Wapres JK Tanggapi Kerusuhan: Kita Harapkan Masyarakat Untuk Tenang
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla turut prihatin atas kejadian yang menimpa para korban lantaran aksi 22 Mei yang terjadi pada Selasa hingga hari ini. Dia juga meminta masyarakat tetap tenang.
"Kita prihatin atas kejadian ini. Kita juga menyampaikan duka cita terhadap korban. Baik korban yang meninggal dan juga luka-luka. Tentu hal itu tidak ada aparat yang berniat untuk itu, tapi sesudah kejadian itu kita menyampaikan duka cita yang mendalam," kata JK di Kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara, Rabu (22/5).
"Kita harapkan masyarakat untuk tenang dan karena ini keliatannya sudah yang ikut serta sudah bermacam-macam dan banyak kepentingan, ada kepentingan politik ada kepentingan keagamaan, dan kepentingan ekonomi," lanjut JK.
Namun pemerintah kata JK berharap masyarakat menyelesaikannya dengan kepada dingin dengan cara berdialog. Serta mempercayakan proses hukum. Dia yakin pemerintah, tentara selalu berusaha memberikan solusi yang baik.
"Tapi satu hal bahwa pemerintah tentu mengharapkan masyarakat itu apapun masalahnya kita bisa bicarakan, bisa dialogkan, kita bisa melalui proses hukum kelembagaan semuanya sperti itu," kata JK.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.
Baca SelengkapnyaHarapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPelaku tawuran dipastikan akan ditindak secara tegas, bahkan mereka yang diamankan akan diberi sanksi tambahan berupa pencabutan bantuan sosial biaya pendidikan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
JK kembali mengajak pihak-pihak keberatan dengan hasil Pemilu 2024 menempuh jalur konstitusional.
Baca SelengkapnyaTaufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.
Baca SelengkapnyaKeberadaan fungsi pengawasan ini untuk memastikan kekuasaan tidak disalahgunakan dan berjalan sesuai dengan konstitusi dan undang-undang.
Baca SelengkapnyaAtikoh berasal dari keluarga yang tumbuh di lingkungan pesantren sederhana.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaDagangannya kerap tak laku. Hal ini membuatnya terpaksa harus melewati masa sulitnya di masa tua.
Baca Selengkapnya