Walkot Semarang Minta Mahasiswa Papua Sesuaikan Diri dengan Budaya Lokal
Merdeka.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta seluruh penghuni asrama mahasiswa Papua harus menyesuaikan diri dengan budaya lokal. Tindakan itu dilakukan agar tidak timbul kesalahpahaman antarwarga.
"Jadi semua pendatang warga Papua yang kuliah di Semarang harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Mau bergaul dengan warga," kata Hendrar Prihadi saat ditemui di Universitas Semarang, Rabu (21/8).
Dia menyebut situasi yang ada di lingkungan asrama mahasiswa Papua Semarang, sejauh ini masih relatif kondusif. Saat menyambangi lokasi asrama, pihaknya mendapati terdapat beberapa perbedaan pandangan mengenai cara pengamanan dari aparat TNI/Polri.
"Tetapi kita pastikan tidak ada yang memancing keributan seperti yang terjadi di Jayapura kemarin," ujarnya.
Untuk menjaga keakraban bersama warga, mahasiswa Papua supaya tidak menutup diri yang menimbulkan kesan menjadi pendatang eksklusif.
"Teman-teman kita dari Papua mari kita mengikuti budaya, kebiasaan masyarakat di lingkungan masing-masing. Upayakan agar jangan menjadi pendatang yang eksklusif," akunya.
Mahasiswa Papua juga harus menunjukkan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak boleh menyudutkan pendatang mengenai suku, ras, agama dan golongan yang dapat memicu konflik horizontal antar sesama warga.
"Mereka harus berbaur dalam kumpulan RT dan RW agar timbul jaringan persaudaraan yang kuat. Buat warga sekitar juga semestinya bisa memberikan sambutan dengan baik. Kita harus pintar-pintar menyesuaikan diri lah dengan tetangga sekitar. Biar kita jadi bagian dari kehidupan di tengah masyarakat," tutup Hendrar Prihadi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah penumpang di Stasiun Tawang rata-rata 8.139 penumpang per hari.
Baca SelengkapnyaMomen mahasiswa kunjungi rumah Panglima perang Suku Dani, Moro Kogoya.
Baca Selengkapnya14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak Ingin Kehilangan Siswa Unggul Papua, Kemendagri Bakal Bereskan Tunggakan Beasiswanya
Baca SelengkapnyaMomen Panglima Perang Suku Dani Moro Kogoya jemput mahasiswa yang datang ke Papua.
Baca SelengkapnyaTersangka dikenal tetangga sebagai mahasiswa di salah satu kampus Jakarta.
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang berangkat kuliah dengan jalan kaki tiba-tiba diadang oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaDi hadapan para sarjana baru, Prabowo memberi pesan dengan berapi-api.
Baca SelengkapnyaWempi menegaskan, rapat tersebut digelar untuk menyamakan persepsi, pemahaman, dan mencari solusi seputar permasalahan yang berkaitan dengan beasiswa SUP.
Baca Selengkapnya