Walau ada pawang hujan, tetap berpegang pada BMKG
Merdeka.com - Masyarakat Indonesia masih percaya keampuhan dan kemampuan pawang menghalau hujan deras. Jasa mereka biasa dipakai mulai dari acara hajatan, event atau acara konser musik, bahkan hingga 'pengamanan' proyek infrastruktur baik jalan, jembatan dan galian. Beberapa perusahaan konstruksi seolah 'malu-malu' mengakui mengandalkan jasa pawang hujan.
Kepercayaan ini masih terjaga di tengah modernitas. Namun tetap ada yang berfikir logis dan mengesampingkan kepercayaan yang berkembang di masyarakat. Seperti diceritakan Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Suradi.
Meskipun beberapa perusahaan konstruksi menggunakan jasa pawang hujan, Wijaya Karya justru tak tertarik mengambil strategi itu. Perusahaan pelat merah ini memilih menggunakan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Berbekal data perkiraan cuaca dari BMKG, kontraktor bisa menentukan perencanaan pengerjaan proyek.
"Kalau kami menggunakan data BMKG, kami terus monitoring. Memang kalau hujan mengurangi waktu kita untuk mengerjakan proyek," ujarnya kepada merdeka.com, Jakarta, Rabu (17/2).
"Data BMKG memang sangat menunjang titik mana yang hujan, dan kami tidak memakai jasa pawang hujan," tambahnya.
Data BMKG menjadi pegangan perusahaan mengantisipasi agar pekerjaan konstruksi tidak sia-sia lantaran diguyur hujan deras. Dia tidak menampik, hujan membuat waktu pengerjaan proyek molor dari jadwal. "Kalau hujan memang tidak terlalu banyak kendala signifikan. Semua bisa teratasi," ungkapnya.
Wijaya Karya ikut mengerjakan proyek Mass Rapid Transit (MRT). Proyek ini ditargetkan rampung 2018. "Proyek MRT sudah on track tidak ada kendala. Sudah sekitar 50 persen. Pembebasan lahan juga sudah beres," ungkapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menilai saat ini kondisi bumi mengkhawatirkan dan tidak mudah diprediksi.
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaPenyebab angin puting beliung dampak dari ikutan pertumbuhan awan sibi. Di mana awan sibi ini merupakan awan yang menyebabkan terjadinya hujan lebat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca SelengkapnyaBerikut adalah penjelasan lengkap BMKG tentang cuaca hujan belum mereta di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaMeningkatnya frekuensi hujan diakibatkan adanya aktivitas Monsun Asia Musim Dingin
Baca SelengkapnyaKondisi ini akibat di wilayah ibu kota Provinsi Sumatera Utara tersebut sudah masuk musim kemarau terhitung sejak Januari tahun ini.
Baca SelengkapnyaPenyaluran perdana Bantuan Pangan Beras 2024 ini diserahkan langsung oleh Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya