang-gadang untuk menjadi capres dari SRI, partai yang namanya barangkali disengaja disamakan dengan nama depan perempuan kelahiran Bandar Lampung, 26 Agustus 1962 itu.Sri Mulyani merupakan orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia, jabatan yang mulai diembannya pada 1 Juni 2010. Sebelumnya, dia menjabat Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu. Kabar kepergiannya ke Bank Dunia sempat diiringi isu santer bahwa ia dikorbankan Presiden SBY karena tidak cocok dengan Menko Kesra (saat itu) Aburizal Bakrie.Saat pergi ke AS, Sri Mulyani pernah berucap kepada pers: "I'll be back." Ungkapan ini yang barangkali dimaknai para pendukungnya bahwa Sri Mulyani akan kembali untuk membenahi negaranya yang politiknya karut marut.

(mdk/tts)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Surya Paloh Buka Peluang Usung Anies di Pilgub DKI 2024
Surya Paloh Buka Peluang Usung Anies di Pilgub DKI 2024

Surya Paloh mengatakan, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk mencalonkan Anies Baswedan kembali bertarung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Begini Reaksi Surya Paloh Ditanya Pilih Ahmad Sahroni atau Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta
Begini Reaksi Surya Paloh Ditanya Pilih Ahmad Sahroni atau Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta

Nama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Nama-Nama yang Digadang Maju Pilgub DKI 2024
Nama-Nama yang Digadang Maju Pilgub DKI 2024

Mulai dari politisi Golkar hingga NasDem sudah mulai ramai diperbincangkan sebagai Cagub DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dikabarkan Maju Pilgub DKI, Ini Kata Ida Fauziyah
Dikabarkan Maju Pilgub DKI, Ini Kata Ida Fauziyah

Ida bersyukur bisa lolos ke DPR setelah bertarung di Dapil II DKI. Menurutnya, PKB saat ini masih fokus ke pemilu legislatif.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Hidup De Gadjah: Tak Punya Cita-cita Terjun ke Dunia Politik, Kini Pimpin Gerindra Bali
Perjalanan Hidup De Gadjah: Tak Punya Cita-cita Terjun ke Dunia Politik, Kini Pimpin Gerindra Bali

Di jajaran Ketua-ketua partai politik di Bali, Made Muliawan Arya bisa disebut sebagai yang paling muda usianya.

Baca Selengkapnya
Ini Syarat Maju Pilgub DKI Jakarta Lewat Jalur Independen
Ini Syarat Maju Pilgub DKI Jakarta Lewat Jalur Independen

Warga yang hendak mendaftar sebagai calon gubernur atau wakil gubernur independen harus melengkapi dan menyerahkan syarat dukungan pada 5 Mei-19 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Cagub DKI Jakarta Ditentukan Prabowo, Tak Mesti Kader Gerindra
Cagub DKI Jakarta Ditentukan Prabowo, Tak Mesti Kader Gerindra

Partai Gerindra tidak mengharuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Klaim Banyak Janji Politik Belum Tuntas, Bupati Jember Hendy Siap Maju Lagi & Incar Dukungan PDIP
Klaim Banyak Janji Politik Belum Tuntas, Bupati Jember Hendy Siap Maju Lagi & Incar Dukungan PDIP

Hendy beralasan, masa jabatannya di periode pertama yang tidak sampai 4 tahun, membuatnya merasa belum banyak berbuat untuk masyarakat Jember.

Baca Selengkapnya
Ini Kata Sultan HB X Soal Pj Kepala Daerah di DIY Maju Pilkada
Ini Kata Sultan HB X Soal Pj Kepala Daerah di DIY Maju Pilkada

Saat ini, partai-partai politik sedang membuka pendaftaran tokoh-tokoh yang ingin maju di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya