Yogyakarta Sudah Terima 5.000 Dosis Vaksin AstraZeneca
Merdeka.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta menyebut sudah menerima sekitar 5.000 dosis vaksin AstraZeneca yang saat ini juga digunakan untuk program vaksinasi bersama dengan vaksin Sinovac yang sudah diterima sejak program vaksinasi digulirkan.
"Vaksin AstraZeneca ini sudah disalurkan untuk program vaksinasi. Terlebih saat ini vaksin tersebut seluruhnya dinyatakan aman digunakan termasuk bets yang sebelumnya sempat ditunda penggunaannya," kata Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di sela vaksinasi massal di Museum Diponegoro Yogyakarta, dilansir Antara, Kamis (3/6).
Dalam program vaksinasi massal di Museum Diponegoro yang diikuti tokoh masyarakat, warga lanjut usia (lansia), warga pralansia, dan relawan tersebut juga digunakan vaksin AstraZeneca.
Di Kota Yogyakarta, vaksin asal Inggris tersebut sudah digunakan sejak tiga pekan lalu dan Satgas Penanganan Covid-19 Yogyakarta menyebut tidak ada laporan kejadian ikutan pascaimunisasi yang masuk kategori berat.
"Vaksinasi dengan AstraZeneca berjalan lancar dan aman sampai sekarang. Mudah-mudahan tidak ada sesuatu," katanya.
Selain digunakan untuk mendukung kebutuhan vaksinasi massal, vaksin AstraZeneca juga sudah didistribusikan ke sejumlah fasilitas kesehatan terutama ke empat rumah sakit.
Satgas Penanganan Covid-19 Yogyakarta kembali mengingatkan jika vaksinasi hanya merupakan satu cara untuk menghadapi pandemi Covid-19, dan meminta masyarakat yang sudah divaksin untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Protokol kesehatan secara ketat merupakan pertahanan terakhir kita. Apalagi Yogyakarta banyak menerima tamu dari berbagai daerah. Dengan kondisi seperti ini, maka mau tidak mau program vaksinasi harus bisa dipercepat selain disiplin protokol kesehatan," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani mengatakan akan tetap berupaya secepatnya menuntaskan vaksinasi kepada lansia yang kini sudah diperluas hingga ke sasaran pralansia pada Juni.
"Sekarang, tidak perlu khawatir lagi menggunakan AstraZeneca karena sudah ada izinnya dari BPOM dan kejadian kemarin disimpulkan tidak ada kaitannya dengan vaksinasi. Insyaallah aman digunakan," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Izin Acara Dicabut H-1, Anies Baswedan: Kita Tetap Semangat, Namanya Juga 'Desak Anies', Nyari Tempatnya Didesak
Sedianya akan digelar di Museum Diponegoro Sasana Wiratama, Jalan Hos Cokroaminoto Tegelrejo Yogyakarta
Baca Selengkapnya45 Warga di Yogyakarta Suspek Antraks
Dinas Kesehatan Yogyakarta saat ini tengah menunggu hasil tes darah dari 45 pasien.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Museum Affandi Yogyakarta, Dimanjakan Deretan Lukisan Monumental sekaligus Ziarah di Makam Sang Maestro
Salah satu destinasi wisata budaya dan sejarah yang patut dikunjungi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Deklarasi Dukungan, Para Dokter Indonesia Titipkan Ini Kepada Prabowo-Gibran
Batara menilai Prabowo-Gibran merupakan sosok yang tepat untuk memimpin bangsa Indonesia dan melanjutkan program-program Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaAda 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaFOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta
Beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Segera Disidang Terkait Kasus Gratifikasi
Kasus dugaan gratifikasi tersebut bakal berlanjut di meja hijau setelah tim jaksa KPK menilai unsur pidana telah lengkap.
Baca SelengkapnyaJokowi Pastikan Puskesmas Punya Alat USG Kehamilan, Kesehatan Ibu dan Bayi Terjamin!
Pemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca Selengkapnya