Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Survei ini buktikan Prabowo masih sulit tandingi Jokowi

4 Survei ini buktikan Prabowo masih sulit tandingi Jokowi Jokowi dan prabowo di istana. ©2016 merdeka.com/rizky erzi andwika

Merdeka.com - Banyak yang memprediksikan, Prabowo Subianto akan maju kembali dalam Pilpres 2019. Lawannya sang petahana, Joko Widodo (Jokowi).

Setahun jelang pilpres, hanya ada dua kandidat yang memiliki elektabilitas mumpuni, Jokowi dan Prabowo. Meski Prabowo memiliki tingkat elektabilitas besar, namun masih kalah dengan Jokowi.

Setidaknya hal itu terekam dalam survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga. Ini buktinya:

Cyrus Network: elektabilitas Jokowi 58,5 %, Prabowo 21,8 %

Cyrus Network telah melakukan survei elektabilitas calon presiden yang akan bertarung di Pemilu 2019. Hasilnya, elektabilitas Presiden Joko Widodo masih unggul atas semua calon termasuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Managing Director Cyrus Network, Eko Dafid Afianto mengatakan, berdasarkan top of mind atau dengan pertanyaan terbuka, elektabilitas Jokowi berada di urutan teratas dengan 58,5 persen, disusul Prabowo dengan 21,8 persen.

Indo Barometer: Jokowi 34,9%, Prabowo 12,1%

Lembaga Survei Indo Barometer baru-baru ini telah merilis hasil survei calon presiden terkuat jelang Pilpres 2019. Dalam survei kali ini, Posisi Presiden Joko Widodo kembali unggul dengan 34,9 persen di atas Prabowo Subianto yang mendapatkan 12,1 persen suara.

"Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi sebagai presiden cukup tinggi 67,2 persen. Sedangkan yang tidak puas 28,5 persen. Tidak tahu atau tidak jawab 4,3 persen," ungkap Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari.

Survei Median: Elektabilitas Jokowi naik, Prabowo turun

Menurut Lembaga penelitian Media Survei Nasional atau Median, suara Jokowi masih unggul dibandingkan dengan Prabowo. Direktur Riset Median, Sudarto, mengatakan, tokoh yang mengalami kenaikan yaitu Jokowi dari 35 persen menjadi 36,2 persen.

Suara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dari 21,2 persen menjadi 20,4 persen. Dia menyimpulkan, suara Jokowi naik, karena faktor kepuasan dari masyarakat yang merasakan dampak dari pembangunan infrastruktur.

Sedangkan suara Prabowo semakin menurun alasannya karena Ketua umum Gerindra menyebut Indonesia akan bubar di tahun 2030. Yang menjadi polemik. "Kami menemukan fakta, bahwa pembawaan Pak Prabowo cenderung temperamental dan kecenderungan kelewat berapi-api, membuat turun dalam 2 bulan terakhir. Tapi pada umumnya, jika sudah diambil (survei) saat deklarasi, suaranya akan naik," kata Sudarto.

Elektabilitas Jokowi tinggi karena masyarakat puas

Lembaga survei Populi Center merilis hasil survei tentang calon presiden dan wakil presiden 2019. Hasilnya, elektabilitas Joko Widodo 52,8% masih unggul dibandingkan dengan Prabowo Subianto 15,4%.

Elektabilitas Jokowi yang tinggi karena 70 persen masyarakat disebut puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi-JK. Peneliti Populi Center Nona Evita mengatakan tren kepuasan yang tinggi itu berbanding lurus dengan keterpilihan Jokowi di Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

"Berkaitan dengan Pemilu Serentak, kemudian ada pertanyaan apakah rapor kepuasan ini berbanding lurus dengan keterpilihan Jokowi? Ya berbanding lurus," kata Evita di Hotel Kartika Chandra.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo Pede Setelah Lihat Hasil Survei: Kita Tidak Akan Dua Putaran
Prabowo Pede Setelah Lihat Hasil Survei: Kita Tidak Akan Dua Putaran

Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto optimistis bisa menang Pilpres 2024 dalam sekali putaran.

Baca Selengkapnya
Ini Dua Hasil Survei Terbaru Elektabilitas Prabowo Jelang Debat Capres 7 Januari 2024
Ini Dua Hasil Survei Terbaru Elektabilitas Prabowo Jelang Debat Capres 7 Januari 2024

Dari dua lembaga survei, Prabowo berada di atas angin karena elektabilitasnya berada di urutan pertama dibanding pesaingnya.

Baca Selengkapnya
Prabowo Beberkan Aktivitasnya saat Masa Tenang Pemilu, Yakin Satu Putaran
Prabowo Beberkan Aktivitasnya saat Masa Tenang Pemilu, Yakin Satu Putaran

Masa tenang Pemilu 2024 dimulai 11 Februari hingga 13 Februari. Kampanye politik pun dilarang digelar

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Survei Temukan Fakta: Jokowi Efek Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas PSI, Ini Penyebabnya
Survei Temukan Fakta: Jokowi Efek Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas PSI, Ini Penyebabnya

80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo

Baca Selengkapnya
Elektabilitas Prabowo Capai Lebih 40 Persen, LSI Denny JA: Gemoy Disukai Masyarakat dan Faktor Jokowi
Elektabilitas Prabowo Capai Lebih 40 Persen, LSI Denny JA: Gemoy Disukai Masyarakat dan Faktor Jokowi

Salah satu faktor pendorongnya adalah penampilan Gibran dalam debat cawapres.

Baca Selengkapnya
Prabowo Mengenang Momen Debat Pilpres Lawan Jokowi: Penuh Rasa Kekeluargaan dan Terhormat
Prabowo Mengenang Momen Debat Pilpres Lawan Jokowi: Penuh Rasa Kekeluargaan dan Terhormat

Menurut Prabowo, kontestasi atau persaingan yang terjadi antara dirinya dan Jokowi ketika itu masih berlandaskan rasa cinta Tanah Air dan persahabatan.

Baca Selengkapnya
Reaksi Santai Ganjar Elektabilitas di Jatim di Bawah Prabowo: Masing-Masing Pollster Hasilnya Beda
Reaksi Santai Ganjar Elektabilitas di Jatim di Bawah Prabowo: Masing-Masing Pollster Hasilnya Beda

Menurut Ganjar, hasil setiap lembaga survei yang melakukan jajak pendapat terhadap masyarakat berbeda-beda.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Indikator Politik: Prabowo Kalahkan Ganjar di Jateng
Survei Terbaru Indikator Politik: Prabowo Kalahkan Ganjar di Jateng

"Pak Prabowo sekarang yang lebih atas dari Pak Ganjar," kata Hendro Prasetyo.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Bersyukur Tidak Mencla-mencle, Kita Tegas Dari Awal Mengatakan Timnya Jokowi
Prabowo: Bersyukur Tidak Mencla-mencle, Kita Tegas Dari Awal Mengatakan Timnya Jokowi

Prabowo menegaskan, pemerintahannya akan meneruskan legecy Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya