4 Alasan Ustaz Abdul Somad tolak Prabowo
Merdeka.com - Nama Ustaz Abdul Somad sempat masuk dalam kandidat cawapres Prabowo Subianto. Berbagai pendekatan dilakukan Prabowo agar Ustaz Somad mau bersanding menjadi cawapresnya. Salah satunya mengirim utusan langsung ke Ustaz Somad. Tapi hasilnya tetap ditolak.
Apa alasan Ustaz Somad sampai menolak ajakan Prabowo sebagai cawapres. Berikut ini rangkuman pernyataan Ustaz Somad:
Ustaz Somad mengaku bukan sosok yang tegas
Ustaz Somad mengucapkan terima kasih namanya bisa masuk dalam kandidat cawapres Prabowo. Dia mengatakan ada seseorang yang lebih layak menjadi cawapres Prabowo. Karena jika ingin terjun di dunia politik maka sikap tegas sangat diperlukan. Dia sendiri, merasa tidak mempunyai sikap tersebut. Ini dapat dilihat jika ada yang mengundang untuk berdakwah dia selalu menyanggupi untuk hadir.
"Yang paling mengetahui diri kita, kita sendiri. kami senang sekali dengan ustaz tegas berapi-api saat ceramah tapi setelah turun dari mimbar dia amat sangat lembut dan lunak, susah untuk mengatakan tidak. Dalam politik kita tidak bisa bilang tidak. Saya pribadi kepada jemaah itu susah mengatakan tidak maka masjid mana iya, iya, iya. Kalau itu dibawa ke dunia politik wah bisa kacau. Saya bisa iyakan semuanya, iya iya itu bahaya sekali itu salah satu contoh kecil," kata Ustaz Somad yang dikutip dari acara Talkshow TvOne.
"Saya orangnya terlalu mudah, tak sampai hati melihatnya kalau dalam dunia pendidikan baik, tapi kalau dunia politik tidak bisa harus ada ketegasan," sambungnya.
Popularitas di media sosial tidak bisa jadi ukuran
Banyak yang menginginkan Ustaz Somad maju sebagai cawapres karena memiliki popularitas, khususnya di kalangan umat Islam. Ini bisa dilihat di media sosial saja ceramah Ustaz Somad bisa ditonton jutaan orang. Tapi menurutnya, populer di media sosial tidak bisa jadi ukuran dirinya dengan mudah menjadi cawapres.
"Siapa yang paling banyak dicari di internet. itu tidak bisa dijadikan standar. Saya sendiri sudah cek, yang paling banyak Ustaz Abdul Somad, tapi masih dikalahkan Nisa Syabian. Itu enggak bisa dijadikan standar," jelasnya.
Ustaz Somad netral, tidak mendukung calon manapun
Walau tidak masuk dunia politik, Ustaz Somad berpesan kepada capres dan cawapres harus memperjuangkan Islam. Kemudian menjadi pemimpin yang adil dan amanah.
"Saya selalu bersama kelompok yang memperjuangkan Islam yang pro pada ulama ada masanya saya tidak berpihak. Lalu masalah dukung mendukung support ke depan sampai hari ini saat ceramah tidak pernah menyebut nama tidak pernah menyebut partai, tidak pernah menyebut nomor, menyebut warna kita hanya berceritakan tentang umum, pilih lah pemimpin yang sayang ulama, pilih pemimpin yang amanah, pilih pemimpin yang adil," ujarnya.
Fokus sebagai pendidik dan pendakwah
Alasan utama kenapa Ustaz Somad menolak jadi cawapres Prabowo karena dirinya ingin fokus sebagai pendidik dan pendakwah. Tidak ada keinginan terjun ke dunia politik.
"Saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada pada Jenderal Prabowo SubiantO, kepada itjima ulama yang telah memberikan kepercayaan. Bahwa ini politik dan saya konsen di bidang dakwah dan pendidikan dari dulu saya bilang fokus di bidang dakwah dan pendidikan kita bagi-bagi tugas. Saya merasa saya bukan siyasah, saya bukan Umar bin Khattab, saya bukan politisi, saya lebih pada pendidik, pengajar, penceramah," tegasnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo memuji Zulhas sebagai sosok sahabat lama dan seperjuangannya.
Baca SelengkapnyaMenegaskan kedekatannya dengan Soeharto, Prabowo mengaku jika dia kerap melakukan makan siang bersama.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo tidak ambil pusing dengan nilai yang diberikan kepadanya itu. Dengan logat betawi, ia menyebut tak mau memikirkannya.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat informasi bahwa ada rencana untuk merusak surat-surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengkritik pembelian alutsista bekas dan kebijakan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan saat Debat Capres.
Baca SelengkapnyaSaat menyebut Soeharto, Prabowo mengaku cukup kenal.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menyebut masyarakat tak sabar untuk segera memilih pemimpin usai lihat Gibran debat Cawapres.
Baca SelengkapnyaCak Imin belum bisa memastikan apakah tamu yang menjanjikan akan bersilaturahmi benar datang atau tidak.
Baca Selengkapnya