Warga gerebek perselingkuhan ajudan dan mantan ajudan Bupati Bogor
Merdeka.com - KN ajudan Bupati Bogor digerebek saat ngamar bersama RW yang tak lain mantan ajudan Bupati Bogor di kawasan Ciomas, Kabupaten Bogor, Senin (19/12). Tidak hanya itu RW juga dilaporkan istrinya ke Polres Bogor atas kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Hingga saat ini, kedua Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkab Bogor masih menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Bogor. Meski demikian, pihaknya tidak melakukan penahanan karena kasus ini masih dalam proses penyelidikan.
"Ya kita masih dalami kasus ini," ujar Kapolres Bogor AKBP AM Dicky, Selasa (20/12).
Dia menjelaskan, awal dari kasus ini justru dari laporan NW, istri RW terkait dugaan KDRT. "Namun pada saat polisi datang ke lokasi rumah KN, ternyata ada dua pasangan yang belum menikah itu," jelas AKBP AM Dicky.
Sementara itu, NW mengaku sengaja melaporkan suaminya karena curiga RW berselingkuh dan sering melakukan KDRT. Saat itulah dia bersama warga melakukan penggerebekan ke rumah KN di Ciomas.
"Sebetulnya saya mencium perselingkuhan ini sebenarnya sudah sejak dua bulan lalu. Karena dua hari lalu, suami saya tidak pulang ke rumah, ternyata sedang bermalam di rumah KN. Jadi kasus ini saya laporkan terkait perselingkuhan dan juga kekerasannya," kata NW saat ditemui di Mapolres Bogor.
Sejak menikah pada 2015, NW mengaku kerap mendapat perlakuan kasar. Seperti dijambak, dijatuhkan ke lantai, termasuk saat sedang hamil. "Saya alami kekerasan beberapa kali saat ditanya terkait adanya hubungan gelap dengan KN. Saya juga sempat dengar KN ini pernah juga selingkuh dengan PNS yang dinas di DLLAJ, nah sekarang malah dengan suami saya," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Bogor Nurhayanti saat dikonfirmasi membenarkan KN merupakan ajudannya dan RW adalah mantan ajudan Bupati sebelumnya. "Na (KN) itu sudah saya anggap anak, insyallah Na nggak bersalah. Tapi saya serahkan sepenuhnya pada proses hukum. Saya yakin Na nggak seperti itu. Mereka (KN dan RW) ini kan memang bersahabat," ujar Nurhayanti di Kantor Bupati Bogor, Komplek Pemkab Bogor, Selasa (20/12/2016).
Lebih lanjut dia menuturkan, pihaknya akan mengumpulkan seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) agar kasus serupa tidak terulang di kalangan PNS Pemkab Bogor. "Guna mengantisipasi kejadian yang mengancam kehormatan PNS, setiap pekan saya selalu sampaikan untuk melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap anak buahnya," jelasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ajang menyadari bahwa gengsi tidak akan membuatnya sukses.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Bogor memiliki waktu 14 hari melakukan asesmen rumah warga yang rusak.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bima menyampaikan hal itu seusai berpamitan dengan warga Kota Bogor di Lapangan Sempur.
Baca SelengkapnyaPj Bupati Bogor Asmawa Tosepu geram mendengar adanya truk tambang dikemudikan anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaGeger Sampah Warga BSD Tangerang Dibuang Ilegal Bikin Warga Bogor Resah, Polisi Turun Tangan
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, Apdesi Jember hari ini akan melakukan aksi ke Dinas Kesehatan dan DPRD Jember untuk mencari solusi konkret.
Baca SelengkapnyaWen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaBeberapa kecamatan yang tercatat mengalami pergeseran suara antara lain, Ciseeng, Klapanunggal, Gunungputri, Bojonggede, Jasinga, dan Citeureup.
Baca Selengkapnya